senyum....
senyumlah sayang
biar ia rehat sebentar
sebelum ia menghilang dalam kenangan
air mata apa yang akan kau teteskan
kalau untuk merajuk saja
engkau menjadi teramat bimbang
antara tawa dan tangisan
mana yang paling mengenaskan
menangis...
menangislah sayang
biar ruang tawa dalam kalbu
segera menjadi teramat lapang
jangan biarkan kaki melangkah berat
hanya terhalangi beban kehidupan
biar ia hilang ketika waktu jadi sahabat
mengalir dalam keheningan
tertawalah...
tertawalah sayang
untukmengejek sebuah ironi dan kebodohan
makna dangkal yang kau kira kebenaran
hanyalah air ludah di sudut bibir
namun kau bela hingga titik nadir
saat harapmu hilang ditelan waktu
engkau hanya bisa termangu
penyesalanlah yang menunggu
puih....pedihnya laksana tersayat sembilu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar