Mo limo,,,,
Saya terlampau hafal, tiap menjelang Ramadhan, Gurpan selalu menemui saya dengan caranya sendiri, entah kebetulan atau tidak, kali ini saya nemui seorang dengan gaya sporty, celana jeans dan kaos polo plus kaca mata bening, namun anehnya tanpa tangkai, saya juga bingung ko iso nempel. Di pojokan mall ada tenant dengan tulisan mencolok, gurpan corner, menjual mo limo. Saya ketawa hampir pingsan dibuatnya, gurpan jualan mo limo.
"Gurpan,,,apa kabar? Lama ga ketemu,,, saya memeluknya sambil berkaca kaca. "Broken wing, katanya sambil tertawa, ketemunya mesti selalu disini, jarang banget di warung kopi hehehe... Ini yang ingin saya tanyakan gur,,, jualan mo limo, kamsutnya opo? Kamu tahu kenapa saya bikin corner di pojokan toilet? "Gak ngerti gur kenapa". Kamu pernah nanyakan dimana jalan sunyi berakhir? Aku bilang ditoilet tempat manusia menjadi apa adanya, ga ada jaim2an, mau pejabat, mau artis atau orang biasa, gitu kebelet, ga ada mau pipis dibuat akting secantik mungkin, mau BAB ga bisa dibikin se eksotika mungkin, semua wajar dan manusiawi. "Terus apa hubungannya dengan jualannya gurpan mo limo? ".
"Aku hanya jualan ide, tempat pojokan kita bisa duduk sebagai manusia, apa adanya, kita bisa ngobrol tentang keluh kesah manusia dalam hidupnya atau apa saja". Memang ada yang mau? Pertanyaan yang naif sebenarnya, di gurpan corner ada kursi pijat plus musik lounge yang memanjakan orang, disana betah berjam2. Lantas apa hubungannya dengan mo limo gur? Ini bukan mo limo seperti biasanya broken wing, mo limo yang saya maksud adalah :Mondokk, moco, mowo, moso, mandheg. " artinya apa gur?
Banyak manusia kehilangan habitat sejatinya broken wing, hingga mencari kebahagiaan diluar dan lupa sejatinya mereka harus ngapain. Mondok, bukan berarti harus nyantri, ibaratnya mondok adalah tiap orang harus menuntut ilmu, apapun usianya, gendernya, karena hanya dengan itu dia bisa membuka hatinya. Moco, adalah kelanjutan dari mondok, setelah menuntut ilmu orang akan bisa "membaca" alias iqra. Membaca situasi, membaca alam, apapun. Setelah kamu bisa moco, selanjutnya mowo, alias bara, alias api, hidupmu harus bisa menerangi sekitarnya, memberi kegunaan buat sesama, dan untuk itu kamu perlu menahan diri alias moso alias puasa, itu membuatmu tetep berjalan dijalur yang benar, sehingga dalam totalitas pengendalian dirimu, dirimu mandheg alias bisa mengendalikan diri mana yang perlu msna yang tidak.
Saya bengong denger gurpan berbicara mo limo, baru kali ini dia bicara begitu, namun saya tahu kenapa dia bilang begitu, ini hampir puasa, dan selalu gurpan ngasih petuah untuk bekal saya. Saya hanya bisa tertunduk terharu, its emotional for me. ðŸ˜