Adinda sayang...
kenapa ayah begitu gembira pagi ini
setelah semalam bertemu engkau dalam mimpi
melepas rindu yang lama tak dilalui
memelukmu seperti kehangatan mentari pagi
ugh...air mata menghangat di sudut kelopak pipi
menetes laksana kristal jatuh membumi
menjadi bayangan cinta yang teramat sulit dimengerti
Adinda sayang...
kenapa ayah begitu gembira pagi ini
kehidupan ayah melewati jalan-jalan sunyi
membuat kejujuran menjadi sahabat yang ramah
kejujuran kadang berganti wajah marah
ketika ia menampakkan wajah asli
namun ayah melihatnya di kedalaman nurani
maknanya keheningan, kedamaian tak bertepi
Adinda sayang...
kematian memang memutuskan raga
namun tidak untuk cinta
energi yang teramat dahsyat buat ditaklukkan masa
seperti semalam yang ayah lalui
bertemu engkau di relung-relung surgawi
sembari menunggu saatnya nanti
bertemu dan bersatu kembali
dalam rangkaian cinta
pada episode yang tertunda
Adinda sayang...
kehidupan menampakkan dua wajah
kejujuran seperti yang kau katakan
keikhlasan seperti yang kau tuturkan
ugh....nampaknya ia teramat menyakitkan
ketika ia bertemu tendensi dan kecenderungan
menyayat bagai luka yang tak tersembuhkan
ingin rasanya membasuhnya di telaga keheningan
Adinda sayang...
kenapa ayah begitu gembira pagi ini
belajar memaknai cinta apa adanya
cinta berbalut ketulusan
cinta berbaju kejujuran
ketika ia menjadi kecenderungan
berubah menjadi menyakitkan
hmm...engkau telah bilang
bukankah ini keindahan
Adinda sayang...
ayah hanya bisa berharap padamu
untuk menunggu ayah-ibu di depan telaga
telaga keheningan ketika saatnya tiba
bersatu kembali dalam cinta
sebelum menuju rumah bernama surga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar