Dirimu yang sebenarnya adalah bukan dirimu, dirimu yang sebenarnya tersebar di seluruh langit dan bumi, menjadi cahaya yang memendar sembari bershalawat menyebut nama mu dan nama Mu.
Dirimu yang sebenarnya berjarak jutaan cahaya melintasi galaksi2 hingga langit ke tujuh, bergerak melebihi kecepatan cahaya, hanya untuk memendarkan energi "kun". Dan kamu berlarian menyongsong Nya dalam Cinta. Dirimu hanya butiran pasir yang sekali tiupan hilang di pengembaraan energi Cinta Nya.
Jadi siapa dirimu yang sebenarnya? jika seluruh langit dan bumi ada dalam genggamanm sehingga hartamu, kekuasannmu, pangkatmu, kesenanganmu, permainanmu, hanya remah2 kecil yang kelak akan berakhir. Semuanya bermula dari tiada-meng-ada, dan meniada.
Jadi siapa dirimu yang sebenarnya, jika kesombonganmu memeluk dunia hanyalah kesalah pahaman dirimu memaknai khalifah di muka bumi, kekufuranmu menghilangkan potensi diri sebagai rahmat seluruh alam hanya karena kekaguman mu pada cahaya dunia yang memperdayakan. Berhentilah untuk memiliki kecenderungan sebesar atom untuk merasa sombong, karena remah2 keduniawian yang mestinya digunakan sebagai pendar cahaya. Berhentilah menjadi narsisius mengagumi diri sendiri, jika kamu masih dalam ruang dan waktu yang sewaktu2 akan hilang seperti bergantinya siang dan malam.
#re_intro
Tidak ada komentar:
Posting Komentar