Tuhan "menggoda" kita dengan perasaan : kuatir, cemas, takut kehilangan, sampai pada titik puncak kesabaran tertentu untuk menguji apakah cintamu pada Ku murni atau semata2 lips service belaka.
Faktanya doa2 kita dimalam2 hening adalah "menyuruh Nya" menghilangkan kesulitan, musibah bahkan meminta kekayaan, pangkat dsb, bukan berbisik lembut dengan Nya pada takaran kemesraan tak terhingga.
Jadi siapakah kita? "playboy" kampung yang menelisik semua gadis lantas habis manis sepah dibuang? Ataukah kita hanya pendosa yang menyadari tanpa Cinta Nya, hanya serpihan debu tak bernama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar