bertahun tahun kuketuk pintu Mu lama tak terbuka setelah terbuka baru sadar ternyata aku mengetuknya dari dalam #rumi
Kamis, 25 Agustus 2011
innermezzo,,,
Saya baru tahu kalau perasaan memiliki yang berlebihan bisa menimbulkan bencana. Mungkin ini agak subyektif, yang bisa dirasakan ketika rasa memiliki ini terlalu besar hingga meluber tumpah, bisa menjadikan rasa benci. Ini memang bukan perkara memiliki benda atau apa, namun juga memiliki ego. Nah,,,kebencian ini awalnya saya tidak menyangka, saya pikir hanya berkutat di pikiran dan di hati, ternyata diluar perkiraan saya bisa berujung pada tindakan. Efeknya lebih merusak memang,,,
Yaa,,yaa, karena efek kebencian ini bisa menuntun orang untuk melakukan hal diluar nalar, diluar logika, dan benci ini seperti sumbu kompor yang dililit minyak tanah, dengan sekali gesekan hooopp,,,membakar semuanya,,kebaikan, kasih sayang, dan kebahagiaan. Energi yang terbuang cukup besar. Yang menakjubkan begitu energinya habis, ia mampu mereka ulang seolah bisa memperbaiki untuk kebencian yang lebih besar.
Jadi,,, ini perkara apa? banyak hal,,,sehari ini saya menyaksikan betapa rasa benci telah membuat mental tekuras habis buat orang yang membenci tapi tidak buat yang dibenci. Pagi tadi saya melihat sendiri betapa kesalah pahaman kolega hanya miskom, bisa merangkai mahluk yang bernama benci sedemikian rupa sampai kebaikan senyumannya tertutupi. Saya yang ga merasa dibenci awalnya enteng2 aja, dan memang demikian akhirnya. Tapi teman saya begitu lelah. Ini baru contoh satu soal, banyak teman saya yang begitu tenteram memelihara kebencian ini sampai akhirnya menjadi paranoid karena mentalnya menjadi lelah luar biasa, dan yang menakutkan sering didatangi yang namanya halusinasi tapi menurutnya ini nyata,,uhh,,,
Kalau begitu, apa yang bisa menghilangkan kebencian? kata Gede Prama dengan memaafkan, memaafkan kebencian itu dan memafkan orang lain, karena dari sana tumbuh benih-benih unggul cinta buat kehidupan, seperti tertulis di buku Gede Prama, seorang bernama Bernie Siegel dalam bukunya Love, Medicine and Miracles bilang : "when you give love, you recieve it at the same time, and letting go of the past and forgiving everyone and everything sure helps you not to afraid" diterjemahkan secara bebas oleh Gede Prama : ketika anda memberi maaf, anda juga menerimanya pada saat yang sama, Kesediaan untuk melepas masa lalu dengan memaafkan, secara meyakinkan membantu anda keluar dari kekuatiran.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar