aku hanya bisa menantimu disana
di ujung jalan setelah kelokan kenang
mungkin kau tak jadi datang
karena mendung segera tiba
hanya harapan yang tersisa
kakanda...
kalau engkau tak datang tak mengapa
bukankah aku yang terlalu berharap
dirimu selalu hadir setiap saat
tak elok rasanya menantimu hanya untuk bercengkerama
karena kepedihan seperti menjagamu
setiap saat mengajakmu
biar hanya bayangmu yang tersisa
mengendap di setiap datangnya malam
itu yang mebuatku selalu berharap
entah suatu saat kakanda menjemputku
mengajakku pergi melihat dunia
meninggalkan sisa-sisa pedih yang ada
aku hanya bisa menantimu disana
di tempat kita bertemu seperti biasa
namun mungkin itu hanya tinggal kenang
sesaat temaram berganti datang
kakanda tak datang jua
apa mungkin ini garis perpisahan?
entahlah
akan kubawa kepedihanku ini dalam-dalam
kelak waktu yang akan menjagaku
sebelum Tuhan berkenan memanggilku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar