Ketika adinda bernyanyi diujung senja
mengalun menembus swara relung surga
saat matahari terbenam meringkuk manaja
hangatnya meredam sendu belaka
keanggunannya merebahkan berjuta rasa
hambarpun menguap entah kemana
seolah menelikung di bilik sepi
mengahantar sedu sedan angin semilir
menjadi tembang yang tak pernah berakhir
Ketika adinda bersenandung diujung senja
keyakinan mana yang kau goyahkan
tak selamanya kegelapan menakutkan
tak selamanya cahaya menghangatkan
kerana ia menawarkan sebuah janji
kebenarang yang tak bisa diingkari
menyejukkan wajah lelah dan kalah
menemuinya diujung waktu
menjelma jadi kenangan haru biru
Ketika adinda menangis lirih
menngumam senandung menyayat perih
air matamu bak permata yang jadi tanda
kalau hati membatu, cahaya enggan kesana
menangislah hingga terbng ke angkasa
menumpahkan keluh kesah beribu-ribu disana
tertumpah jadi hujan duri di bumi
mengadulah pada sang bijaksana
mengapa semua lakon terulang kembali
Ketika adinda menangis diujung senja
kemerduan hatimu menembus cahaya
membawa berita gembira
kalau esok hanya mimpi indah semua
yeah....esok hari mimpi indah semua
(Adinda,ilove you so much)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar