Seberapa lama kita terasing dengan ikatan aku-kamu
sebuah sekat yang tidak saja membuat entitas diri makin berjarak
lantas dengan mudah kita mengucapkannya demi atas nama cinta,,
ahhh,,,semenjak kapan mahluk cinta berdiam dalam kutub berbeda
atau jangan-jangan ia hanya mengaku-aku saja demi makna
Bukankah kita sudah terlalu lelah berjalan hanya untuk tahu
cinta yang selama ini kita pahami beda ternyata menghasilkan lara
dan kita menghibur diri dengan menempelkan segala yang dipunya
semua adalah cinta (sambil dirimu melukai satu sama lain)
aneh bukan,,,ternyata cinta yang kita sangka menghasilkan banyak air mata
Sudah saatnya menghilangkan makna apapun
kita hanya perlu belajar menjadi manusia
telanjang apa adanya, kembali menjadi tiada
saat itu kita akan tahu cinta yang sebenarnya
(bukankah arti cinta sebenarnya membuat orang lain bahagia)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar