Aku menemukannnya sedang berbaring di sebuah gubug ditengah hamparan kolam yang sebagian penuh air pertanda kolam itu terisi bibit udang. Seperti biasa wajahnya begitu datar namun tak dapat menyembunyikan kesan kalau dia senang begitu aku datang. "udah tadi?"tanyaku, langsung duduk di hamparan gubuk bambu,,,semilir angin memang menyejukkan di siang yang panas. "udah,,,aku baru mau telfon kamu" "ada apa" "aku baru jatuh cinta",,,tak percaya aku amati wajahnya dalam,,tak nampak seperti lagi kasmaran "aku gak percaya, raut muka kamu biasa aja" "Lha aku kan belum bilang sama siapa?",,,"sama siapa" "ada 3"...."hah,,3 orang,,,play boy amat kamu, gimana caranya?" "yup 3,,,bukan 3 orang,,,satu seorang wanita dan menolakku,,,dua pekerjaanku yang menelantarkanku,,,tiga,,,Tuhanku..dia yang membuatku menepis yang dua tadi" Ahhh,,,ini,,mulai,siang2 begini bicara filosofi yang keluar dari mulutnya,,, "ceritanya gimana?" "ada seorang wanita menurutku cantik,,,dia guru SD di seberang jalan itu, aku lamar dia kemarin" "Perasaan kamu gak pernah cerita tentang itu sebelumnya,,,kenal ma dia kapan?" "udah seminggu,,,aku kenal dia,,trus aku ajak dia kawin" "dia mau?" sambil menahan tawa karena kenaifan temanku "gak mau" katanya datar "hahaha,,,jelas enggak,,,baru seminggu main serobot aja,,kebelet ya hehehe" "justru kalau dia mau aku yang bingung" "kenapa?" "aku senang sama dia karena kecantikannya,,,untung dia gak mau" "memang kamu ngerasa ganteng di matanya" "dia bilang gitu juga,,,sama aku,,,aku ga marah,,,aku hanya beruntung dia menolakku sebab kecantikannya memang membuai mata wadagku,,namun mata batinku menolak, sebab itu bukan kehidupan yang sebenarnya,,,aku hanya takut terbuai" "maksud kamu" "kecantikan raga akan meluruh termakan usia, kecantikan jiwa makin bersinar semakin usia kita senja" "sok tahu kamu" "hahaha,,itu kata guruku " "trus yang kedua?" "kamu kan tahu kemarin aku kerja ma seseorang, dia minta bantuanku karena siklus tebaran kemarin dia rugi ratusan juta, aku setuju karena kasihan ma dia,,,jadi aku gak patok mau digaji berapa dan bonus berapa" "siklus ini kan hasilnya bagus bisa laba ratusan juta, minimal kamu dapat puluhan juta dari hasil ini, kamu tajir sekarang?"tanyaku "orang itu bilang sebaliknya,,aku malah dikasih bonus sebulan gaji" "mang gaji kamu berapa?" "justru itu aku gak tahu, karena aku terima langsung satu siklus tanam" "ammpuuunnn,,,aku gak percaya" "hahaha,,,aku sudah sering begitu" "kenapa kamu bertahan" "karena yang ketiga, Tuhan,,,yang selama ini menguatkanku untuk ikhlas terhadap segala kesedihan dan keburukan yang menimpaku" "hmmm,,,hebat benar kamu,,,jadi ini yang membuat kamu tetap bertahan disini" "Yup,,,disamping pesan almarhum guruku" "apa kata beliau" "setiap dirimu di zalimi orang,,,ikhlaskanlah karena Tuhan tidak tidur, kebenaran akan menampakkan wajahnya sendiri nanti" "hmmm,,,itu saja?" "beliau bilang,,,kamu jangan berlebihan, yang biasa aja" "kapan beliau bilang" "semalam,,,lewat mimpi,aku masih sering mengaji dengan beliau,, meskipun lewat mimpi" "kamu gak nyesel dengan kehidupan begini, bagiku kelewat sederhana" "ya,,sederhana,,tapi tidak efeknya"aku sedikit terhenyak dengan kata2nya barusan, dia yang sering disalah pahami orang sekitarnya, dipandang mata karena keluguannya, namun jangan ditanya kontribusinya buat menghidupkan ekonomi di 2 desa yang 10 tahun kemarin terbelakang. Tanpa banyak tanya, dia diakui punya peran besar untuk itu dan temenku ini masih teramat bersahaja dan sederhana.Entah,,,siapa dia sebenarnya,,,rasanya jadi minder melihat banyak keinginan dalam benak yang belum kesampaian. Ya,,ya,,temenku satu ini sudah sampai,,,jadi dia tidak memerlukan apa2 lagi untuk mendekat denganNya. Bandingkan dengan aku,,,ughhh jauhhhhh,,,,,
"saat berjalan di sebuah persimpangan, kutemukan coretan tulisan dari kertas yang telah kusam, seperti sebuah pesan, isinya,,,uhggg,,,menyindir nuraniku yang sedang belepotan"
kalau engkau bertanya hidup seperti apa bukankah ia seperti jejak pasir di pantai tapak kaki yang lembut terbenam diatasnya meninggalkan jejak demi jejak mengikuti alur waktu sebelum ombak menghapusnya perlahan lenyap menjadi bongkahan kenang masa lalu yang segera hilang memang namun masih saja mengalir di nadi entah trauma mana yang mengingatnya seperti hantu,,, tak ada namun terasa ketakutan demi ketakutan hanya membuat hambar masa lalu saat malam menjenguknya dengan pucat pasi apa yang bisa dilakukan selain mengisi malam dengan derai air mata yang tertahan seolah hujan hanya teman mengiringi setia dengan sedu sedan
kenapa engkau mengira hidup adalah pencapaian sesuatu bukan menjadikannya perjalanan sebab,,,pencapaian hanyalah simpul waktu sebelum bergerak kembali menuju satu tujuan kebaikan dalam keindahan Tuhan
kenapa engkau merasa jengah ketika dinilai dengan ocehan-ocehan semu tentang dirimu harus seperti apa, menjadi apa, berteman siapa tentang kebaikan raga, tentang bagusnya benda-benda seolah tanpanya, dirimu hanya pengecualian benda asing ditengah-tengah gegap gempita jaman tega amat menarik jiwamu dengan kekerdilan seperti ini bukankah hidup sebuah pilihan kebaikan dan kebajikan bukan dengan apa, siapa dan bagaimana kenapa engkau tak mengerti jua nurani yang menggedor batin tak kau hiraukan demi sebuah kompromi tentang kenaifan yang harus diikuti hmm,,, kebodohan macam mana lagi yang engkau bawa kenapa tak sekalian saja dirimu lebur dan hancur
kelak,,, saat waktu yang bernama usia meluluhkan semua benda, raga,apapun semua yang fana menjadikannya sesuatu tanpa nama, atau definisi kata baru tahu apa makna sia-sia saat tarikan nafas terakhirmu melihat episode kehidupan masa lalu sedikit perih dirimu menggumam mengapa ?
Tuhan,,, ampuni hamba dalam belenggu ketidak sempurnaan terlalu lelah hamba berjuntai kekhilafan setitik cahaya hamba kira hanya permainan fata morgana sedemikian buta mata ini hanya menatap kuasaMu hamba lakukan terbata-bata
Tuhan,,, atas semua untaian dosa hamba berharap Engkau mengampuninya karena terlalu banyak sudah tak sanggup buat menghitungnya meniti waktu ke waktu makin banyak saja dosa hamba hingga untuk sebuah ucapan doa paling sederhana hamba tak sanggup mengucapkannya terlalu lelah hamba berjalan menjauh dari langkahMu
Tuhan,,, dalam ketidak sempurnaan ini berharap Engkau mencuci hati hamba menjadi seterang cahaya sesejuk mata air surga sehingga hamba terlahir kembali menjadi pendarMu melihat dengan penglihatanMu mendengar dengan pendengaranMu berbisik dengan hatiMu kelak hingga waktunya tiba Engkau memanggilku dengan sebutan baru yaa,,,ayyuhannafsul muthma'innah
ketika ilalang itu tertiup angin akan kemana perginya angan yang dibawa kalau bukan mencari makna ia hanya menitipkan pesan berjalan dalam kebebasan dan keindahan ia hanya meninggalkan kesedihan sebelum hujan memenuhi janjinya membawa bahagia di ufuk sana
ketika ilalang itu terbang menempuh badai nyali apa yang akan menahannya kalau bukan memori perih yang membayang ketika hidup hanya berjalan untuk menunduk tegak hanya impian seorang pengecut bukankah itu doktrin yang lama mengekang kenapa tak disadari semuanya sudah basi egois yang menampar bayang diri hanya bualan cerita yang esok,,, jadi onggokan sampah percayalah,,, kebebasan lebih indah dari pada bersungut menggenggam dendam
jadi biarlah dia pergi,,, biarkan kemana saja karena,,, menelanjangi hati masih indah daripada tercabik kepahitan namun tak dirasakan seolah hanya jadi pemanis di ujung waktu perkara esok ia mati siapa peduli percayalah dalam sekejap pasti terlupakan terinjak oleh kecongkakan dan kesombongan jadi biarkan dia pergi,,, menempuh takdirnya sediri tak usah ditangisi sebab ia akan menemukan kebahagiaannya setelah hujan reda dan sang aku berjanji akan menunggunya disana
ketika langkah langkah kecil hanya memacu untuk kembali ke titik awal seperti menelan dilema lantas buat apa kemarahan kalau bukan membakar hati yang terlanjur luka oleh perih dan lara butuh waktu buat menyadari ketika hati hanyalah potongan-potongan kecil mimpi yang enggan hadir saat asa membuang sia-sia padahal hanya dengan itu kehidupan kembali bermula seperti titik nol hampa namun ada
masa depan memang bukan bayangan yang berwajah gelap ketika cahaya menjemputnya dari depan ia hanya penggalan fragmen hidup yang tercecer dan kita coba menyusunnya satu persatu merekatkannya dengan tawa, air mata ini seperti puzzle kehidupan isinya berkisah ironi sepanjang jaman tetap saja dicari dengan kata : kelak seolah membawa pesan,,, pasti bahagia kalau memang begitu adanya kenapa harus ada malam yang panjang saat putus asa telah sampai di nafas tersisa
saat langkah-langkah kecil menarikku ke titik awal akhirnya ku tahu makna lara ia hanya asa yang kehilangan makna
pagi ini,,, sesaat kulihat lavender berbunga buliran warna ungu itu begitu indah terlihat nyata,,, perjalanan keindahan hidup sebelum ia layu dan gugur menyesalkah ia entah,,,
laku hidup mana yang menarikmu kesini? ketika keindahan, kepedihan hanya hiasan sementara namun kau menyangka ini abadi selamanya? biarkan saja,,, ia tak akan lama ia akan gugur semusim kalau hatimu meyakini sempatkan tanya pada nurani apakah pantas dirimu bermahkota ketika wajah bopeng tertutup indahnya topeng bak pangeran dan putri mabuk kepayang sebelum realita dan mimpi sama-sama menyakiti apa pantas dirimu bangga masuk kastilnya indah namun rapuh ketika segenggam lumpur hitam disembunyikan dengan beribu alasan dibuai kehidupan indah yang,,, entah,,, ini seperti menggenggam bara ketika terlepas, hilang sudah asa namun rasanya menyakitkan ketika digenggam dengan eratnya pantaskah,,, pengorbanan ini
kenapa,,, kenapa harus terjadi begini ketika harapan hanya tinggal sepotong permainan hidup yang tak henti menyakiti apa Tuhan begitu membenci atau Ia sedang bermain dengan skenarioNya sendiri sebelum sesal datang terlambat keindahan palsukah yang nampak saat ini akan kemana berakhirnya kepedihan ini? entah,,, aku hanya ingin tidur lama bermimpi tentang kebenaran sejati kalau memang Tuhan ijinkan aku pasti bahagia nanti bahagia dalam keindahanNya memeluk dalam dekapanNya berjalan dengan langkahNya masa depan dalam genggaman jemariku dan jemariNya
pagi ini,,, kulihat lavender itu berbunga walau keindahannya mungkin sementara namun satu hal,,, ia telah berikan yang terbaik buat dunia andai setelah itu tak berarti apa-apa layu, gugur membumi ia telah berikan satu makna ketulusan dalam cinta
Aku hanya tertegun saat sebuah senyum dari seorang lelaki yang aku kenal membuyarkan lamunan ketika kaki menyusuri petak-petak tambak yang kering dan berdebu. Hmm,,, orang aneh datang. Aneh,,,karena dengan kapasitas intelektual untuk ukuran akademisi agak memprihatinkan, namun sering melontarkan pertanyaan dan statement yang mengejutkan. Kadang aku sering berfikir jangan-jangan dia malaikat yang menyamar. "aku tahu yang sedang kamu pikirkan" "apa?" "sudah gelinding aja"wahh,,,mulai nih! "maksud kamu" "ikhlas dengan apa yang kamu lakukan, biar waktu yang akan menilainya"hah,,apa lagi ini " gak tahu maksud kamu" sengaja aku coba belokkan masalahnya "wiiinggg,,,kadang ketulusan memang sering disalah pahami, bikin kecewa" mulai keluar kata-kata itu "sebentar,,,aku gak paham kenapa kamu tiba-tiba ngomong seperti ini"aku berkelit "sudahlah wing,,,aku tahu hati kamu" "memang kamu siapa, malaikat?" "mungkin aja",,hah,,, "jangan coba-coba kebaikan yang kamu lakukan tercampur dengan sedikit tendensi, hilang esensi ikhlasnya, kalau hari ini kamu kecewa, biarin nggelinding aja" "terus aku harus lakukan apa" "berikan yang terbaik semampu kamu bisa, meskipun nanti kecewa yang kau dapat, hilangkan kata-kata: berharap" "kamu ngomong ngawur begini habis mimpi apa?" aku membela diri karena mulai tersudut "lihat semilir angin itu, kemana perginya, lihat kehangatan cahaya matahari itu, tendensi apa yang membawanya? lihat kesejukan air itu, coba tebak apa niatnya,,,niscaya yang engkau jumpai hanya satu hal" "apa?" "kosong, hampa, tanpa tendensi apa-apa, lakukan semuanya dengan tulus"makin pening aku mendengarnya "apa aku salah ketika sebuah harapan ternyata kudapati mampir di pintu kekosongan" hah,,,aku kok bisa ngomong begini? dia hanya tersenyum,,, "karena melihatnya dengan mata biasa, kalau dirimu melihat dengan mata hati maka yang kau dapati hanya keindahan" sialan,,,bisa juga ngeles "wing,,,sudahlah,,tak ada yang sia-sia dengan apa yang kamu lakukan, kalau niat itu tulus mudah2an buahnya kebaikan, tak ada yang kebetulan di dunia ini, kebaikan akan berkawan dengan kebaikan, keburukan akan berkawan dengan kesedihan, semuanya sudah dan sedang berjalan sempurna, tak ada yang perlu diragukan,,,jadi kalau hari ini kamu merasa sedih, kecewa,,itu hanya prasangka dalam hatimu,,,"bertubi-tubi tak sanggup aku pahami "jangan dipahami biarkan saja kelak juga kamu ngerti" " jadi apa yang harus aku lakukan" "gelinding aja,,,," "hah,,,itu aja" "ya,,,"itu aja" hmm,,,nikmat bener kata gelinding ini "ngomong2 gelinding artinya apa sih" "kamu gak tahu?" "gak" "sama" aneh,,,memang bener aneh sobatku satu ini
Selamat puasa yaa,,,sayang ayah tadi mengunjungimu segenap kenang yang sesak di dada tak mungkin tertampung hanya dengan lelehan air mata sebab hutang cinta buat dirimu hanya bisa ayah ratapi dari waktu ke waktu dengan merinduimu hmm,,,batu nisan kecil itu telah lama menghitam termakan usia jadi pertanda kalau cinta kita tak lekang oleh jarak dan masa
Selamat puasa yaa,,,sayang seberapa besar dan cantik dirimu sekarang ? ayah hanya bisa berharap jadilah bidadari kecil yang membanggakan baik-baik dirimu yaa,,disana karena ayah tak selalu bisa menjagamu dan hanya berdoa semoga Beliau selalu mendekap jemari lembutmu mudah-mudahan kelakTuhan ijinkan mempertemukan kita di pintu surga memelukmu dalam tangisan bahagia setelah ribuan tahun hanya bisa melihatmu dalam kenang yang terjaga
"Tuhan,,,ampuni kebodohanku, karena telah lalai padanya sehingga harus Engkau sendiri yang turun untuk mengasuhnya"
Ijinkan bimbang memelukku perlahan ketika angin malam tak lagi menyejukkan hingga dengan sepenuh hati meruntuhkan keberanianku dengan sekali tepukan kemarahan yang terlanjur menghitam akan dibawa kemana lagi sebab darah yang mengalir di nadi mungkin tak akan kau temui memerah lagi ia telah menjadi penuh abses menyakitkan sebentar namun pasti akan meleleh meruntuhkan sekat kepercayaan menjadi kebencian yang memuakkan
Ilusikah ini,,,? ketika dendang lagu kepedihan seperti tembang kematian suara seruling yang menyayat luka sudah tak lagi terasa perih sejak lama berharap ia cepat saja datang kemudian berlalu dengan membawa pergi hakikat cinta yang telah usang mungkin akan merapuh sebentar kemudian runtuh dan,,, boom,,, menghilang,,, meninggalkan jejak yang terasa sesak hanya sisa darah beku tercecer dimana mana pertanda pernah ada hidup disana
Ijinkan bimbang memelukku perlahan karena ia terlanjur merasuk dalam andai,,,ia tak segera lenyap biarkan saja,,,sebab berharap suatu saat bisa temukan jejak yang menuntun kembali ke tempat dimana tangisan terasa segar di relung hati atau biarkan sang waktu bermain-main sebentar,,, kelak ia akan melepasnya dengan rela jadi,,, biarkan saja,,,
entah,,, berapa lama berjalan menyusuri jalan ini aroma bunga seketika membuatku berhenti tiba-tiba saja kerinduanku terhadap rumah menyeruak batin begitu dalam langkah yang sudah terlalu lelah mungkin jejaknya makin memanjang dan menjauh membuat kangenku terhadap rumah begitu menghentak nalarku sekarang
ya,,,rumah itu entah kemana telah lama hilang dari ingatan atau ada di sudut hati tapi dimana ia,,, sebab telah lama sirna ketika kutemui hanya tinggal serpihan kosong belaka bersama itu pula terkubur mimpi yang ada
biar saja ia dibawa angin atau melebur dengan ombak disana menghanyut hingga batas asa biar menghilang dikeheningan setelah tangisan mengering tak kan lagi air mata yang bisa dibawa sebab aku tak berharap buat kembali biar sedih ini mengalir sendiri menempati singgasananya yang aku inginkan hanyalah lewat sebentar disana setelah itu,,,jejak masa lalu mengabur berlalu bersama waktu
apa yang salah,,, bila mimpi mimpi yang aku buat hanya jadi ejekan wajah-wajah tak bernyali bukankah kemarahan tetap saja tak berguna yang aku bisa hanya terdiam berharap mereka diberi keajaiban hanya dengan sekali jentikan jari mereka berubah menjadi sunyi biar rasakan betapa hidup ini tak mudah kalau bermain dengan ego pribadi
entah,,,kenapa tiba-tiba aku rindu rumah saat terasa kehangatan tawa dan jiwa-jiwa yang bebas menghuni disana untuk satu tujuan memberi keindahan dalam keanggunan cinta
Semalam,,,entah kenapa tiba-tiba terdampar di sudut restoran cepat saji, mata yang lapar tak segan menyergap setiap urutan menu yang mengepungku. Begitu banyak manusia "lapar"malam ini,,,hanya satu yang bisa dikatakan: sesak. Yaa,,,yaa mereka teramat lapar dan dahaga,,,ketika gaya hidup menjadi ukuran sebuah kata : eksistensi,,,menyedihkan, karena tidak saja tua, muda, bahkan anak kecil pun menjadi bagian itu. Malam itu di sebuah mall, begitu banyak mata yang terlihat berbinar,cahaya yang berpendar indah, hentakan live musik band lokal, namun tak bisa sembunyikan satu hal : kemurungan Begitu banyak manusia malam itu menyembunyikan kepedihan, kemurungan, seolah dengan hadir disini, semuanya akan hilang,,,hmm,,,yang terlihat hanya sebuah keputus asaan tentang memahami makna hidup, kesakitan secara emosional,,,mereka tumpahkan dengan membeli dan membeli seolah ini bisa meringankan,,,Yup,,memang bisa,,,namun hanya kenikmatan sesaat, sementara, seperti onani dan masturbasi. Entah kenapa, manusia modern semakin terikat dengan hal beginian, seolah tanpanya ia kehilangan diri mereka, tatkala ukuran sukses bergeser dari kematangan pribadi, mental menjadi seberapa besar mereka menjadi bagian gaya hidup ini. Hedonis??,,,ehmmm entahlah,,,ini bergeser menjadi produk kultural yang makin mengasingkan mereka (termasuk aku). Ukuran sukses kadang diukur oleh seberapa pencapaian hidup dengan meletakkannya pada benda seperti rumah bagus, mobil bagus, barang bagus, yang kebablasan melebihi fungsi awalnya uhh,,, Malam itu,,,begitu tumpah ruah manusia di sebuah mall dengan membawa kepedihan dan kemurungan masing-masing,,,entah sampai kapan mereka menyadari kekeliruan ini,,,ada hal yang hilang,,,cinta,,,ruh yang telah ada dalam diri namun entah kemana ia,,,mungkin sembunyi didalam sana karena malu telah disalah pahami untuk hal yang sia-sia. Lamat-lamat,,,live musik terdengar sebuah lagu Geisha:,,,ku tak mengerti cintaa,,, (ahhhh,,,,)