Pagi menyeringai saat melukisnya diatas langit
bukan karna aku tak mampu menahan tawa
aku juga tak bisa memberi kesedihan
hamparan kabut yang turun menemaninya
membuatnya seperti perawan dengan bedak tebal
sambil menahan tawa aku hanya bilang:
ini pagi yang sempurna
Sempurna,,,yaa,yaa karena semua kisah
hanya bingkai yang terlempar ke masa lalu
dan kelak terangkai jadi elegi
pagi mengatakannya dan aku menahan tawa
"kamu tak mungkin bisa melupakan jejak kemarin"
aku mengangguk lirih,karena tahu
saat pagi memberikan keindahannya
ia hanya menepuk mu dengan kisah masa lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar