Besok puasa, dan kita akan melakukan rutinitas yang luar biasa, bangun jam 3 untuk persiapan sahur, dan habis subuh mata kantuk harus ditahan agar tetap terjaga untuk tidak datang terlambat di kantor. Waktu juga akan berjalan seperti melambat hingga berapa kali kita menengok jam hanya untuk memastikan jarum bergerak menuju angka tertentu. Ketika beduk maghrib terdengar, kita seperti melepas beban seharian, kelaparan seolah sebulan tidak makan, semua minuman harus wajib ada di meja makan. Setelahnya, kita terhuyung berjalan karena kekenyangan dan kantuk yang menyerang membuat kita alpa atau lalai kalau tarawih menanti setelahnya. Sebulan rutinitas ini kita lakukan, seolah ini adalah keterpaksaan yang berat dijalani. Kita hanya berharap ini cepat berlalu dan memanti lebaran, bukan saja kita disibukkan dengan pernak pernik lebaran, pulkam atau silaturahmi, namun bayangan THR sudah ada dipelupuk mata dan pikuran kita makin disibukkan dengan urutan akan belanja apa, padahal puasa baru saja akan dilakukan.
Berapa tahun menjalani rutinitas ini? Apa efek spiritual yang di dapat?tak ada? jadi seumur hidup kita tak pernah sekalipun "naik kelas" dari ramadhan ke ramadhan kecuali dengan bayangan kebutuhan yang makin banyak, tanggungan yang makin besar, harapan yang makin jauh dari kenyataan. Kita pun makin egois dengan dalih masih harus banyak belajar memahaminya, masih sibuk dengan aktifitas utama kita, mencari nafkah. Dan tiba-tiba tanpa terasa kita makin menua, anak-anak makin besar dengan aktifitasnya sendiri hingga waktu bersama adalah hal yang jarang dan mahal. Tiba-tiba kita merasa hanya tinggal berdua dengan istri, suami, berdua tapi dengan tubuh yang merenta. Inikah kita? yang sebentar lagi anak kita pun pergi me,bangin keluarganya sendiri dan kita hanya termangu sembari masygul karena ke sepan kesepian menjadi teman seperjalanan hingga menunggu malaikat izroil menyapa walau dengan bahasa terhalus pun kita terkaget bahkan meloncat dibuatnya.
Besok sudah mulai puasa, dan kita kembali ke rutinitas seperti tahun sebelumnya, hidup inikah yang kita inginkan?jika tidak, kita tahu apa yang harus dirubah dan apa yang harus dilakukan :-) marhaban yaaa,,ramadhan.
Berapa tahun menjalani rutinitas ini? Apa efek spiritual yang di dapat?tak ada? jadi seumur hidup kita tak pernah sekalipun "naik kelas" dari ramadhan ke ramadhan kecuali dengan bayangan kebutuhan yang makin banyak, tanggungan yang makin besar, harapan yang makin jauh dari kenyataan. Kita pun makin egois dengan dalih masih harus banyak belajar memahaminya, masih sibuk dengan aktifitas utama kita, mencari nafkah. Dan tiba-tiba tanpa terasa kita makin menua, anak-anak makin besar dengan aktifitasnya sendiri hingga waktu bersama adalah hal yang jarang dan mahal. Tiba-tiba kita merasa hanya tinggal berdua dengan istri, suami, berdua tapi dengan tubuh yang merenta. Inikah kita? yang sebentar lagi anak kita pun pergi me,bangin keluarganya sendiri dan kita hanya termangu sembari masygul karena ke sepan kesepian menjadi teman seperjalanan hingga menunggu malaikat izroil menyapa walau dengan bahasa terhalus pun kita terkaget bahkan meloncat dibuatnya.
Besok sudah mulai puasa, dan kita kembali ke rutinitas seperti tahun sebelumnya, hidup inikah yang kita inginkan?jika tidak, kita tahu apa yang harus dirubah dan apa yang harus dilakukan :-) marhaban yaaa,,ramadhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar