anak-anak jaman
bergerak di lingkaran edan
menari mereka mabuk kepayang
menjemput khamer kehidupan
menenggaknya dengan sekali tegukan
terhuyung ketika malam-malam tiba
seraya menertawai kebodohan
yang terulang selalu saja terulang
ritme yang sama namun tanpa nada
hambar,,,
kemana mereka ketika fajar tiba
cahaya yang sebenarnya
namun terlalu silau mereka melihatnya
karena terbiasa sudah,,,
mata yang buta hanya melihat sampah
sampah kehidupan ketika masa berlalu
mereka melihatnya dari waktu ke waktu
anak-anak jaman
mencari ibu kehidupan
namun yang didapat kesemuan
entah kenapa,,,sang waktu tega
mengajari mereka dengan tergesa-gesa
enggan belajar sabar
enggan melihat hati
kalau hidup sebenarnya pertarungan
dengan diri sendiri
kemana mereka akhirnya....
kelak,,,
kalau bukan teronggok di sudut kehidupan,,,
menjadi bulan-bulanan penyesalan
saat waktu hanya berlalu
tanpa bisa berputar
buat berkata sedikit sesal
anak-anak jaman
bergerak cepat tanpa arah
saat semua lewat sudah
mereka dapati kekosongan
hidup diatas gelembung
menanti satu per satu pecah
sebelum tenggelam,,,
dalam sumpah serapah
mengutuk sang guru dengan muram
menyesal dengan kelahiran
sambil tertawa entah kenapa
kesejatian yang dicari-cari di luar
hanya penantian sia-sia,,,
ugh,,,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar