Entah kenapa ada nama Lelono di belakang nama saya, secara harfiah berarti pengelana. Konon nama dari ortu adalah doa, dan memang akhirnya aktifitas saya mengharuskan berjalan kemana-mana. Kebetulan traveling menjadi kegiatan dan hobi.
Setelah badan jadi ringkih, duduk di kursi kemudi jadi siksaan, traveling tidak harus membawa badan kemanapun jua. Ganti jadi soul traveler, menyelam ke dalam lautan hidup tanpa batas, memaknai kehidupan. Jika dulu traveling butuh biaya, waktu, plan, dan atribut materi lainnya, soul traveling hanya butuh kemauan, analisa, telaah, perenungan. Sohib saya Broedin van Klompen bilang tafakur.
Akhirnya aktifitas lelono ke kedalaman jiwa jadi hal yang asyik dilakukan, tanpa peta dan roadmap, hanya mengalir seperti air sungai. Disana ditunjukkan jalan sunyi, Gurpan yang ngasih tahu, dia yang nemeni, lain kali sama broedin, kadang bertiga saya, broedin dan gurpan, selebihnya, berjalan sendiri. Sampai kapan? sampai gak terasa secangkir kopi panas menjadi dingin. It is a life, not destination but journey
Tidak ada komentar:
Posting Komentar