Hujan november
Hujan bulan november,
seperti menjemput doa-doa yang berjuang menuju ke langit dan membasahi singgasana malaikat yang trenyuh saat manusia peminta-minta rizki namun lupa mohon ampunan.
Hujan bulan november,
ketika rintiknya jatuh ke tanah, beraroma kenangan tempat masa lalu hanya cumbu berasik masyuk dengan kegetiran dan tawa, mengombang ambingkan hati antara putus asa dengan dera tiada habisnya,
dan kita tertawa sambil menyeka air mata setelah tersadar ini cara Mu bercanda.
Hujan bulan november,
rinainya menerpa wajah-wajah haus kasih sayang Mu,
setelah mencarinya kemana mana tanpa sadar prasangka menghalangi temukan cahaya Mu,
mengetuk pintu2 dan menemukan dirimu didalam.
Hujan bulan november,
daun-daun semula lusuh kini terbuai kelembutan,,,dingin
hanya suara yang terdengar,
hingga malam menepikan semua kemarahan dan memberinya kelembutan,
seperti berkata: sejauh2 mencari tak akan kau temukan jika hatimu hanya prasangka belaka.
Tiba2 gerimis mengetuk pintu hatimu dengan lembut : hai jiwa yang tenang,,,,,,,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar