Sabtu, 29 November 2025

kepeleset kulit pisang

Ojo guyu..... 

Kepleset kulit pisang..... 
Dalam sebuah majelis taklim yang ketuanya mbah yai,  selalu rajin menerima keluhan jamaahnya di setiap pengajian saat  sesi tanya jawab.  Bahkan yang sifatnya pribadi,  mbah yai selalu menyediakan waktu.

Namun yang menjadikan mbah yai pusing adalah masyarakatnya selalu mengadu tentang perselingkuhan,  gak pria dan wanitanya.  Mbah yai merasa selama ini ngasih kutbah jumat, ceramah ngisi pengajian ternyata tidak ada efeknya,  tetap saja moral mereka jauh dari harapan. 

Tahu mbah yai pusing karena selalu mendengar keluhan perselingkuhan masyarakat sepakat mengganti istilah selingkuh dengan : kepleset kulit pisang. 

Sejak itu mbah yai selalu menerima keluhan warga yang kepleset kulit pisang. Akhirnya bingung juga,  kok banyak warga kepleset kulit pisang,  apa mereka tidak punya tempat sampah. 

Di tegur lah pak lurah.  "Pak lurah coba masyarakatnya di anjurkan untuk buang sampah pada tempatnya,  masa tiap hari ada yang jatuh kepleset kulit pisang" kata mbah yai. 
Pak lurah yang tahu istilah ini hanya ketawa sambil bilang :" yang sabar saja mbah yai,  namanya juga warga,  banyak macam dan sifatnya" kata pak lurah.

"Sabar2 gimana pak lurah,  bu lurah sudah lima kali datang kerumah ngeluh kepleset kulit pisang,,, " kata mbah yai marah. 

Mendengar itu pak lurah langsung pingsan,,,,
"looh salahku opo" kata mbah yai bengong lihat pak lurah pingsan. 
😁😁😁

Tidak ada komentar:

Posting Komentar