melekuk tubuhnya diterpa tanpa alasan untuk siapa
seolah dirinya terjebak dalam bingkai kata
dan menangislah ia berurai
mericau tentang rindu yang tanggal di pelupuk pelangi
dia tahu angin yang menghempaskannya
dan rindu itu pun pergi tanpa tanya
kepada siapa mengadu? aku hanya perempuan yang tertelikung waktu, katanya
merangkaklah sembari punguti sisa asa yang meremah
berharap hujan datang karena itu yang diinginkan
aku akan merebah ke tanah menyambutnya, katanya
sambil memejam mengingat langit mana yang menolongnya
dan meliuklah tubuhnya diterpa angin sebelum isakan terakhirnya
kemudian sunyi memeluknya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar