Bulan April ini terasa “istimewa” buat saya, karena mendapat kado kesedihan sekaligus kegembiraan. Sedih karena banyak kerinduan di bulan ini buat orang yang saya sayangi. Gembira karena kenangan itu membawa banyak cinta dan membuat hidup ini teramat berharga.
Saya menganggap April selalu bernuansa wanita , karena di bulan April putri saya kembali ke haribaanNya . Saya tidak mengenang setiap perpisahan orang yang saya sayangi dengan kesedihan, tapi dengan megingat hal kecil yang dulu luput dari ingatan, dan sekarang menjadikan cinta terasa bermakna.
Satu hal yang selalu saya ingat saat Adinda berusia 2 tahun, ketika belum mengerti makna kata, saat asik bermain saya panggil namanya, ketika menoleh dengan tatapan hangat saya bilang : I Love You,,,saya pikir untuk anak seusianya apapun kata itu tak akan dimengertinya, namun saya terkejut saat dia dengan mata berbinar kemudian tersenyum dan,,,mencium saya.
Yang membuat saya lebih terkejut adalah cara mencium untuk anak sekecil itu,,,bibir mungil dan lembab itu menyentuh pipi, dengan mata terpejam. Ciuman itu pula yang membuat saya meneteskan air mata disaat sakitnya dengan lemah mencoba mencium mamanya dengan bibir kering dan mata terpejam, cukup lama seolah pertanda perpisahan segera tiba.
Entah kebetulan, saya menemukan tulisan Gede Prama berbunyi begini:
” Wanita memejamkan mata ketika berciuman, karena sadar sedalam-dalamnya kalau keindahan di dalam lebih meneduhkan dibandingkan keindahan di luar”
Setelah sekian lama, hal kecil ini selalu membangkitkan kenangan, bukan kesedihan tapi kebahagiaan karena ciuman itu,,,akhirnya membuat saya paham cinta (menurut saya) tak bisa dipisahkan oleh jarak dan masa, bahkan dengan kematian sekalipun :-)
Hmmm,,,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar