Ditengah tanya
seberapa dalamkah kebenaran mengisi nurani
saat penglihatan perlahan jadi bayangan kabur
menjejak dengan tapak tapak dalam
sembari berkata: aku hadir disana tanpa terlihat olehmu
seolah pesan datang dari waktu yang beda
(kepasrahan yang tertahan bukan,,,)
Ditengah tanya
menghilangkah nurani dan tiba di kebenaran(sendiri)
seperti inikah jalan satu-satunya
bukan sekedar menghilangkan ketakutan hari kemarin
seolah itu hari kelabu dan bukan untuk diingat
benarkah itu datang dari dalam kalbu?(ketakutan apakah itu?)
bukankah hari ini ada karena jembatan bernama kemarin
dan esok karena pintu hari ini
karena hidup hanya meronce hari kemarin, kini dan esok
menjadi selimut bernama bahagia sejati
jadi biarkan tapak-tapak itu menjejak apa adanya
kelak akan mengerti: kebenaran punya jalannya sendiri
(menjadi diri sendiri bukan hal tabu bukan,,,:-) )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar