bertahun tahun kuketuk pintu Mu lama tak terbuka setelah terbuka baru sadar ternyata aku mengetuknya dari dalam #rumi
Senin, 30 Desember 2013
Bromo
Bromo seperti kalimat sakti untuk melempar diri ini ke lorong waktu, seperti dejavu, saya terlempar lewati semua kisah yang melihat frame waktu dalam satu bingkai. Dan lanskap yang maskulin sore itu menerima saya dengan muram. Bromo seperti lelaki perkasa yang makin menua dan makin mature. Diperah seperti apapun dengan atas nama pariwisata, dia tetap diam. Bromo seperti sebuah janji dan keterlanjuran, semarah apapun dia hanya bisa diam, bukan pasrah tapi bijak. Buat saya Bromo seperti halaman depan, ia telah merasuk dalam diri ini karena sebuah inisisasi kedewasaan, dan awal saya mengunjunginya ia masih seperti pemuda yang tampan. Lautan pasirnya yang hitam seperti lebatnya rambut, caldera raksasa yang dikelilingi hutan pinus dan hamparan ladang kentang laksana bahu yang tegap dan berotot. Ia menyatu menjadi satu badan yang teramat tampan.
Namun entahlah, seperti semua mahluk yang akan meluruh dalam genggaman waktu, Bromo hari ini memang masih seperti dulu, tampan namun makin menua. hutan pinus yang dulu mengelilinginya hari ini telah berganti dengan hutan beton, banyak hotel berdiri disana seolah tak bisa menampung keiinginan semua manusia untuk melihat wajah bromo yang makin eksotis. Pasir hitamnya yang dulu terlihat mengkilap hari ini seperti rambut yang pelan bergeser jadi abu-abu karena debu vulkanik yang beberapa waktu muntah seolah ini pertanda kalau ia marah atau memberi tanda kalau lanskap itu kini berubah dan ia tak menyenanginya.
Bromo dalam benak saya adalah yang tergambar saat ia masih dikelilingi hijaunya hutan pinus, keramahan penduduk Tengger, dan bunga edelweis yang bisa dilihat liar tumbuh bebas di padang savana dan hari ini saya tak melihatnya lagi. Efek pariwisata memang seperti paradoks,,,entahlah keramahannya yang dulu kini menjadi sebuah kewajiban bukan tulus (meskipun begitu saya masih bisa menemuinya kemarin), efek ekonomi membuat semua serba terukur, dan parameternya adalah rupiah. Satu hal yang salah adalah Bromo bukanlah kaldera, gunung batok dan lautan pasir. Bromo adalah kesatuan dari penduduk tengger, keaslian hutannya, dan ladang kentang yang bergaris dilihat dari kejauhan. Hal itu kemarin saya tak melihatnya lagi, ada yang hilang membuat Bromo tidak utuh lagi. Mestinya dalam jarak 1 km atau lebih, tidak boleh ada bangunan beton berdiri disana, disisakan hanya hutan sebagai pintu masuk sebelum turun ke lautan pasir (camping ground tempat saya berkemah dulu entah kemana karena diatasnya berdiri bangunan hotel).
Apapun itu, saat kemarin kembali kesana, saya menangkap Bromo hanya diam, saya tahu itu sebuah hal yang bijak, dan saya yakin waktu juga akan merubah keseimbangan saat manusia berusaha untuk menggenggamnya dengan keras. Buat saya Bromo tetap hal yang indah dan tampan apapun ia hari ini
(terima kasih buat pak Tik yang telah menerima saya dirumahnya dengan keramahan yang luar biasa)
last minute
Detik,,tak semua jejaknya hilang dengan mengabaikannya
sebab tak selamanya kita memahaminya dengan seksama
terkadang langkah diam mesti dilakukan bukan karena terlena
namun ada bijak yang akan menuntun tak semua bisa digenggam dengantawa
Bukankah telah berulang kali,,sang waktu berkata:
hidup hanya belajar mengeja keindahan
apapun keindahan itu, tak harus semua senyuman,,kepedihan juga bisa eksotika
dan ia pun tersenyum mengangguk,,(bukankah sang bijak telah mengatakannya0
sebab tak selamanya kita memahaminya dengan seksama
terkadang langkah diam mesti dilakukan bukan karena terlena
namun ada bijak yang akan menuntun tak semua bisa digenggam dengantawa
Bukankah telah berulang kali,,sang waktu berkata:
hidup hanya belajar mengeja keindahan
apapun keindahan itu, tak harus semua senyuman,,kepedihan juga bisa eksotika
dan ia pun tersenyum mengangguk,,(bukankah sang bijak telah mengatakannya0
Kamis, 05 Desember 2013
Tu(h)an Broedin
Saya mau bercerita tentang sahabat saya bernama Broedin (kalau tahu masuk blog pasti besar kepala dia), bukan saja dari kisah kehidupannya yang kaya namun dari pendekatan spiritualnya yang luar biasa. Begini awalnya, karena kesusahan dari sisi ekonomi orang tuanya maka cara pendekatan dengan Tuhan pun kadang bermotif jualan alias ada tawar menawar, namun disatu sisi hubungannya dengan Tuhan terasa akrab bahkan agak sedikit kurang ajar, walau tidak mengurangi ke kusyuk kan dia denganNya. Awal kisah saat di pesantren tiba-tiba dia melakukan tirakat puasa nabi Daud, sehari puasa sehari tidak, alasannya dia pengen banget ketemu nabi Khidir penguasa lautan. Ini dilakukannya agar orang tuanya yang nelayan memperoleh hasil tangkapan yang memadai. Mengetahui Broedin yang lemes gitu kyainya bilang : Din,,kamu ga usah puasa kalau pengen ketemu nabi Khidir, nanti malam minggu jam 11 malam kamu datang ke pantai pasti ketemu. "Bener Kyai,,,"jawab Broedin sumringah. Maka seperti yang dibilang kyainya persis malam dan jam nya tepat dia berangkat ke pantai, namun apa yang dilihatnya, jangankan ketemu nabi Khidir seperti yang dibayangkan, disana malah ketemu dengan orang pacaran dan pemabuk, maka sobat saya ini langsung marah sambil mengacungkan pentungan. Tentu saja mereka pada semburat lari ketakutan. Esoknya dia mendatangi gurunya :"Kyai,,pean bohong,,ga ada nabi Khidir yang ada orang berbuat maksiat". Terus kamu lakukan apa Din. " tak pentungi semua kyai". Lah napa kamu pentungi wong itu Nabi Khidir yang lagi menyamar (Broedin kaget,,,) kalau gitu caranya sampe kapanpun kamu gak akan ketemu beliau. Maaf -maaf kyai,,jawab Broedin menyesal. Maka malam minggu berikutnya broedin pun kembali ke tempat itu, sambil senyum lebar dan disalaminya orang pacaran dan pemabuk dengan takzim seolah ketemu nabi Khidir. Tentu saja mereka blingsatan mengira Broedin sudah gila, tanpa disuruh mereka malah lari. Minggu berikutnya pantai itu sepi dan anehnya penghasilan nelayan disana pun meningkat.
Nah ini cerita setelah Broedin menikah punya tiga anak, sebelum merantau ke surabaya, dia meneruskan jadi nelayan seperti orang tuanya. Suatu hari entah apa yang salah sampe ashar tak satupun ikan didapat, hampir putus asa, dia minta sama Tuhan : Tuhan hari ini kasih 5 ekor ikan ajaa,, buat lauk saya, istri, dan 3 anak saya. Entah gimana ceritanya tiba-tiba pancingannya kena 5 ekor ikan,,eh Broedin malah bilang : Tuhhh kann cuman 5 ekor,,katanya Engkau rahman dan rohim,,,mana buktinya,,,Apa dikata mungkin sama Tuhan teman saya lagi di tes maka hanya dalam sejam perahunya penuh dengan ikan, sehingga kalau dijual cukup untuk makan sebulan. Maka dengan gembira Broedin pun pulang,,,namun ketika sampai di pantai kegembiraan itu berubah jadi kesedihan karena melihat rumahnya terbakar. Alih-alih dia meratapi semua,,,dia malah bilang :,,yahhhh Tuhan,,,napa seh urusan kita di laut sampe dibawa-bawa ke darat,,,,
Ketika merantau di Surabaya, cita-citanya naik haji terkabul, namun satu hal Broedin ini takut ketinggian,,ditambah dia takut naik pesawat, kuatir jatuh katanya. Saat di bandara dia berjanji sama Tuhan kalau sampe Jedah dengan selamat akan sembelih ayam jago satu. Begitu naik tangga pesawat dengar mesin Boeing bergemuruh, ketakutannya menjadi-jadi, udah saya naikkan deh Tuhan jadi 5 ayam jago, katanya gemetar. Begitu pesawat take off, kakinya gemetaran,,,yaa tuhan aku naikkan deh,,ga jadi nyembelih ayam 5 tapi domba 5 asal selamat. Perjalanan ke jedah yang makan jam sehingga pesawat kadang terguncang membuat Broedin setengah mati ketakutan, tangannya hanya bisa pegang kursi pesawat erat-erat,,,Tuhan aku naikkan deh tawarannya jadi nyembelih onta,, 5 ekor asal selamat. Begitu nyentuh landasan dan keluar dari pesawat, betapa leganya sobat saya, saat inget janjinya tadi dia hanya bergumam : kalau saya gak jadi nyembelih onta, Sampeyan mau appa,,,katanya sambil mendongak ke atas.
Selama menjalankan rukun haji,,,sahabat saya si Broedin ini paling semangat, terutama saat Tawaf, dia ingin selalu yang paling dekat dengan Ka'bah. Ini menarik perhatian wan Abud, ketua kelompok bimbingan haji yang masih keturunan arab. Dien,,katanya, ane salut sama ente, tiap tawaf ente selalu berebut pengen cium hajar aswad, pengen paling deket sama Ka'bah, bagus ente,,ini bisa jadi contoh sama jamaah yang lain. Dengan senyum Broedin pun bilang : bukan gitu wan,,ane hanya pengen tau,,tu yang namanya Ka'bah ada besinya ga, siapa tau ntar bisa jadi besi tua,,,Hah kurang ajar ente ditempat suci sempet-sempetnya jualan sama Tuhan,,kualat ente,,gak selamat,,tiba-tiba bakiak melayang,,,Broedin pun ngeles sambil cengengesan
Kadang saya juga heran, nasionalisme si Broedin suka dipertanyakan, tapi menurut Broedin prinsip menghormati seperti falsafah : Bapa-Guru-Ratu, artinya yang pertama harus dihormati adalah orang tua, yang kedua guru, kyai yang mengajari kita, baru yang terakhir penguasa. Namun bukan karena itu nasionalismenya luntur, pernah dia ngotot waktu 17-an disuruh nyanyi:" 17 Agustus tahun empat lima, itulah hari kemerdekaan kita". Dia ngeyel bukan 17 tapi 16, akhirnya orang-orang mengalah, maka dengan lantang Broedin bernyanyi : 16 Agustus tahun empat lima,,,besoknya hari kemerdekaan kita,,,,
Atau lain kali disuruhnyanyi lagu nasional nadanya aneh,,,bayangkan disuruh ambil suara yang keluar hanya : ggrruuuudddd,,,,sampe akhirnya : gruuddaaa pancasilaaa,,akulah pendukungmu,,,,
Jadi saya beruntung memiliki sahabat bernama H.Broedin ini, pemikirannya outof box,,hubungannya dengan Tuhan pun mesra seperti teman, kadang seperti kekasih lagi marahan, bukan seperti atasan-bawahan. Kehidupannya banyak warna, semua dijalani dengan ikhlas, apapun kesulitan hidup sampai titik nadir pun tidak kelihatan ngresulo alias mengeluh, paling dia protes : katanya Sampeyan Rahman dan Rahim,,manaaa,,,saya ada kesulitan Sampeyan biarkan. Jujur,,saya tidak akan sanggup bilang seperti itu dihadapanNya, hanya orang-orang yang telah dekat bisa berkata semesra itu, dan salah satunya adalah sobat saya Tuan Broedin.
Nah ini cerita setelah Broedin menikah punya tiga anak, sebelum merantau ke surabaya, dia meneruskan jadi nelayan seperti orang tuanya. Suatu hari entah apa yang salah sampe ashar tak satupun ikan didapat, hampir putus asa, dia minta sama Tuhan : Tuhan hari ini kasih 5 ekor ikan ajaa,, buat lauk saya, istri, dan 3 anak saya. Entah gimana ceritanya tiba-tiba pancingannya kena 5 ekor ikan,,eh Broedin malah bilang : Tuhhh kann cuman 5 ekor,,katanya Engkau rahman dan rohim,,,mana buktinya,,,Apa dikata mungkin sama Tuhan teman saya lagi di tes maka hanya dalam sejam perahunya penuh dengan ikan, sehingga kalau dijual cukup untuk makan sebulan. Maka dengan gembira Broedin pun pulang,,,namun ketika sampai di pantai kegembiraan itu berubah jadi kesedihan karena melihat rumahnya terbakar. Alih-alih dia meratapi semua,,,dia malah bilang :,,yahhhh Tuhan,,,napa seh urusan kita di laut sampe dibawa-bawa ke darat,,,,
Ketika merantau di Surabaya, cita-citanya naik haji terkabul, namun satu hal Broedin ini takut ketinggian,,ditambah dia takut naik pesawat, kuatir jatuh katanya. Saat di bandara dia berjanji sama Tuhan kalau sampe Jedah dengan selamat akan sembelih ayam jago satu. Begitu naik tangga pesawat dengar mesin Boeing bergemuruh, ketakutannya menjadi-jadi, udah saya naikkan deh Tuhan jadi 5 ayam jago, katanya gemetar. Begitu pesawat take off, kakinya gemetaran,,,yaa tuhan aku naikkan deh,,ga jadi nyembelih ayam 5 tapi domba 5 asal selamat. Perjalanan ke jedah yang makan jam sehingga pesawat kadang terguncang membuat Broedin setengah mati ketakutan, tangannya hanya bisa pegang kursi pesawat erat-erat,,,Tuhan aku naikkan deh tawarannya jadi nyembelih onta,, 5 ekor asal selamat. Begitu nyentuh landasan dan keluar dari pesawat, betapa leganya sobat saya, saat inget janjinya tadi dia hanya bergumam : kalau saya gak jadi nyembelih onta, Sampeyan mau appa,,,katanya sambil mendongak ke atas.
Selama menjalankan rukun haji,,,sahabat saya si Broedin ini paling semangat, terutama saat Tawaf, dia ingin selalu yang paling dekat dengan Ka'bah. Ini menarik perhatian wan Abud, ketua kelompok bimbingan haji yang masih keturunan arab. Dien,,katanya, ane salut sama ente, tiap tawaf ente selalu berebut pengen cium hajar aswad, pengen paling deket sama Ka'bah, bagus ente,,ini bisa jadi contoh sama jamaah yang lain. Dengan senyum Broedin pun bilang : bukan gitu wan,,ane hanya pengen tau,,tu yang namanya Ka'bah ada besinya ga, siapa tau ntar bisa jadi besi tua,,,Hah kurang ajar ente ditempat suci sempet-sempetnya jualan sama Tuhan,,kualat ente,,gak selamat,,tiba-tiba bakiak melayang,,,Broedin pun ngeles sambil cengengesan
Kadang saya juga heran, nasionalisme si Broedin suka dipertanyakan, tapi menurut Broedin prinsip menghormati seperti falsafah : Bapa-Guru-Ratu, artinya yang pertama harus dihormati adalah orang tua, yang kedua guru, kyai yang mengajari kita, baru yang terakhir penguasa. Namun bukan karena itu nasionalismenya luntur, pernah dia ngotot waktu 17-an disuruh nyanyi:" 17 Agustus tahun empat lima, itulah hari kemerdekaan kita". Dia ngeyel bukan 17 tapi 16, akhirnya orang-orang mengalah, maka dengan lantang Broedin bernyanyi : 16 Agustus tahun empat lima,,,besoknya hari kemerdekaan kita,,,,
Atau lain kali disuruhnyanyi lagu nasional nadanya aneh,,,bayangkan disuruh ambil suara yang keluar hanya : ggrruuuudddd,,,,sampe akhirnya : gruuddaaa pancasilaaa,,akulah pendukungmu,,,,
Jadi saya beruntung memiliki sahabat bernama H.Broedin ini, pemikirannya outof box,,hubungannya dengan Tuhan pun mesra seperti teman, kadang seperti kekasih lagi marahan, bukan seperti atasan-bawahan. Kehidupannya banyak warna, semua dijalani dengan ikhlas, apapun kesulitan hidup sampai titik nadir pun tidak kelihatan ngresulo alias mengeluh, paling dia protes : katanya Sampeyan Rahman dan Rahim,,manaaa,,,saya ada kesulitan Sampeyan biarkan. Jujur,,saya tidak akan sanggup bilang seperti itu dihadapanNya, hanya orang-orang yang telah dekat bisa berkata semesra itu, dan salah satunya adalah sobat saya Tuan Broedin.
Senin, 11 November 2013
songs compassion (pak Gede's songs)
Secara fisik saya belum bertemu pak Gede, namun secara tulisan sudah terlalu sering membacanya, jadi sedikitnya alur pemikiran beliau saya ikuti dan mampu mengobrak-abrik kerangka berfikir saya dengan membuangnya entah kemana. Buat saya tulisan pak Gede ibarat jendela besar sehingga saat terbuka, jendela itu memberi aroma udara segar. Tak berlebihan memang karena dari tulisan itu pula saya sadar ada hal yang harus dikerjakan selain mencari nafkah belaka. Kata-kata memang bisa jadi penghalang kejernihan, karena tak akan bisa cukup memberi hakikat sebuah peristiwa. Namun tulisan (Jendela) pak Gede yang membuat saya merevisi tujuan kehidupan dan memberi peta hidup saya dalam keberadaan makrokosmos hidup.
Judul itu adalah nama dari twit pak Gede,,,secara harfiah bisa diterjemahkan tembang kasih sayang, namun saya lebih menyukai kalau itu diartikan gita kasih sayang. Tembang memang sama dengan gita, tapi gita lebih menyentuh. Saya juga tak mengetahui kenapa itu jadi nama twit pak Gede, namun saya bisa memahami gita kasih sayang adalah hal yang dicari manusia selama hidup dan tak semua menemukannya. Ada yang seumur hidupnya menyanyikan gita harta, gita tahta dan gita wanita, ada juga gita ketamakan sampai menyanyikan gita perih bernama kekecewaan dan luka (mirip lagu jaman sekarang). Persoalannya kenapa tak menemukannya? karena mengira yang namanya gita kasih sayang dicari diluar sana, ingin dicintai tapi gak mau mencintai, ingin serba sempurna namun tak mau diajak kompromi dengan ketidak sempurnaan, rela fall in love tapi susah diajak give in love. Nah,,,mungkin pak Gede ingin kasih tahu gita kasih sayang ditemukan didalam diri ini,,,dan harus dijalani dalam kehidupan sehari-hari. Itulah sebabnya beliau sangat menghargai dualitas, dikotomi hal yang tak bisa dihindari namun dipeluk dengan sama mesra. Dan pak Gede tidak memberi judul songs of love,,,gita cinta, karena cinta memberi batasan yang tak bisa menjernihkan, beliau memberi nama gita kasih sayang karena memang tak membutuhkan prasyarat apapun.
Jadi,,,songs compassion adalah cara pak Gede untuk memberi isyarat bahwa hidup semuanya bersumber dari kasih sayang,,mirip dengan kepercayaan seorang muslim, disetiap niat dirinya selalu berucap atas nama Tuhan yang Maha pengasih dan penyayang. Inilah mengapa tulisan pak Gede seperti jendela besar sehingga bisa melihat hidup ini secara utuh. Bukan untuk memuji beliau, tapi beliau adalah gurpan, sehingga kata-katanya sering saya kutip di blog atau twit, bukan untuk sok-sokan namun sebagai penanda buat diri ini untuk selalu kembali ke dalam, back to inner atau dalam bahasa pak Gede, ia jadi semacam genta. Jadi kalau kemarin pak Gede meminta ijin untuk jadi follower twit saya, jujur saya seperti alami sengatan spritual, dan tiba-tiba saya menangis, entah kenapa.
Jumat, 08 November 2013
first november
derap,,ketika lupa seperti langkah berat
bukan seperti menimang angin yang datang membawa hujan
namun seperti menangisi masa lalu yang tak ada habisnya
lantas dirimu berkata: dimana letak bahagia
hmmm,,bahagia bukan sebuah tempat bukan
bahagia apapun namanya juga bukan sebuah keadaan
ia tak mampu menjadi mahluk bernama situasi kalau tak ingin meluruh
bahagia yaa bahagia seperti dirimu bernafas dan menghembuskannya
jadi bila hari ini terengah-engah menangisinya
terlalu naif jika selalu menyalahkan hal yang telah hilang
seolah kesempurnaan adalah sebuah hal tanpa cela
(bukankah ketidaksempurnaan bagian kesempurnaan)
kalau itu selalu jadi bulan-bulanan ego
sama saja menyalahkan mendung yang menjadi ibu hujan
atau berharap matahari selalu ada setiap detiknya
sembari menyalahkan malam yang beri kegelapan
aneh,,bukan
berhenti untuk menakar sesuatu
kenapa tidak membiarkannya mengalir
seperti kelok sungai yang sama namun airnya beda tiap detiknya
kenapa tak membiarkannya ke muara lantas mengendapkannya di laut
kejernihan bukan datang dengan sendirinya
kejernihan datang dari tempat yang ditempa tangis dan ketidak sempurnaan
itu butuh waktu butuh kesadaran :
kalau sejauh-jauh berjalan muaranya adalah cinta
bukankah itu indah
Minggu, 27 Oktober 2013
raindrop
Dalam bayang terhalang rinai hujan
berlarian dengan dekap tangan menahan dingin yang tak hilang
tetesannya tak henti seperti berdegum mengguncang hati
tak tahu mana tetes hujan, mana tetes air mata
dan kaki telanjang hanya bisa menyeret sisa langkah
yang pelan pasti segera menjauh dari sirna
dan dirimu menyeringai bahagia
Hujan bulan ini seperti menggambar matahari dalam kanvas kelam
sesungguhnya bukan hal tabu bukan,,,
mendung pagi hari, hujan siang hari menguburkan semua sedih
menjadi dingin dan senyum pun menyambut
karena engkau tahu hari-hari ke depan seperti apa
yang pasti semua sempurna (pelan dirimu menggumam)
Jadi dirimu mencoba mencari saat ini ada dimana
makrokosmos pengembaraanmu seperti telah usai
mendapati engkau dalam hujan lebat dan tersenyum
karena terlihat wajahmu di setiap tetesannya
sungguh baru kali ini kamu terlihat begitu bahagianya
Jumat, 25 Oktober 2013
Belajar menemukan cinta(belajar menjadi manusia)
Seberapa lama kita terasing dengan ikatan aku-kamu
sebuah sekat yang tidak saja membuat entitas diri makin berjarak
lantas dengan mudah kita mengucapkannya demi atas nama cinta,,
ahhh,,,semenjak kapan mahluk cinta berdiam dalam kutub berbeda
atau jangan-jangan ia hanya mengaku-aku saja demi makna
Bukankah kita sudah terlalu lelah berjalan hanya untuk tahu
cinta yang selama ini kita pahami beda ternyata menghasilkan lara
dan kita menghibur diri dengan menempelkan segala yang dipunya
semua adalah cinta (sambil dirimu melukai satu sama lain)
aneh bukan,,,ternyata cinta yang kita sangka menghasilkan banyak air mata
Sudah saatnya menghilangkan makna apapun
kita hanya perlu belajar menjadi manusia
telanjang apa adanya, kembali menjadi tiada
saat itu kita akan tahu cinta yang sebenarnya
(bukankah arti cinta sebenarnya membuat orang lain bahagia)
sebuah sekat yang tidak saja membuat entitas diri makin berjarak
lantas dengan mudah kita mengucapkannya demi atas nama cinta,,
ahhh,,,semenjak kapan mahluk cinta berdiam dalam kutub berbeda
atau jangan-jangan ia hanya mengaku-aku saja demi makna
Bukankah kita sudah terlalu lelah berjalan hanya untuk tahu
cinta yang selama ini kita pahami beda ternyata menghasilkan lara
dan kita menghibur diri dengan menempelkan segala yang dipunya
semua adalah cinta (sambil dirimu melukai satu sama lain)
aneh bukan,,,ternyata cinta yang kita sangka menghasilkan banyak air mata
Sudah saatnya menghilangkan makna apapun
kita hanya perlu belajar menjadi manusia
telanjang apa adanya, kembali menjadi tiada
saat itu kita akan tahu cinta yang sebenarnya
(bukankah arti cinta sebenarnya membuat orang lain bahagia)
Senin, 21 Oktober 2013
waktu,,,selalu tentang itu
"kita tidak bisa merubah masa lalu, tapi kita bisa merubah cara memandangnya" Gede Prama
pada dentang keberapa kita tersadar
ternyata waktu telah meninggalkan kita dengan merubah semua penggalan memori
menjadi potongan mozaik, anehnya itu mengacak jejak masa lalu
dan menjadi sepenuhnya tahu itu bukan kebetulan
seperti mainan yang harus kita selesaikan sebelum tenggat mengingat
ada bagian yang harus diingat sepanjang jaman
dan kau menyebutnya cinta
bukankah pernah mencoba mengacuhkannya
dan kita merasa muda, itu jalan yang terbaik bukan
ya,,ya,,mengabaikan waktu seperti membuat kita abadi
jarak menjadi sejentikan jari,,,dan kita terheran kenapa bisa begini
hanya dalam gumam perlahan terucap : indahhh,,,
perlahan putaran waktu seperti terhenti seolah tak mengenal esok dan kemarin
hanya mengenal hari ini, cinta dan sebuah bisikkan :
"kita tidak bisa merubah masa lalu, tapi kita bisa merubah cara memandangnya"
Rabu, 16 Oktober 2013
re-intro (love is pathway)
waktu mungkin tak bisa memberi tahu tentang rahasia hakikat dirinya
jadi kalau itu benar adanya, kenapa tak melangkah dengan mengabaikannya
menghilang sejenak dari guratan alurnya
berjalan dengan keheningan seolah tak akan ada apa-apa
menggenggam segenap asa kalau semua jadi milik kita
mengalir seolah tak ada ujungnya
menuju kemana? jangan tanyakan itu
karena sama saja menanyakan pada sang waktu
jadi berjalan dengan apa?
mungkin mulai hari ini kita harus percaya
hidup hanya menyusun kepingan puzzle bernama cinta
tak harus seperti apa, tak harus kelak menjadi apa
sebab cinta memiliki jalannya sendiri,,,
jadi kalau itu benar adanya, kenapa tak melangkah dengan mengabaikannya
menghilang sejenak dari guratan alurnya
berjalan dengan keheningan seolah tak akan ada apa-apa
menggenggam segenap asa kalau semua jadi milik kita
mengalir seolah tak ada ujungnya
menuju kemana? jangan tanyakan itu
karena sama saja menanyakan pada sang waktu
jadi berjalan dengan apa?
mungkin mulai hari ini kita harus percaya
hidup hanya menyusun kepingan puzzle bernama cinta
tak harus seperti apa, tak harus kelak menjadi apa
sebab cinta memiliki jalannya sendiri,,,
Minggu, 06 Oktober 2013
ujung waktu
kelak kita akan bertemu
dengan gurat senyum seperti saat bertemu
kedua mata indah seperti bayi yang tak berdosa
kedua mata indah seperti bayi yang tak berdosa
seolah mengisyaratkan itu bau surga
menunggu disana dengan ucapan indah
cinta tak mungkin dikalahkan jarak dan masa
cinta tak mungkin dikalahkan jarak dan masa
Kamis, 03 Oktober 2013
if i can turn back the time
hidup memang tak bisa lepas dari kenang
ia yang menguatkan jiwa dan memahami
kalau keindahan apapun warnanya
entah tawa bahagia dan sedu sedan tangis kesedihan
tetap saja menjadi bagian indah kehidupan
kadang kita selalu menginginkan keindahan itu
menjadi bagian hidup diri selamanya
kadang kita ingin kesalahan masa lalu
bisa dirubah dengan memutar waktu
menjadikannya seperti yang kita mau
namun sebagaimana hidup bertutur
waktu hanya selalu menatap ke depan
masa lalu akan menjadi catatan terbaik yang pernah dilalui
kita melangkah dengan memahami
kalau sejauh-jauh berjalan
ia bermuara pada cinta dan kasih sayang
ia yang menguatkan jiwa dan memahami
kalau keindahan apapun warnanya
entah tawa bahagia dan sedu sedan tangis kesedihan
tetap saja menjadi bagian indah kehidupan
kadang kita selalu menginginkan keindahan itu
menjadi bagian hidup diri selamanya
kadang kita ingin kesalahan masa lalu
bisa dirubah dengan memutar waktu
menjadikannya seperti yang kita mau
namun sebagaimana hidup bertutur
waktu hanya selalu menatap ke depan
masa lalu akan menjadi catatan terbaik yang pernah dilalui
kita melangkah dengan memahami
kalau sejauh-jauh berjalan
ia bermuara pada cinta dan kasih sayang
Rabu, 02 Oktober 2013
when i met her (life corner)
Sore itu cuaca mendung pertanda hujan segera turun, saya menyusuri jalanan seperti ditakdirkan untuk menemui nya. Hidup memang punya cara yang unik untuk menemukan ritme keseimbangan. Keseimbangan yang dimaksud adalah, ketika hidup begitu keras, ada sudut kelembutan disana, dan anehnya kelembutan itu menjadi hal kontradiksi dengan kerasnya. Sebut saja namanya Pinkan, gadis remaja yang seharusnya tengah bergembira bersama teman dan komunitas, dan memang itu yang dilakukan hari ini. Bedanya kalau yang lain bercanda dengan teman sekolahnya, ia bercanda dengan,,,bayinya. Diusia 17 tahun dia telah menjadi ibu bagi bayi lucu berumur 10 bulan karena suatu kecerobohan sehingga hamil diluar nikah. Beruntung pacarnya mau menikahinya, sehingga jadilah mereka pasangan yang berbahagia.
Bahagia? nanti dulu, ini perjalanan yang membuat hatinya hancur tanpa semua orang tahu, hatinya teriris dan menangis bukan karena perbuatan yang telah disesalinya. Namun stigma yang menempel sampai hari ini susah dihilangkan. Stigma sebagai gadis pencemar keluarga sehingga apapun keruwetan hidup dari keluarganya seperti memperoleh jalan keluar,,,Pinkan penyebabnya. Berbagai hukuman telah dijalaninya dengan ikhlas, sekolah yang putus, diasingkan hanya untuk menghindari omongan tetangga, jatah hidup yang serba kekurangan sehingga untuk makan pun harus berhemat. Keluarga besarnya mestinya cukup mampu kalau hanya untuk itu. Dan sore itu tangisnya ambrol seperti tak bisa ditahan saat masalah kecil yang tak dilakukannya, dia di cap pembawa sial. Buat anak remaja seperti Pinkan, dia tak kunjung mengerti kenapa semua kesalahan selalu ditimpakan padanya. Dan hanya bisa berucap "bundaaa,,," dengan terisak seperti menemukan oase seraya kepalanya menempel dibahu seolah hanya saya satu-satunya yang mengerti galau hatinya. Sudahhh Pinkan ga boleh nangis terus, ada bunda disini, kalau sedih kasihan baby-nya, nanti asi bisa berhenti. Hanya itu yang bisa terucap untuk menghiburnya. Ada perasaan trenyuh karena selama ini mencari sosok ibu namun tak didapatkannya.
Selalu waktu menjadi hal yang mudah untuk disematkan atas kesalahan masa lalu. Kita teramat royal untuk membuat kerangka salah-benar pada seseorang berdasar masa lalu. Hidup memiliki kearifan, ia ingin kita hanya maju ke depan, bukan ke belakang, namun kelemahan diri ini dimasa lalu menjadi alasan sebagai kambing hitam atas ketidak berdayaan masa kini. Bukankah tak adil saat remaja seperti Pinkan menerima beban yang tak mungkin dilewatinya. Menjadi ibu dari putranya saja sudah teramat lelah masih dihukum dengan sebutan yang menyakitkan. Saya hanya bisa memeluknya sebelum kembali, masih terngiang : aku ikut bunda saja,,,hmmm,,,nanti sayang jangan sekarang, bayimu terlalu lemah untuk mengarungi perjalanan ini, kelak bunda pasti akan menjemput mu, percaya bunda sayang. Dia pun mengangguk, ada kilatan kecil di bola matanya, seperti menemukan harapan kalau kelak dia akan diterima utuh apa adanya.
Bahagia? nanti dulu, ini perjalanan yang membuat hatinya hancur tanpa semua orang tahu, hatinya teriris dan menangis bukan karena perbuatan yang telah disesalinya. Namun stigma yang menempel sampai hari ini susah dihilangkan. Stigma sebagai gadis pencemar keluarga sehingga apapun keruwetan hidup dari keluarganya seperti memperoleh jalan keluar,,,Pinkan penyebabnya. Berbagai hukuman telah dijalaninya dengan ikhlas, sekolah yang putus, diasingkan hanya untuk menghindari omongan tetangga, jatah hidup yang serba kekurangan sehingga untuk makan pun harus berhemat. Keluarga besarnya mestinya cukup mampu kalau hanya untuk itu. Dan sore itu tangisnya ambrol seperti tak bisa ditahan saat masalah kecil yang tak dilakukannya, dia di cap pembawa sial. Buat anak remaja seperti Pinkan, dia tak kunjung mengerti kenapa semua kesalahan selalu ditimpakan padanya. Dan hanya bisa berucap "bundaaa,,," dengan terisak seperti menemukan oase seraya kepalanya menempel dibahu seolah hanya saya satu-satunya yang mengerti galau hatinya. Sudahhh Pinkan ga boleh nangis terus, ada bunda disini, kalau sedih kasihan baby-nya, nanti asi bisa berhenti. Hanya itu yang bisa terucap untuk menghiburnya. Ada perasaan trenyuh karena selama ini mencari sosok ibu namun tak didapatkannya.
Selalu waktu menjadi hal yang mudah untuk disematkan atas kesalahan masa lalu. Kita teramat royal untuk membuat kerangka salah-benar pada seseorang berdasar masa lalu. Hidup memiliki kearifan, ia ingin kita hanya maju ke depan, bukan ke belakang, namun kelemahan diri ini dimasa lalu menjadi alasan sebagai kambing hitam atas ketidak berdayaan masa kini. Bukankah tak adil saat remaja seperti Pinkan menerima beban yang tak mungkin dilewatinya. Menjadi ibu dari putranya saja sudah teramat lelah masih dihukum dengan sebutan yang menyakitkan. Saya hanya bisa memeluknya sebelum kembali, masih terngiang : aku ikut bunda saja,,,hmmm,,,nanti sayang jangan sekarang, bayimu terlalu lemah untuk mengarungi perjalanan ini, kelak bunda pasti akan menjemput mu, percaya bunda sayang. Dia pun mengangguk, ada kilatan kecil di bola matanya, seperti menemukan harapan kalau kelak dia akan diterima utuh apa adanya.
Kamis, 26 September 2013
kayu manis resto
bukankah terlalu sering kita disana
memesan menu yang sama
engkau memesan cinta aku mengangguk rela
kita selalu duduk di kursi itu sembari merapat jemari tanpa jeda
dan berhasil membuat sekeliling sibuk memandangi
seolah kamu-aku terlalu awal beranjak dan menjadi aneh
bukankah terlalu sering kita disana
habiskan sejenak waktu hanya buat buktikan
setiap menu baru apapun namanya tetap berasa cinta
(HBD my pinkan,,,)
Senin, 23 September 2013
kemarau terakhir
kemarau terakhir bulan ini
dibisikinya angin agar membawa kabar ini padanya
ia selalu merindui saat hujan menelisiki relung hati
dibiarkannya gita bernyanyi seraya menghapus
semua rindu yang dimilikinya sejak lama
dibiarkannya debu terakhir hilang diterbangkan angan
karena sebentar lagi hujan akan menyapanya
dibiarkannya gita bernyanyi lembut
seolah ingin merengkuh semua rindu dalam dekapnya
dibisikinya angin agar membawa kabar ini padanya
ia selalu merindui saat hujan menelisiki relung hati
dibiarkannya gita bernyanyi seraya menghapus
semua rindu yang dimilikinya sejak lama
dibiarkannya debu terakhir hilang diterbangkan angan
karena sebentar lagi hujan akan menyapanya
dibiarkannya gita bernyanyi lembut
seolah ingin merengkuh semua rindu dalam dekapnya
Rabu, 18 September 2013
waktu: kemarin yang disalah pahami
waktu, hanya bisa tertegun saat dirinya selalu disalah pahami
bukan dengan sebuatan kini, namun ia disebut dengan ucapan :
esok yang tak mungkin bisa dijumpainya dan masa lalu yang telah dilewatinya
dan perlahan air matanya menetes ketika orang yang disayanginya tersakiti
hidup, demikian sang waktu bertutur
bukanlah sekumpulan kejadian yang meronce jadi sebuah cerita
ia adalah perjalanan memahami diri sebelum kelak 'menjadi'
mirip proses kepompong sebelum menjadi kupu-kupu cantik
jadi, ketika dirimu merasa dimakzulkan karena pernah menjadi kepompong
hanya mau melihat kesempurnaan kupu-kupu cantik hari ini
sama saja telah melukaiku dengan sebutan: kemarin seperti wajah yang buruk
demikian waktu bercerita dengan gundah
bukankah naif memotret diri dengan kerangka baik-buruk, kemarin-esok
dikotomi yang menjebak dan menyakiti diri sendiri
sebab ia menghilangkan kebahagian dan rasa syukur
hadiah terindah yang diperoleh hari ini
waktupun coba memeluk orang yang disayanginya
menghiburnya seraya berkata:
kelak saat dirimu mencapai keheningan
kehidupan apapun ronanya, ia adalah sebentuk cinta
Selasa, 17 September 2013
kotroversi labil pikiran
Diceritakan, ada dua pendeta Shaolin sedang berkelana, yang satu muda, yang satu tua. Ketika sampai di tepian sungai tidak ada jembatan atau perahu, jadi satu-satunya hanya menyeberangi sungai itu. Saat mereka beranjak tiba-tiba datang seorang wanita muda cantik meminta tolong agar diseberangkan juga, Tanpa banyak tanya pendeta yang lebih tua menggendong wanita tersebut sampai diseberang. Dan mereka pun berpisah, kedua pendeta tersebut melanjutkan perjalanan, namun selang berapa lama, pendeta yang muda protes : "Kakak bukankah ajaran kita tidak memperbolehkan bersentuhan dengan wanita?". Dengan kalem yang tua pun berkata "Kita sudah berjalan hampir satu jam lebih, namun kamu masih saja menggendongnya dalam pikiranmu".
Saya kutip itu dari sebuah tulisan Gede Prama, moral dari cerita diatas adalah, masa lalu masih sering menjadi beban dalam langkah perjalanan dan masih saja kita gendong, tidak saja memedihkan diri sendiri namun orang lain. Tanpa sadar, kehidupan di hari ini sering dikotori oleh hal tersebut, melelahkan namun juga menyakiti. Eckhart Tolle dalam bukunya The Power of Now menulis, tidak ada yang namanya masa lalu dan masa depan, yang ada hanya masa kini. Ini sekedar menegaskan bahwa kemarin dan esok menjadi maya, yang harus dilakukan adalah menjalani hidup dengan bahagia di hari ini. Bisa dibayangkan, seperti pendeta muda dalam cerita diatas, kita sudah berjalan sekian jauh, namun pikiran masih saja mengingat yang kemarin. Tidak saja keindahan hari ini menjadi sirna, namun rasa syukur atas kelimpahan yang Tuhan berikan menjadi hilang dan tawar adanya.
Setiap perjalanan kehidupan pasti memiliki hal yang indah dan sebaliknya, namun tatkala kita membuat kerangka utuh pada seseorang berdasar frame masa lalunya, bukan saja tidak adil namun sama saja memenjara dalam sebutan yang akan digendongnya selama hidup. Seorang sahabat pernah merasakan itu sampai kini, tidak saja beban itu menjadi berat, namun akan membuat hidup yang telah dirancangnya bahagia akan sirna kalau tidak segera dibuang jauh-jauh seperti pendeta muda dalam cerita diatas.Dalam bahasa sekarang, apa yang ada di pikiran pendeta muda disebut kontroversi labil pikiran karena tidak ada statusiasi sinkronisasi hati,,,,alamakkk
Senin, 09 September 2013
Nyanyi Jingga
Kubuka kerudung itu hanya untuk melihat cahaya
tersibak satu persatu helai rambutnya yang bermakna untaian doa
dikedalaman rahasia terlihat senyum Tuhan menanti untuk digapai
menemui semua laku batin bermakna : semua akan kembali
dalam pangkuan sunyi
menemani sang jigga di sore hari
hanya untuk memastikan surya tenggelam dalam peraduan yang sama
Jadi,,,jika kelak waktu memberi kesempatan buat melihat masa depan
tak mungkin senyum akan mengembang di atas angan yang terpenggal
ia tak ada tatkala cinta tertinggal hanya sepotong
dan itupun telah kehilangan makna
ini seperti perjalanan yang hanya bisa dipahami dengan diam
seperti menyibak alang hanya untuk memastikan
ada setangkai bunga mekar disana
tak mungkin mengambil untuk memetik
tanpa seijinNya
biarkan,,,mengalir lewati alur yang telah disediakanNya
sebab sejauh-jauh berjalan hanya untuk kembali
sebanyak memperoleh hanya untuk memberi
yang harus kau ketahui hanyalah:
kerudung hanya raga, dibalik itu hanya ada keheningan
tempat segala hal bermuara
(demikian kidung jingga megakhiri syairnya)
Minggu, 08 September 2013
Metamorfosis
dik...
terlalu lama ayah lupa senyummu
seperti manisnya lesung pipit
sederetan gigi aus berkarat yang enggan hilang
butuh waktu lama untuk memahami itu
dik,,
apakah sayang juga perlahan menghindar
saat waktu makin menguatkan jarak
makin nanar segan tak beranjak
itu kah yang ayah ingin tahu
bukankah kehilangan hanya waktu lelap yang berujung rindu
(ayah senang bila dirimu bermatamorfosis menjadi kupu-kupu...apapun tempatnya itu)
Jumat, 06 September 2013
absurditas
Denting waktu
sedikit saja mengaburkan waktu
kita terlalu lelah untuk saling memberi senyum bukan
seperti janji kemarin
akan meletakkan bulir embun di telapak
lantas menangkupnya dengan ucapan doa
dalam cinta memeluk semua rindu tersisa
entah kenapa kalau tenggat waktu bukanlah pembatas jera
Dan,,,
kita tahu, bentuk pagi seperti apa yang diingini
bukankah telah lama tak ada kabut yang mengusap bunga
seperti mantra meniupkan ruh pada raga
setiap malam kita mengingini pagi seperti itu
terlalu indah hidup saling memeluk dan menyayangi
apapun alasannya absurditas bukan hal yang cela
sebab hanya cinta kelak yang akan menjadikannya nyata
Senin, 02 September 2013
isuk dele sore tempe
Kalau bicara masalah penyamaran alias undercover, saya akui Gur Pan jagonya, sampai mengira awalnya dulu dia artis yang gak laku terus banting setir jadi apapun. Penghayatan perannya itu loh yang membuat saya kagum. Awalnya mengira Gur Pan ini semacam sosok manusia yang diperankan Tuhan untuk menjadi orang susah melulu, mulai petani, jualan kacang rebus, sampai penjual balon, pokoknya pekerjaan yang orang gak akan mau karena duitnya sempit. Saya belum pernah sekalipun melihat dia menyamar jadi eksmud, atau CEO apa kek,,,malah yang sering dia muncul dengan wajah mirip saya dengan tampang bloon. Ingin rasanya nampar wajah itu kalau gak ingat dia sedang menyamar. Umurnya pun saya gak paham berapa sebenarnya, karena hampir sering menjadi orang paruh baya, sampai pada suatu waktu menemukannya di pojokan mall dan saya terperanjat hampir jantungan. Begini ceritanya:
Waktu itu kalau tidak salah minggu sore di sebuah mall tiba-tiba mendapati Gur Pan sedang ngopi di sebuah pojokan kedai kopi wara laba . Awalnya tidak tahu kalau itu Gur Pan kalau saja dia tidak memanggil dengan Broken Wiiing (hanya dia yang memanggil begitu). Yang hebat kali ini Gur Pan tampil seperti seorang eksmud. Dia duduk di kursi pojok sehingga dapat memandang ke semua ruangan. "Gur Pan,,,ini baru giilaaaa,,,cool amat, Tuhan sudah mengutuk Gur Pan jadi orang ganteng rupanya,,,hehehe,,hebat,,". "Husshh jangan keras-keras sini duduk disebelah"GurPan mendelik lihat saya cengengesan. Bukan GurPan namanya kalau tidak membawa 'misi penting', aku lagi pingin melihat sebuah proses metamorfosis, katanya. "proses apa Gur, orang disini ga ada kupu-kupu". "Memang kamu ga lihat broken wing,,,tuhh,,disekeliling kamu". Saya menoleh, disekitaran kedai itu hanya pengunjung dan hahaha,,,,kebanyakan pria muda dan wanita cantik yang sering mencuri pandang ke arah Gur Pan. Yang hebat sebagian besar seperti wanita muda dengan karir bagus terlihat dari cara berpakaian, dann ini yang membuat saya heran, kebanyakan pake hijab. "Gur,,,kayaknya banyak yang naksir tuh,,,wahhh sedaappppp,,,hahaha,,,".
"Broken wing,,,kamu lihat semua wanita itu,,,coba pandangi dengan mata hati kamu,,apa yang terlihat",ujar Gurpan, dan saya pun menggeleng tak mampu melihat apapun kecuali wajah bening mereka. Kemudian sobat saya ini mengambil sesuatu dari tasnya, ternyata kaca mata. "Nihh pakai,,terus liat sekeliling kamu". Saya terperanjat karena wajah-wajah tadi tiba-tiba berubah roman mukanya, awalnya kuning kemudian jadi hitam, merah, biru dan seterusnya berganti warna kembali ke awal. Cepat-cepat saya copot kacamata itu dan Gurpan hanya tersenyum melihat ketakutan saya.
Broken wing, kaca mata ini mampu menembus apa yang ada dalam hati mereka, ada yang sedih, dilambangkan wajah hitam, ada yang senang, ada yang galau, semua mewakili warna masing-masing. Nahhh coba kamu lihat ibu yang disudut itu, wajahnya teduh dan anggun, sekarang lihat dengan kaca mata,,gak ada perubahan kan,,,(saya pun mengangguk). Wiiing dalam hidup yang teramat cepat sekarang ini, mereka tak mampu berfikir dalam sehingga apa yang dipakai adalah produk instan, Kebetulan saja sekarang lagi trend mode hijab. Aku tidak akan menyalahkan situasi ini, tapi hanya kasihan terombang ambing dalam situasi yang mereka sendiri akhirnya menikmati, ketika trend mode berubah, hijab akan ditinggalkan, inkonsisten isuk dele sore tempe.
Pantas mereka melirik terus sama Gurpan, mereka melihat sisi wadag Gurpan, dan sialnya Gurpan seperti menikmati situasi ini (ketika saya tanya dia malah senyum). "Inilah jadinya kalau panutannya seperti itu". Gurpan nyindir ustadz yang di tv itu yaa,,,. Broken wing andai mereka tahu apa yang paling sejati dari hati mereka, kata Gurpan sambil tersenyum pada wanita disebelah."Maap kaca matanya bagus, boleh tahu dimana saya bisa mendapatkan kaca mata itu" tiba-tiba salah satu wanita basa-basi ngajak kenalan Gurpan. Silahkan mbaaakk,,,,tanpa permisi kaca mata dicoba dan menjerit saat memandang Gurpan. Buru-buru menjauh ketakutan. "wing coba pake kaca mata ini dan lihat wajah saya". "Ahhh gak ada apa-apa Gur memang kenapa ini kan kacamata baca". Wing yang barusan wanita pakai itu kacamata hati, makanya dia menjerit saat memandang saya, karena yang dilihatnya hantu, padahal itu cerminan hatinya, bukan yang dilihat mata". Hidup bukanlah sebuah hasil, hidup adalah proses dari perjalanan, jadi tidak hanya bingkai pikiran yang kamu buka, open mind dan open heart. Kelak kamu akan tahu semakin terbuka dan inklusif kamu akan semakin rendah dan semakin lentur. Orang bilang menjadi semakin toleran ditandai dengan berhenti mengejar apapun, hanya bilang : cukup karena semua telah sempurna. Lantas apa hubungan penyamaran GurPan sekarang ini?. Terakhir wiingg saya sebenarnya gak tahan, lebih senang jadi petani atau orang miskin, entah kenapa saya tiba-tiba saya ada disini hanya untuk melihat semua yang ada di sekeliling, batin saya menangis. Mereka pintar, cantik dan ganteng, tapi kelebihan ini hanya digunakan untuk mengejar dan memanjakan wadag semata,,,sejujurnya mestinya saya yang lebih takut, karena saya melihat mereka seperti mayat hidup (saya terdiam, karena tiba-tiba Gurpan meneteskan air mata, hal yang jarang terlihat).
Senin, 26 Agustus 2013
fatwa rindu
kalau hamba hanya setitik noktah yang hening di kegelapan
lantas begitu pagi belajar mengeja satu-satu alfabet nama
terlalu pantas bila cinta mengaku bermunajat dengan sang kini
bukankah terlalu panjang jarak berharap di tepi jaman
jalan yang berujung di labirin tanpa tahu kapan itu berhenti
berganti memberi senyum dan lara dengan cara teramat eksotika
ini takdirkah ? atau perjalanan yang skenarionya berujung rindu
setelah menempuh kelokan tak terkatakan
hamba hanya bisa bilang : jarak adalah waktu yang kelak menyerah pada rindu
Minggu, 18 Agustus 2013
Di tengah tanya
Ditengah tanya
seberapa dalamkah kebenaran mengisi nurani
saat penglihatan perlahan jadi bayangan kabur
menjejak dengan tapak tapak dalam
sembari berkata: aku hadir disana tanpa terlihat olehmu
seolah pesan datang dari waktu yang beda
(kepasrahan yang tertahan bukan,,,)
Ditengah tanya
menghilangkah nurani dan tiba di kebenaran(sendiri)
seperti inikah jalan satu-satunya
bukan sekedar menghilangkan ketakutan hari kemarin
seolah itu hari kelabu dan bukan untuk diingat
benarkah itu datang dari dalam kalbu?(ketakutan apakah itu?)
bukankah hari ini ada karena jembatan bernama kemarin
dan esok karena pintu hari ini
karena hidup hanya meronce hari kemarin, kini dan esok
menjadi selimut bernama bahagia sejati
jadi biarkan tapak-tapak itu menjejak apa adanya
kelak akan mengerti: kebenaran punya jalannya sendiri
(menjadi diri sendiri bukan hal tabu bukan,,,:-) )
seberapa dalamkah kebenaran mengisi nurani
saat penglihatan perlahan jadi bayangan kabur
menjejak dengan tapak tapak dalam
sembari berkata: aku hadir disana tanpa terlihat olehmu
seolah pesan datang dari waktu yang beda
(kepasrahan yang tertahan bukan,,,)
Ditengah tanya
menghilangkah nurani dan tiba di kebenaran(sendiri)
seperti inikah jalan satu-satunya
bukan sekedar menghilangkan ketakutan hari kemarin
seolah itu hari kelabu dan bukan untuk diingat
benarkah itu datang dari dalam kalbu?(ketakutan apakah itu?)
bukankah hari ini ada karena jembatan bernama kemarin
dan esok karena pintu hari ini
karena hidup hanya meronce hari kemarin, kini dan esok
menjadi selimut bernama bahagia sejati
jadi biarkan tapak-tapak itu menjejak apa adanya
kelak akan mengerti: kebenaran punya jalannya sendiri
(menjadi diri sendiri bukan hal tabu bukan,,,:-) )
Sabtu, 17 Agustus 2013
Anomali
Yang namanya bahagia saya fikir ia seperti air mengalir dan harus di alirkan agar ia bisa masuk dalam aliran darah dan memberikan sinyal pada otak untuk menskresi hormon endorphine, saat itu secara sekejap ada perasaan luar biasa, gabungan antara rasa senang dan kedamaian. Secara berseloroh sahabat saya bilang bahagia seperti hentakan orgasme dan ejakulasi,,,hahaha,,masih bisa diperdebatkan memang, namun juga tak salah. Dalam tindakan, kadang bahagia adalah hal sepele buat orang lain namun krusial buat diri sendiri. Misal ortu merasakan bahagia kalau anaknya yang tersebar di beberapa kota bisa kumpul waktu hari raya sehingga 2 minggu sebelum lebaran, satu persatu di telpon untuk memastikan kehadirannya, dan hampir tiap 3 hari sekali ditelpon. Awalnya memang agak mengundang tanya dan mengganggu, namun saya sadar itu momen bahagia buatnya.
Persepsi bahagia pun berubah seiring waktu, dulu diawal karir, saya mengira bahagia datang bila memiliki apapun, seperti karir bagus, punya rumah dan mobil, bisa makan apapun, (saat itu rumah masih ngontrak, kemana-mana naik angkot, makan dibatasi budget, namun setelah itu terlampaui bahkan beberapa makanan malah menjadi pantangan karena kolesterol yang gampang ngelunjak) akhirnya paham bahwa bahagia adalah hal yang sederhana, sesederhana bernafas. Ini hanya masalah kemauan dan persepsi, artinya dalam kondisi yang pedihpun ada jejak bahagia disana. Saya pahami ini setelah mengalami bantingan hidup akibat salah mendefinisikan makna bahagia. Misal, ada perasaan bahagia saat bangun tidur mendengar suara cicit burung dari pohon yang saya tanam di depan rumah plus secangkir kopi di udara yang dingin. Dan entah kenapa saya bisa begitu bahagia saat melihat orang tersayang menangis, dari mata yang berbinar menjadi berair, saya sering melihat itu saat anak saya menangis.Jadi bahagia bukanlah hal yang perlu di alirkan, namun ia telah ada, tinggal kita mau menangkapnya. Apakah itu anomali?entahlah,,,
Yang menjadi pertanyaan, bagaimana mungkin bahagia semudah bernafas, terlalu menyederhanakan masalah? hmm,,, buat saya memang sederhana, karena bahagia bukanlah keadaan namun serangkaian sikap, bahkan saat kita merasakan kesedihan dengan momen tertentu ada bahagia disana. Butuh waktu buat mengerti itu, dan saya banyak belajar menghilangkan kemarahan, kebencian dan diganti dengan rasa menyayangi, pada sesama, lingkungan terlebih pada orang tersayang, akan membuka pemahaman lain tentang bahagia. Jadi kalau suatu saat anda bangun pagi tiba-tiba merasakan syukur teramat mendalam, rasa yang aneh dan anda seperti melambung, hati-hati anda masuk pintu gerbang anomali tentang bahagia,,,good luck :-)
Jumat, 16 Agustus 2013
menyisa
Menyisa harap dari kias penari berbau dupa
ditelikung wajahnya menyimpan rapat rahasia
tentang hidup yang tak bisa diraih dengan tawa
sementara kakinya lincah bergerak kemana mana
namun tidak begitu untuk hatinya
terlalu lama dan segan ikuti irama
hanya wajah kosong berderap hentakan
sementara hatinya telah lama dipenjara
oleh kekasih yang menghilang mencuri cinta
Menyisa harap ia tertahan dalam tawa
walau rautnya kosong untuk menutupi tangis
sebab di jauh lubuk kalbunya ia lelah
menanti sebab yang tak bisa dicarinya dimana
yang ada hanya menunggu waktu dan yakin akan tiba
penantian dilaluinya dengan menghentak kaki kesana kemari
mengikuti irama? bukan,,,hanya ikuti kemarahan
sebelum akhir memberinya pilihan dusta
berharap ada sedikit yang menyisa
untuk menghembuskan nafas di pagi buta
sebelum lunglai dan rubuh di balik ringkihnya tubuh
menyisa,,ia pun bergumam terakhir kalinya
dua detik
Dua detik itu berlalu
segenggam hasrat menguap jadi cahaya
menari nari di benak sementara
sisakan serpihan semua kecewa menjadi udara,
udara dimana nafas hanya sekelebatan
sebelum tumpah menjadi harapan panjang
Dua detik itu berlalu
sisakan segurat cerita panjang
tentang masa lalu dan selaksa kisah indah
akan berhenti disini
saat nafas tertinggal ditenggorokan
sebelum gelap panjang
menghantar di kematian
Kamis, 08 Agustus 2013
met lebaran sayang
met lebaran sayang
tak perlu ada ruang bernama rindu untuk menemukamu bukan,,,
tak perlu juga ada kegamangan antara keniscayaan dan rasa cinta
bukankah itu terlalu lewat,,,terlalu usang untuk kita bincangkan
bukan pula tentang jarak dan waktu yang ada
namun ini tentang menemukan kesejatian atas cinta itu sendiri
lebaran bukankah menjadi cara agar kita berjumpa dalam dewasa
(ayah tahu engkau terlalu kecil untuk mengerti semua ini naaakkkk,,,)
Jadi, ayah hanya ingin mengerti semua tentang dirimu baik-baik saja
bukankah lebaran juga yang memberi makna agar ayah tak selalu menangisi
saat rindu hanya gumpalan darah yang menggenang dalam ingatan
bukankah itu yang hari ini kau mau
bukankah begitu sayang
hidup memang akan semakin mendekat ke dirimu
jadi jarak, ruang tak diperlukan lagi
hanya dengan sunyi, semua nampak menjadi tak berarti
(tanpa disadari, bukankah ada tali imaginer diantara kita)
met lebaran sayang,,
kecup rindu ini selalu untukmu
andai hari ini diberi sebuah keajaiban oleh Tuhan
ayah hanya meminta ingin lihat senyum di lesung pipitmu
(terlalu cukup itu buatku)
tak perlu ada ruang bernama rindu untuk menemukamu bukan,,,
tak perlu juga ada kegamangan antara keniscayaan dan rasa cinta
bukankah itu terlalu lewat,,,terlalu usang untuk kita bincangkan
bukan pula tentang jarak dan waktu yang ada
namun ini tentang menemukan kesejatian atas cinta itu sendiri
lebaran bukankah menjadi cara agar kita berjumpa dalam dewasa
(ayah tahu engkau terlalu kecil untuk mengerti semua ini naaakkkk,,,)
Jadi, ayah hanya ingin mengerti semua tentang dirimu baik-baik saja
bukankah lebaran juga yang memberi makna agar ayah tak selalu menangisi
saat rindu hanya gumpalan darah yang menggenang dalam ingatan
bukankah itu yang hari ini kau mau
bukankah begitu sayang
hidup memang akan semakin mendekat ke dirimu
jadi jarak, ruang tak diperlukan lagi
hanya dengan sunyi, semua nampak menjadi tak berarti
(tanpa disadari, bukankah ada tali imaginer diantara kita)
met lebaran sayang,,
kecup rindu ini selalu untukmu
andai hari ini diberi sebuah keajaiban oleh Tuhan
ayah hanya meminta ingin lihat senyum di lesung pipitmu
(terlalu cukup itu buatku)
Selasa, 06 Agustus 2013
Jeda
Ini mungkin bukan puasa terbaik saya, ada banyak kebocoran batin sehingga perlu energi lebih untuk membuat puasa menjadi hal yang sebenarnya. Namun berkaca dari hambatan itu saya sadar sesadarnya bila puasa adalah jeda, seperti musik yang indah ada ritme yang berisikan sunyi. Kehidupan juga seperti itu, kalau ia terus menerus berkutat dengan semua pergolakan ego, maka kehidupan menjadi kering, bukan kehidupan sekitar tapi kehidupan diri sendiri. Tubuh, perlu jeda sebentar untuk intro, untuk menengok ke dalam sejauh mana kelelahan telah membuat batin ini kedodoran mengikuti ritme hidup. Jadi puasa tahun ini sebagian hanya untuk menambal kebocoran, sebagian untuk memahami kebocoran itu.
Ini yang saya lihat, ketika puasa hampir mencapai akhir, kurang sehari, ada semacam emosi yang berkecamuk, karena saya makin terasing, makin ingin menjauh dari keramaian, makin ingin sembunyi dari apapun. Segala hiruk pikuk yang saya lihat saat buka puasa di mall membuat saya makin emosional, betapa puasa yang awalnya digunakan untuk belajar mengelola ego, justru sebaliknya, hari-hari terakhir seperti dendam yang harus dilampiaskan untuk pemenuhan materi. Bukan hal yang salah memang, namun yang trenyuh itu telah menjadi komoditas ekonomi yang melibatkan perputaran uang tidak sedikit. Dan yang hebat, mereka yang kemampuan pendapatannya menengah ke bawah menjadi obyek perputaran ini, yang duitnya banyak malah menanamkan investasi dari gula yang datang setiap lebaran.
Entahlah, setiap lebaran akan datang, maka kesepian saya makin menjadi-jadi, namun jangan salah sangka, justru disana menemukan perasaan damai, ada semacam tempat sembunyi dari hiruk pikuk, seperti mengisi bateray yang kosong. Saya tidak berharap apapun , ini semacam ceruk yang membuat saya melihat kedalam, siapa sebenarnya diri ini, sisanya hmm,,,entahlah puasa dan lebaran yang akan tiba seperti mengulang kisah lama, hiruk pikuk pemenuhan syahwat belaka.
Kamis, 01 Agustus 2013
menari di atas pelangi
seberapapun jauh berjalan tak akan bisa membuatmu tertawa bukan
selalu saja kisah berhenti sebentar untuk,,,
menangis
yaa,,menangisi hari ini layaknya mengukir pelangi diatas mendung
seberat apapun berusaha, yang terlihat hanya gelap
sebagus apapun kau coretkan warna
sebentar lagi akan turun hujan,,,dan mata menatap apriori pada waktu
menangisi ketidak berdayaan sembari menyalahkan masa lalu
bukankah waktu lampau hanya mengisi lembaran ingatan
tak ada yang buruk dengan itu, semua baik bahkan teramat baik
sebaik warna warni pelangi dan kau berusaha menggapai diatasnya
untuk meyakinkan kalau hidup untuk bahagiamu dan bahagiaNya
hanya,,,ketika awan yang kau pandang begitu gelap
dirimu bergumam seolah tak ada kesanggupan untuk menyisakan warna sedikit saja
(yang harus kau sadari, pelangi terindah muncul dari hujan yang gelap)
jadi, berusahalah berhenti menyalahkan masa lalu yang menjadikannya mendung
kelak ketika hujan meluluhkan semua prasangka, melarutkan kemarahan sia-sia
akan mendapati yang baik adalah baik, yang buruk juga baik
kau ucapkan itu ketika dirimu menari
diatas pelangi
Minggu, 28 Juli 2013
Kang Saridin
Nama apapun maknanya ibarat sebuah doa dari orang tua. Nama juga menjadi harapan kelak anak yang dicintainya akan menjadi apa. Jadi nama yang bagus mengandung doa yang bagus juga, sekaligus masa depan yang bagus pula. Saya mengenal kang Saridin seorang petani sekaligus imam di sebuah mushalla kecil yang tak jauh dari rumahnya, tidak seperti orang lain yang senang dipanggil ustadz dia lebih suka dipanggil Kang atau mas, sebuatan yang menurut dia lebih bersahabat. Sehari-hari dia hanya petani kecil yang mengandalkan 2 petak sawah untuk kehidupan keluarganya. Kadang kalau sore sehabis pulang dari sawah terlihat cangkruk atau hang out di perempatan jalan,,,ngojek sekedar nambah uang dapur. Mata saya yang naif kadang melihat kehidupannya monoton, dari sawah, ngojek, kadang kalau sempat jadi imam, selebihnya di rumah bantu istri buat kue untuk dijual di pasar, sangat khas pria jawa.
Hanya yang menjadikan Kang Saridin beda dengan yang lain adalah pemahaman hidupnya, sampai saya terkaget-kaget, mengingat pendidikan formalnya hanya tamatan SD sampai kelas 3. Dia menjadi teman berbincang yang mengasyikkan ketika saya secara tidak sengaja mengenalnya di mushalla kecil. Menurut kang Saridin, kaya atau miskin tergantung dari pemahaman terhadap hidup itu sendiri. Bukan anti kekayaan, Kang saridin malah mendorong orang untuk kaya karena menurutnya dengan memiliki harta, orang punya kesempatan berbuat baik yang sebanyak-banyaknya sebagai bekal untuk ketemu Allah nanti. Ibarat kalau hidup adalah sebuah perjalanan, harta adalah kendaraan untuk mencapai tempat tujuan, kalau hartanya banyak menurut kang Saridin, ibarat orang naik mobil pribadi, lebih nyaman, adem dan jelas sampainya. Ada juga yang naik bus umum ,sehingga harus lama karena nunggu penumpang penuh baru jalan, dan kecepatan sampai tempat tujuan juga akan tergantung dari banyak hal. Masih mending daripada naik sepeda. atau ada yang hanya jalan kaki, sampainya pasti lama dan melelahkan. Jadi kalau ada orang banyak harta tapi malah bangga dengan kekayaannya, kata kang Saridin ibarat naik mobil pribadi tapi jalannya muter-muter gak sampai tujuan karena ingin dilihat kalau punya mobil bagus, kelak akan kalah sampai sama orang yang naik sepeda atau jalan kaki.
Itulah sebabnya, kata kang Saridin, apapun kendaraannya akan diterima dengan senang hati oleh Tuhan begitu sampai dirumahNya. Apapun kendarannya, begitu sampai semua itu tidak akan berguna lagi. Awalnya saya tidak mengerti maksudnya, tapi Kang saridin bilang :"mekaten mas, umpami mas wing sampun dugi giryo Malang, nopo montore nggeh dilebetaken, mboten to,,montore sampun mboten kangge"(gini mas, seumpama sampai Malang mobilnya kan diluar gak dipakai, masa mau dimasukkan rumah). Saya kaget dengan uraian kang Saridin tentang hidup, harta menurut dia adalah kendaraan untuk mendekat padaNya, sehingga orang didorong untuk memiliki sebesar-besarnya. Namun kalau melihat kehidupan Kang Saridin yang sederhana, saya jadi merasa hiperbolik dengan apa yang dia bilang. Namun sesaat saya terkejut dan sadar, kang Saridin tak memerlukannya lagi, dia telah sampai dirumahNya. Jujur saya iri dengan dia, buat saya kehidupannya malah lebih kaya. Kembali ke masalah nama saya sadar kenapa orang tuanya kasih nama Saridin, artinya sarinya agama, pantas pemahamannya tentang hidup begitu dalam, beruntung saya sempat berguru padanya.
Selasa, 23 Juli 2013
labirin
tak mungkin berlari sampai esok,, kalimat itu mengiang sepanjang hari
kalau tumpukan asa hanya sebingkai warna teronggok di sudut
seolah menyingkirkannya adalah hal terbaik
bukan,,bukankah itu yang pernah kau bilang
tatkala remang malam hampir tiba
dan engkau menyebutnya senja
disana berucap cerita panjang
tentang cerita wayang
perjalanan pendawa tak ada habisnya menemui lara
hmmm,,selalu saja berulang
bercerita sepanjang malam tentang jiwa manusia tersasar di labirin makna,,
separuh usia, umur dan tak terasa beranjak renta,,
tiba-tiba merasa ingin kembali namun entah akan kemana
engkau selalu menyebutnya dengan tergelak seraya berkata
"dia hanya berlari dan berputar-putar disana, aku kehilangan arah"
tak kuasa dirimu terpingkal lantas bergumam : kalau ada yang salah
bagaimana mungkin menyebut bahagia, berjalan pulang saja tak bisa
kemudian cerita berhenti ketika engkau menyeka air mata, bukan sedih
hanya tak bisa menahan lelucon hidup,,lantas dirimu bilang : tadi sampai dimana?
ahhh,,selalu saja begitu, pendawa berakhir bahagia, lanjutmu
ketika hidup enggan tampakkan wajah aslinya, dan kalian menyebut itu bahagia
lantas perjalanan lara-nya mana,,,dan engkau terguncang lagi menahan tawa
sudah,,,sudah,,
malam terlalu larut untuk membuai, katamu
biarkan cerita ini aku tutup saja dengan kidung sunyi
biar esok kalian tahu, sejauh-jauh berjalan
engkau hanya memutar diri sendiri
(sambil mendesah, engkau merasa semua menjadi nisbi, karena itu ceritanya sendiri,,uughhh)
Rabu, 17 Juli 2013
Kerudung
Entah pasal apa tiba-tiba sahabat saya Brodien muncul sambil cengengesan. Saya lupa berapa lama dia
menghilang, katanya lagi ada bisnis, jualan kerudung. "Dien,,,ente dapt ilham dari mana tiba-tiba sekarang jualan kerudung", tanya saya ketika dia muncul dengan membawa koran dan ada foto wanita pesohor pakai kerudung, padahal biasanya topless. Gini mas,,ane baca koran ko kelihatannya yang namanya kerudung sekarang jadi trend setter cara berpakaian wanita indonesia. jadi ane coba peruntungan dengan jualan kerudung." Lah kalo nurut ente,,,sampe kapan bisnis itu bisa tahan, yang namanya mode pasti akan berubah". Selama korupsi masih jalan, bisnis ane pasti tahan banting hehehe,,,. "Hah apa hubungannya dengan korupsi dien,,,ada-ada saja".
"Ane kan hanya ngamatin dari berita aja mas, bayangkan kalo liat berita di TV kasus apapun yang melibatkan terdakwa wanita, pasti yang dulunya buka-bukaan, sekarang pake kerudung. Buat mereka kerudung telah menjadi pencitraan psikologis yang ampuh agar kelihatan innosen di depan hakim". "Ahhh Dien itu kan kata ente, buat saya itu hanya tipuan belaka'. "betul mas, justru disana kerudung saya laku keras hehehe,,,". Kerudung yang mereka pakai buat ane sebenarnya mencerminkan jiwa mereka mas. Sejahat-jahat mereka, ingin menemukan kembali kedamaian dihadapan Tuhannya. Dan itu dicerminkan dengan memakai kerudung. Celakanya, sekarang yang namanya penutup kepala telah dieksploitasi sedemikian eksotisnya menjadi bisnis yang menggiurkan." Maksudnya Dien?"saya bingung. Mas,,ada wanita yang memakai kerudung karena panggilan jiwa setelah mengalami berbagai peristiwa yang mengombang ambingkan dirinya, kayak yang ditangkap sama KPK di TV itu. Ada juga yang pakai karena diperintahkan agama, dan ada yang pakai supaya kelihatan lebih cantik dan alim, apalagi lelaki sekarang banyak yang suka sama hijaber mas hehehe.
"Ohhh,,,gitu ya" saya manggut-manggut meng-amini .
"Mas,,, kerudung, apapun namanya, modelnya, tendensinya, ia adalah perwujudan perjalanan ke luar dari hati terdalam, berwujud pada keseharian, suka atau tidak, ngerti apa kaga, baik yang lihat atau yang pakai". 'maksud ente gimana Dien?'. "Dalam memahami hidup , mestinya berjalan dari luar ke dalam, move outside to inside, nahh,,dalam keseharian hidup, harus dari dalam ke luar, inside to outside". Ya ya ya,,saya mengangguk seolah mengerti biar ga kalah sama Brodien mantan tukang parkir itu.
"Kerudung adalah perwujudan keseharian hidup, sebuah bentuk kepasrahan yang mendalam pada Yang Esa, sehingga damai dan bahagia selalu terpancar dari wajah yang memakainya, makanya mereka kelihatan cantik mas". "Hanya sayang, ketika di eksploitasi untuk kecantikan raga semata, saya malah melihat kerudung jadi aksesoris belaka, esensinya hilang mas". Saya melongo mendengar penuturan si Brodien; 'lah napa kaga kasih tau wanita yang beli kerudung ente Dien'. Gimana mau kasih tau, kerudung ane spesial mas, hanya orang tertentu yang sanggup memakainya. "wahh yang bener Dien, ente tau segmentasi pasar juga ya,," saya kagum ternyata dia tahu marketing juga. "Iya mas, kerudung saya banyak dipakai para wanita yang lagi ngadepin pak hakim sama KPK itu hehehehe". Hebat bener ente cari pasar,,ngomong-ngomong nama produk ente apa, siapa tau ane juga minat buat reselling. "Anu mas,,kerta namanya, singkatan dari kerudung dusta". Hah yang bener Dien,,,,hahahaha (kami pun berdua tertawa).
Rabu, 10 Juli 2013
Sugeng Rawuh Ramadhan
Mungkin telah puluhan kali puasa Ramadhan, baru kali ini saya memiliki persepsi yang berbeda. itupun setelah dikasih tahu seseorang, siapa lagi kalau bukan Gurpan. Saya menemuinya saat akan berangkat taraweh, tiba-tiba dijalan dicegat orang nyentrik yang satu ini. Bukan diajak taraweh malah ngajak ngopi di sebuah warung. Dengan cengegesan dia bilang masih ada hari taraweh yang lain, kalau ngopi "gereng" alias angger ireng (asal hitam) alias kopi tanpa gula yang telah lama jadi kesukaannya, jarang-jarang. Dengan berlagak sok tahu Gurpan memulai percakapan:"broken wing, memang kamu tahu makna puasa yang telah kamu lakukan puluhan kali?". Saya mengangguk sambil berkata :"bukankah Gurpan yang ajarin makna puasa". ohh,,ya ya aku lupa, tiba-tiba dia nanya hal lain : "broken wing, aku dengar budidaya udang, hari ini selangkah maju dengan sistem floc, apa betul?". Haah,, Gurpan kok tahu?. "hehehe,,,memang hanya kamu yang berhak tahu, aku hanya nanya apa betul?". Betul Gurpan,,,cuman aneh aja Gurpan nanya hal beginian, tumben?. "Aku hanya pengen nanya, seperti apa sistem itu?".
Saya tahu, kalau Gurpan nanyakan itu pasti ada sesuatu, makanya saya akan berhati-hati: "Gini Gur,,,sistem ini mengadopsi dari perusahaan tambang dimana limbah yang dihasilkan akan dikelola secara biologis dengan pemakaian probiotik secara intens, nah dalam budidaya udang, telah lama dipikirkan bagaimana mengelola limbahnya dengan lebih murah dan efisien, satu-satunya cara yaa pakai sistem floc, limbah organik akan diurai oleh bakteri hingga menjadi bahan yang menguntungkan untuk ekosistem". Gurpan mengangguk-angguk, tapi hati saya jadi ciut karena Gurpan paham apa yang saya terangkan. " broken wing, apa sasaran terakhir dari sistem ini?". Mengurangi limbah sampai yang terkecil Gur sehingga perairan relatif bersih, dan daya dukung ekosistem meningkat, perairan menjadi lebih bersahabat buat biota. "Kamu bilang, hasil akhir penguraian itu adalah materi yang menguntungkan, seperti apa itu?". Yang saya tahu Gur, akhir proses penguraian akan menjadi bahan yang akan dipakai lagi oleh biota itu sendiri, recycling Gur".Detail penguraiannya wing,,,gimana?". Bakteri akan memproses limbah organik dengan fermentasi baik aerob maupun anaerob." Darimana bakteri itu didapat?". Dari alam dan kita beri Gur, banyak produk beginian.(saya jadi curiga, kemana alur pembicaraan ini karena Gurpan orang teramat pintar untuk hal beginian).
"Apakah puasa bisa disamakan dengan proses ini wiingg ?". Haahh,,,Gurpan ini mengada-ada, apa hubungannya puasa sama penguraian bakteri?. "hmm broken wing, apa tujuan akhir dari puasa?". Menjadi fitri Gur, itulah sebabnya ada istilah Idul Fitri, suci. "suci dari hal apa wiiing?". Dari segala kotoran, utamanya kotoran batin. "bagaimana mekanismenya sehingga kotoran itu menjadi hilang sehingga kita berhak menyandang fitri wiing?". Puasa Gur, puasa secara harfiah belajar berjarak dari makan, minum dan hal yang membatalkannya pada siang hari. Awalnya menahan haus dan lapar memang berat Gur, sebab yang namanya amarah, emosi, dan keinginan untuk menolak amat besar, ditambah dengan cuaca yang panas bisa membuat semuanya menjadi labil Gur, bawaannya marah lemes dan yang namanya mata menjadi lebih clear Gur hehehe. "Clear gimana wiiing ?". Yang namanya makanan, apapun yang dilihat jadi lebih enak, minuman jadi terasa lebih segar, padahal kalau hari biasa melihat aja kaga. "hmmm,,ibarat kaca, dengan puasa, kelihatan lebih terang wiing". Betul Gur,,,lantas apa hubungannya dengan diatas?. "Broken wing, proses puasa mirip sistem floc, semua kotoran batin, limbah batin yang kamu kumpulkan setahun, telah membuat penglihatan kamu buram, sehingga perlu dihilangkan dengan cara difermentasi, dan proses fermentasi limbah batinmu itu disebut puasa. Sebulan semua kotoran batinmu diurai dan mata batinmu menjadi lebih bercahaya. Apapaun yang lebih bercahaya, atau clear istilahmu, gampang sekali menerima kebaikan dari alam semesta". "Sehingga setelah sebulan, kamu dianugerahi Tuhan menjadi lebih fitri, walaupun kebanyakan orang berpuasa, proses fermentasinya gagal sehingga tak ada beda sebelum dan sesudah puasa". Saya hanya melongo,,,apa yang barusan dibilang Gurpan dengan analogi itu buat saya masuk akal, pertanyaannya, darimana Gurpan tahu semua itu."Kamu pasti nanya darimana aku tahu semua itu?" Gurpan membuyarkan lamunan. Yaa,,Gur "Jelek-jelek gini dulu pernah makan bangku sekolah broken wiiing,,,hehehhe". Pantess,,,,,saya mengangguk-angguk. "Pantes apaan wiiing?". Ompong kebanyakan makan bangku sekolah,,,hahaha,,,,Kami berdua tergelak, dalam hati saya kagum Gurpan bisa menganalogikan makna puasa sesuai dengan apa yang saya geluti sehari-hari, dan itu membuat batin saya tersentuh,,,sesuatu yang susah diterangkan kata-kata.
Kamis, 04 Juli 2013
when i miss you
selamat menyongsong Ramadhan sayang
bulan yang membuat kita selalu bergairah dengan sejumlah rencana
ketika semua sibuk persiapan ini itu,
kita sibuk melihat semua dengan diam
merasakan ungkapan cinta dan sayang
saat jarak yang ada begitu lekat
seperti memeluk dirimu terlalu erat
selamat menyongsong Ramadhan sayang
bulan yang membuat engkau begitu dekat
saat jarak raga dan ruh hanya sepenggalan
belajar berjarak dan meniada memang berat
namun itu sebanding ketika senyummu terbayang
seolah berucap salam kalau Tuhan menjagamu dengan kasih sayang
entahlah,,,apa di surga ada puasa
sebuah ketakziman untuk mendekat padaNya
ayah hanya berharap, dirimu bahagia selalu bersamaNya
karena itu satu-satunya cara melengkapi
ketika ketidak berdayaan ayah menjadi-jadi
hanya meminta padaNya agar dirimu selalu dijaga
dari buaian hingga kelak bertemu dewasa
dikotomi
Tidak ada jalan menuju kebahagiaan, kebahagiaan itulah jalannya( Compassion;Gede Prama)
Saya yakin kalau setiap manusia di dunia ini selalu menginginkan kebahagiaan dalam hidupnya, dan saya teramat yakin kalau semua mendambakan cinta di setiap nafas hidup kita. Banyak cara mencapainya, semua tergantung apa makna kebahagiaan bagi tiap orang. Apapun cara itu, bahagia telah menjadi tujuan hidup, walau seiring waktu, malah terasing dengan makna kebahagiaan itu sendiri. Ada yang mengira kebahagiaan akan didapat kalau memiliki banyak materi (tidak aada yang salah memiliki banyak materi), namun saat tercapai malah timbul ketakutan, takut kehilangan. Ada yang mengira cinta dan bahagia bila memiliki jabatan plus istri cantik, tapi tak sedikit kemarahan dan kebencian yang didapat.
Ada yang bilang, marah dan benci adalah bahagia dan cinta yang tidak mendapat tempat, mirip seperti dikotomi susah-senang, sedih-gembira, marah-bahagia, cinta-benci, memiliki energi yang sama, yang satu untuk kebaikan, satunya menggerus kebaikan . Mirip api dan air, demikian Gede Prama bilang, mereka sama-sama terdiri dari unsur Hidrogen dan Oksigen, api bersifat panas dan membakar (mewakili kemarahan dan benci), hanya dengan takaran tertentu, unsur api berubah menjadi air (H2O) yang menyejukkan dan lentur. Artinya dengan kondisi tertentu kemarahan dan kebencian bisa ditransformasi menjadi kebahagiaan dan cinta.
Tidak banyak orang memang bisa merubah api menjadi air selama makna kebahagiaan selalu berujung pada pemuasan diri (ego). Tidak banyak yang tahu kalau kebahagiaan bukanlah sebuah tujuan, ia adalah jalan yang dilewati sehari-hari, dan bisa diperoleh semudah bernafas. Seperti orang yang mendambakan cinta namun kepedihan yang didapat, karena berawal dari fall in love, jatuh cinta bukan give in love. Kebahagiaan dan cinta yang dicari susah payah dengan berjalan keluar ternyata menyita umur dan lelah. Ujung-ujungnya bertemu kemarahan dan kebencian, Semua butuh proses memang, belajar membuang kepentingan diri sendiri(ego) berdamai dengan diri adalah hal yang bisa dilakukan. Bila itu berjalan terus menerus , pelan unsur kemarahan dan benci akan berubah jadi kebahagiaan dan cinta, mirip hidrogen dan oksigen bersintesa menjadi H2O.
Tidak banyak orang memang bisa merubah api menjadi air selama makna kebahagiaan selalu berujung pada pemuasan diri (ego). Tidak banyak yang tahu kalau kebahagiaan bukanlah sebuah tujuan, ia adalah jalan yang dilewati sehari-hari, dan bisa diperoleh semudah bernafas. Seperti orang yang mendambakan cinta namun kepedihan yang didapat, karena berawal dari fall in love, jatuh cinta bukan give in love. Kebahagiaan dan cinta yang dicari susah payah dengan berjalan keluar ternyata menyita umur dan lelah. Ujung-ujungnya bertemu kemarahan dan kebencian, Semua butuh proses memang, belajar membuang kepentingan diri sendiri(ego) berdamai dengan diri adalah hal yang bisa dilakukan. Bila itu berjalan terus menerus , pelan unsur kemarahan dan benci akan berubah jadi kebahagiaan dan cinta, mirip hidrogen dan oksigen bersintesa menjadi H2O.
Jumat, 28 Juni 2013
Surat untuk Tuhan
Sebuah kertas putih kusam nampak tergeletak di sebuah tumpukan arsip yang ada di belakang, awalnya tak menarik namun saat dibaca, hmm,,, seperti ditulis seseorang untuk Tuhan betapa dirinya mengalami semacam kegalauan, isinya begini :
Tuhan,,,
hamba adalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan, kesalahan yang membuat ragu untuk melangkah saat masa depan mulai hamba rajut hari . Sekarang, ketika mencoba kembali menata masa depan untuk bahagia, namun selalu saja masa lalu seperti menahan hamba disini, walau sudah coba untuk tak mengingatnya. Bukan penyesalan, tapi hanya mengkuatirkan jika waktu kemarin hanya akan mengotori hari-hari yang telah coba hamba buat indah. Entahlah, apa yang salah, sebab bila melihat kemarin, terlalu banyak keindahan yang membentuk diri hamba hari ini, dan itu membuat takut. Takut kalau orang-orang yang hamba sayang perlahan menghilang, takut bila masa lalu menjadi penghalang untuk membuat masa depan bahagia. Telah hamba coba untuk menghapus semua ingatan, namun semakin kuat hamba menghilangkannya, semakin kuat pula tarikannya untuk datang kembali.
Tuhan,,,
hamba hanya perlu kehangatanMu untuk menguatkan hati, untuk menuntun tangan lemah ini menuju kebahagiaan, kebahagiaan sejati yan Engkau ridhoi. Hamba hanya perlu perlindunganMu saat hujan menerpa wajah titik airnya menyakiti. Bila ini jalan terbaik yang Engkau berikan, hamba akan jalani sepenuh hati, hamba minta pegang jemari lemah ini agar bila terjatuh, masih ada pegangan kuat tempat bersandar. Semoga semua berjalan seperti yang diharapkan, tak ingin kecemasan yang dirasakan malah akan menyakiti semua orang termasuk yang hamba sayangi. Hamba hanya perlu berlindung sebentar dalam dekapanMu yaa,,Tuhan sebelum kembali dengan wajah kuat melihat masa lalu, masa depan, sebagai bagian dari episode hidup. Ijinkan hamba terlelap sebentar, dan esok berharap ada keajaibanMu,,,
Dibalik kertas itu, entah siapa yang iseng menulis jawabannya seolah dari Tuhan :
Anakku, kekasih hatiku,,,kebahagiaan, kesedihan, kekuatiran, kecemasan, ketidaknyamanan dalam kehidupan adalah hal yang alami. itu pertanda bila engkau bergerak mendekatiKu. Bagaimana mungkin engkau mengatakan cinta kepadaKu namun berhenti sekedar di ucap kata, Aku akan mengujinya sayang, menguji ucapanmu hanya untuk tahu seberapa teguh hatimu. AKU akan mengujinya dengan rasa kekurangan, kekuatiran tentang masa depan dan kehilangan. AKU hanya ingin tahu seberapa kuat istiqomah cintamu padaKu Yang harus tahu, apapun yang engkau jalani hari ini adalah hal yang terbaik buatmu, apa yang ada disekelilingmu, harta, benda, orang tersayang, menjadi nisbi dan relatif buatmu, karena bisa saja Aku mengambilnya sewaktu-waktu hanya untuk tahu betapa tangisan kesedihanmu hanya untukKu.
Anakku tersayang, hari-hari yang telah engkau lewati, segala kesalahan yang dibuat, apapun masa lalumu semuanya akan hilang dihadapanKu, tak usah disesali selama semua itu dilakukan hanya untukKu. Kasih sayangKu selalu melimpah, dan Aku tidak mungkin tega memberimu kesedihan bila tidak bisa dilewati. Tetaplah berjalan sayang, apapun halangan yang kau temui, hinaan dan cacian yang akan engkau terima, itu adalah bagian kecil yang tak akan menggoyahkan dirimu selama engkau bermunajat kepadaKu, selama cinta yang engkau ucap hanyalah untukKu. Tetaplah konsisten dengan masa depanmu, berbagilah dengan sesama, karena Aku ada disana.Yang harus engkau tahu, selama ini Aku selalu menggamit jarimu. Kelak dirimu akan tahu, apapun kehidupan yang telah engkau jalani, semuanya bermuara pada keindahan, dan Aku adalah keindahan itu sendiri.
Kamis, 27 Juni 2013
Puisi sunyi
Apa persamaan dengan dua gambar diatas? bayi lucu dengan mata bulat menggemaskan dan gambar disebelahnya adalah panorama Bromo dilihat dari pananjakan. Dua gambar itu kelihatan indah bukan,,,sama-sama memiliki ketulusan dan rasa damai buat yang melihatnya. Saya sengaja memuat dua gambar berbeda, satunya begitu lembut dengan mata indah seperti memberi pesan, dibalik kelemahan dan kelembutan memiliki keindahan luar biasa. Satunya, panorama Bromo memberi kesan maskulin,,,landskap alam yang begitu perkasa, namun indah. Saya yakin itu akan menggetarkan hati, sehingga kalau dinilai dengan uang tak akan bisa terbeli.
Seorang sahabat pernah berkelakar, apa ga bosen nulis yang ini-ini terus, ga coba menulis hal yang lebih menantang(?). Entahlah, hal yang beginian saja membuat adiksi, memotret perjalanan hidup seseorang, alam, kegembiraan, telah memperkaya batin ini. Tak semuanya harus berupa senyum seperti baby diatas, kadang ada juga air mata saat harapan terakhir terengkuh begitu saja. Semuanya berjalan seperti ada yang menulis skenario kalau sejauh-jauh jiwa ini berjalan hanya berujung keindahan.
Ada kiasan mengatakan: gambar bisa bicara lebih dari seribu kata, sebuah potret kehidupan akan memberi aksara teramat panjang untuk menceritakan sebuah frame. Misal saya pernah melihat seorang anak dengan muka pucat pasi saat akan masuk ke ruang dokter gigi, seolah dunia jadi runtuh. Atau lain kali melihat seorang wanita di mall menangis dimarahi atasannya. Lain kali ada anak yang lari di kejar ibunya ketika tahu akan disunat. Buat saya itu indah, seindah melihat sunset di tepi pantai persis ketika saya pulang kerja. Semua itu tak bisa terkatakan, tidak bisa ditulis dengan utuh, keindahannya seperti puisi. Daun gugur, embun pagi, mata bayi, keindahan gunung Bromo, air mata yang meleleh dikelopak, adalah puisi-puisi yang tak terkatakan, dan saya menyebutnya puisi sunyi.
Senin, 24 Juni 2013
yang disayang-sayang cepat menghilang
"if there are no ups and down in your life you must be dead"
Dalam hidup yang naik turun, kadang buat sebagian orang begitu melelahkan, sebagian orang tidak bisa menerima saat turun, maunya diatas selamanya, namun sebagaimana hidup bertutur, orang yang bijak akan menerima naik turtun itu dengan legowo, ikhlas. Lumrah memang apa yang teramat disayang akan cepat menghilang, seperti cepatnya keindahan matahari sore menjadi malam. Pada tataran yang teramat dasar, susah menghilangkan itu, rasanya sakit ketika apa yang kita sayangi dan miliki di ambil lagi. Namun saat kita makin wisdom, kehidupan lebih nikmat saat tahu rasanya turun, lebih tahu rasanya sehat saat sakit. Bukankah banyak dari kita tertawa saat naik, ketika turun sakit-sakitan.
Bayangkan, seorang pahlawan jepang bernama Saigo Takamuri, jendral yang setia pada kaisar, namun juga menjadi pemimpin pemberontak.Seorang samurai sejati namun seorang penyair.Di akhir hayatnya Saigo Takamuri, melakukan seppuku hanya untuk mempertahankan keyakinannya tentang sebuah nilai samurai, sehingga pemerintah jepang pun menganugerahkan samurai terakhir padanya.
Rabu, 19 Juni 2013
Syair penjual kacang rebus (Gurpan undercover)
Malam yang melarut membuat saya kangen Gurpan,,,sekian lama menghilang tanpa kabar berita,,tiba-tiba saya teramat kangen padanya. Hanya saya tidak tahu keberadaannya sekarang, sebab kalau beliau ingin ketemu saya tiba-tiba saja nongol. Entah kenapa, hati tiba-tiba seperti menunjukkan keberadaanya, saat menyusuri sudut alun-alun saya melihat penjual kacang. Hal yang aneh, karena setahu saya jarang orang berjualan kacang rebus disana. Seperti ada yang menggerakkan, saya berhenti untuk membeli camilan kesukaan, sembari duduk disamping bapak penjual kacang yang terbatuk-batuk menahan dingin dengan kepala memakai caping. Malam yang dingin sehabis hujan memang bukan cuaca bersahabat buat bapak tadi. Tiba-tiba sang bapak menoleh sambil membuka capingnya,,,saya terkejut bukan kepalang,,dia orang yang saya rindukan. Astaga,,,Gurpan,,,saya ketemu Gurpan disini setelah sekian lama,,sekarang jadi penjual kacang? saya memeluknya erat seolah beliau tak ingin terlepas sampai gurpan terbatuk, segera saya melepaskannya.
"broken wiiiingggg,,,apa kabar,,,,aku tahu kamu mencariku hehehe,,,aku tahu semua beban batinmu yang tak bisa kau ucap "Berapa lama kamu menghilang sampai aku bingung mencarimu,,broken wiiing,,," Saya hanya diam, karena bukankah saya yang mencarinya." Hidup,,apapun yang telah kau lalui, ia hanya mengentalkan tekad"Gurpan membuka pembicaraan, sembari melayani seorang pembeli.Maksud Gurpan?. "Broken wiiing, kamu sudah berjanji padaku, untuk menempuh laku sunyi, saat itu aku tidak akan bilang kesulitannya, biar dirimu menjalani dan merasakan sembari melihat keteguhan dirimu, konsistensi, komitmen, istiqomah, naik turun bukan?". Betul Gur,, saya hanya ingin membawa sejumlah tanya tentang hal itu."apa yang ingin kamu tanyakan bro,,(singkatan broken wing,,beliau selalu menyingkat nama itu)". Apa maksud dibalik semua laku yang saya alami ini Gur?."hahahaha,,,,pertanyaan kecil kamu tanyakan , gak keren". Justru disana saya kehilangan sebuah jawaban Gur.
"broken wiiinggg,,,malam ini kamu lihat, apa yang aku jual?". Kacang rebus gur,,siapa yang bilang itu jagung rebus. "hehehehe,,,semua bebanmu, semua pertanyaanmu, ada pada kacang rebus ini". Haaahhh,,maksudnya gimana Gur(saya gak mengerti).Darimana asal kacang rebus ini bro,,?". Dipanen dari tanaman kacang Gur, jawab saya asal-asalan. "Terus,,darimana tanaman kacang ini bisa tumbuh?". Ditanam dari biji kacang kaann Gurr,,,."betulll,,,dari biji diproses jadi tanaman, dipanen jadi biji,,,setelah itu wiiinggg?". Yaa kacang ada yang dijadikan sambal pecel, ada yang dibuat permen kacang, ada juga setelah direbus jadi kacang rebus yang dijual Gurpan."bukankah hidup demikian wiiing,,,berawal dari biji kacang(tiada) dipupuk jadi tanaman kacang yang subur (meng-ada) kemudian dipanen jadi biji kacang lagi (meniada)".Ya,,ya,,yaa,,benar Gur mirip siklus hidup. "Lah,,kalau prosesnya ditumbuk jadi halus dan dicampur bahan lain termasuk cabe, sehingga kita sebut sambal pecel, atau digoreng dengan minyak panas setelah itu dicampur gula untuk jadi permen kacang,, atau direbus dalam air panas berjam-jam sehingga sampai ditangan pembeli tadi, proses apa yang kau lihat wiiing?"
Saya hanya bisa garuk-garuk kepala tanda gak ngerti. "Sama saja itu proses hidup broken wiiing, ada kalanya hidup mengalami hal demikian keras bukan, kacang yang ditumbuk jadi halus, belum lagi kena panasnya cabe, atau air rebusan yang panas, apakah si kacang protes karena kesakitan?".Hahaha,,kalau kacang bisa bicara mungkin akan berteriak kesakitan Gur,,,"Kacang tetap jadi kacang meskipun disebut sambal pecel, ia tetap istiqomah berperan dalam hidupnya".Maksud Gurpan?. "broken wiiing, aku ingin kamu tetap istiqomah dalam laku sunyimu, akan ada banyak tumbukan, minyak panas, dalam perjalanan hidup, tergantung kamu melihat ini .berkah atau musibah". Kalau Gurpan melihat seperti apa?." apapun gebukan, tonjokan sampai membuat kamu klenger seperti di jotos Mike Tyson atau Chris John apa kamu sanggup bertahan dengan melihat itu sebuah bentuk kasih sayang?". Haahaha yang bener aja Gur, ditonjok ko kasih sayang. "Lantas kamu sebut apa?".Saya menggeleng lemah, tersudut. "wiiing hidup bukan berhenti di fragment waktu yang fana, ia abadi, saat dirimu meniatkan laku sunyi, bukan kebetulan belaka, itu ada peran kasih sayangNya, kalau saat ini kamu merasa sakit karena tonjokan hidup, kamu harus menghilangkan rasa cinta yang mengikat, kembalai ke khittah,,semua adalah bentuk kasih sayangNya". "Kenapa tak coba hilangkan rasa benci, dendam pada kehidupan yang akan mengotori pandangan mata batinmu, bukankah kamu sudah tahu, kebahagiaan, ikedamaian, kesuksesan bukan tujuan, ia hanya sekedar mampir di simpul waktu, sebelum dirimu kembali di jalan sunyi untuk bertemu Sang Maha Sejati".
Tiba-tiba saya terharu dan ingin menangis, seperti menemukan cahaya yang hilang.tiba-tiba beban segunung menjadi mengecil, terasa ringan sat itu menghilang. "Kamu telah lupa kata ajaib yang aku bilang di gerbang jalan sunyi dulu kann,,,". Maaf Gur, saya khilaf kata yang begitu gampang diingat telah hilang dari benak. "makan ketika lapar, minum saat haus, tidur ketika mengantuk,,,itu wiiinng". Iya-iya Gur intinya keseimbangan,,,saya tercekat." Ada satu hal yang ingin aku sampaikan wiiing, kenapa aku selalu memanggilmu broken wing, sayap patah, aku hanya ingin dirimu tidak jumawa, karena sayapmu terlalu kuat untuk dikalahkan oleh kebencian, itu akan membuatmu rendah hati". "jangan mengira kalau aku memanggilmu, sayapmu patah, bukan berarti engkau rapuh,,,broken wiing, sayap itu terlampau kuat sehingga bisa meruntuhkan semua dendan, kebencian dan masa lalu. Tetaplah konsisten seperti proses kacang rebus ini dan bersabarlah, karena apa yang tampak berkilau belum tentu sejati, kelak dirimu akan tahu ketika tiba di sebuah tempat yang aku tidak akan sebut namanya, dirimu hanya bisa menangisdan tersadar betapa Tuhan telah memberimu kehidupan demikian indahnya, kebaikan demikian besarnya". Iyya Gur,,saya hanya tertunduk menangis dan saya melihat kilatan cahaya dari mata Gurpan, perlahan berair, saya tak sanggup melihat kecuali memeluknya erat.
disini hanya ada tiga
disini,,,
hanya ada tiga : darah pisau dan kata-kata
menancap perlahan begitu lembutnya
menghitam darah menahan nyeri
tertikam ulu hati dengan belati
tertusuk makna setajam kata-kata
semua menetes menjadi hujan jelaga
disini,,,
hanya ada tiga : dendam, sumpah serapah dan ajal
menatap mata putih yang makin kekal
kala ayat suci hanya mainan fetakompli
pembenaran seperti tuhan sejati
berkilah karena semata dogma
sama saja menatap prasangka tiada habisnya
hingga tiba waktunya
yang tiga berubah jadi sesal di penghujung senja
mari menari
mari menari
ditengah kegetiran ironi
biar dendangnya menghentak
tak dipungkiri ini cerita nyeri
liukkan tubuhmu serendah mungkin
biar sedih diserap bumi
tanganmu bentangkan selebar lebarnya
agar bisa memeluk dunia dengan eratnya
mari menari
sembari menghentak-hentak kaki
ia bukan irama yang harus diikuti
hanya wujud sesal yang dipenuhi dendam caci maki
ikuti saja sambil menenggak khamer duniawi
bukan masalah baik-buruk atau dikotomi
karena itu tak berlaku saat keparat berubah jadi suci
masuklah dirimu mabuk dalam kebenaran nisbi
yang salah jadi benar, yang benar dikebiri
mari menari
hingga tubuh rubuh menyentuh bumi
bukan perkara tarian yang melenggang
tapi tepukan kagum membuat hati melayang
perhatikan langkah kaki, ikuti lagunya
lamat-lamat seperti dengung suaraNya
percayalah itu hanya halusinasi pembenaran hati
tetaplah menari, biarkan satu demi satu
pakaianmu terlepas hingga tinggal tubuh telanjang
dan nanar bukan karena malu alang kepalang
namun menatap ribuan mata berisi syahwat ragawi
dirimu terjebak tanpa ujung tetap saja dinikmati
mari menari
sebelum tubuh terkutuk ini menghitami hati
kelak saat waktu berbisik kala ajal menghampiri
diri ini hanya bisa pasrah dalam kekal
menanggung ribuan tahun penuh sesal
sembari berkata,,,terkutuk diriku,,dalam lolong panjang
akhirnya sunyi menghisapnya untuk kembali di keabadian
selangkah lagi
selangkah lagi, mungkin matahari tak akan menghangatimu
walau berkilah mendung tiba-tiba membawa hujan
bukankah sebuah janji hanya kata-kata sunyi
tak akan dipercaya walau embun bisa menyejukkan hati
bukankah kebaikan tak datang begitu saja
apalagi berdebat tentang tuhan jadi alasan kebenaran
Beliau terlampau mulia dijadikan pembenaran kata-kata
karena diri ini terlalu kecil disandingkanNya
selangkah lagi, ketika pagi enggan memberi kemolekannya
saat dentang lonceng kematian datang menghampiri
bukankah kebaikan dan keburukan seperti samar terdengar
mata yang rabun pun sadar ajal akan bilang:
kebaikan adalah kebaikan, keburukan akan tetap pada tempatnya
bukankah itu hanya dipahami setelah menempuh jalan sunyi sendiri
jadi tak mungkin kembali, niscaya tak bisa kembali
seperti burung pergi setelah sarangnya hilang seraya berkata,,,
mengapa harus menempuh hidup berliku
untuk bisa bertemu denganMu
#When the breath of kindness everyday, where ugliness? it was there to make sure the good remains in place
Senin, 17 Juni 2013
Gita keheningan
Berjarak dari kecenderungan
meniti noktah dalam partitur kaku satu-satu
yang ada hanya titik-titik hujan bercampur debu
bukan episode kesedihan
ia hanya bercerita tentang tembang serenade
saat malam mulai merindu bait-bait cinta
kepada siapa sang embun bertitah, sebelum bunga melayu
dan selalu tembang terindah terdengar lirih
saat sunyi berawal ketika malam menggulir
di keheningan
Berjarak dari keabadian
selalu berkisah tentang mana yang absurd mana yang nisbi
selalu saja ada gita yang paling dirindui
ketika waktu telah sampai pada akhir batas angan
sang awan hanya merindui angin
dan angin enggan menjawab pasti
hanya desirnya sampai terdengar gemerisik di dedaunan
seolah berkata,
hanya hening yang tahu rahasianya
disana
# life is not want you get but what you give, it is a true love
Langganan:
Postingan (Atom)