Bukankah hidup demikian?
Dimanapun maqom kita, tak perduli tinggi-rendah, lapang-sempit, ia hanya wadah tempat kita ber-istiqamah untuk meng-indahkan hidup, bukan meng-indahkan wadahnya.
Manusia seperti ini telah "sampai", biasanya ia tak peduli tampilan luar, ia hanya memasuki kedalaman cahaya dan memendar dalam ketakziman luar biasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar