bertahun tahun kuketuk pintu Mu lama tak terbuka setelah terbuka baru sadar ternyata aku mengetuknya dari dalam #rumi
Selasa, 30 Oktober 2012
memberi, memberi dan memberi
Sore berjalan begitu lambat, jam 5 matahari masih begitu terik seolah enggan untuk kembali ke peraduan. Setelah seharian bertemu dengan banyak orang, saya seperti orang yang sedang dipanah dewi amor, bukan satu panah bahkan banyak, beribu-ribu panah cinta begitu lembut menghujam hati. Bisa dibayangkan seperti mengalami trance. Apa pasalnya? saya tidak tahu apakah tadi hari yang salah, karena sedari pagi hingga sore bertemu beberapa sahabat yang mengungkapkan perasaan cinta mereka. Ada sahabat yang merasa terhormat karena celotehan putri mereka yang kelas nol besar terpasang pada status sosial media saya. Buat sahabat itu sebuah kejutan yang menyenangkan. Padahal celotehan itu saya pasang karena memang menyukai putri mereka yang lucu dan spontan.
Sahabat lain menemukan gairah dalam pekerjaan setelah sempat patah arang menemukan cara terbaik dengan menggabungkan kondisi yang ada dan berhasil. Buat sahabat, itu kelegaan dan membahagiakan. Untuk merayakannya dilakukan dengan,,,cukup makan mie instant., sederhana tapi penuh cinta.
Sorenya tiba-tiba seorang teman SMP telpon menanyakan kabar , dia bilang lama mencari saya dan menemukannya dari buku alumni, mengharukan karena harus mengingat-ingat wajahnya setelah sekian tahun. Baru ingat setelahnya karena saat SMP dia anak yang paling rapi dan dandy. Potongan rambutnya meniru gaya Fariz RM dibelah tengah, buat ukuran anak smp jaman itu.sudah jadi idola gadis-gadis. Yang lucu saya berusaha mati-matian menirukan gaya rambutnya dan,,,tidak mungkin berhasil dengan rambut keriting linggis alias runcing ke atas . Rasanya aneh ketika ditarik ke masa lalu, membahagiakan, dan ada warna cinta saat mengingatnya.
Banyak cara orang mengekspresikan kebahagiaan dan cintanya, namun apa yang baru saya alami hari ini dengan beberapa sahabat, seperti setitik embun ditengah kemarau panjang. Makin menguatkan keyakinan: kalau Tuhan mengisyaratkan tidak diperlukan jalan berliku untuk menemukan kebahagiaan dan cinta sejati, yang harus dilakukan cukup dengan memberi, memberi dan memberi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar