Lebih dari 20 tahun karir saya banyak berkecimpung di dunia urang(udang) dan orang. Urang karena obyek kerjaan ada disana, orang karena pelaksana dan pengendali urang yaa,,,, mereka.
Ternyata entah kebetulan atau tidak, pengalaman ini sampai pada satu titik karakter urang (udang) merepresentasikan orang-nya.... 😁. Saat ketemu orang yang ambisius,,,, semangat besar,,,, ehhh udangnya juga seperti itu,,,, pertumbuhan bagus tapi hanya sampai di pertengahan jalan.
Saat ketemu orang yang merendah, sabar, kok urangnya lebih nyaman menjalani hidup.... 😁. Jangan tanya bagaimana saat tahu orangnya pemarah sampai kalau marah mukanya merah, gak lama udangnya ikutan marah,,, ehhh merah,,, alias mati.
Jadi, dilihat dari sudut pengetahuan memang tidak ada hubungannya, tapi saat bicara manah(hati) koneksi imaginer tersebut jadi nyata. Di penghujung usia ini akhirnya sadar, sekaya apapun, sehebat apapun, sebesar apapun ujungnya adalah kita disuruh belajar memanah alias menata manah (menata hati), dan uranglah yang mengajari itu..... so makasih urang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar