Senin, 31 Desember 2018

Selamat tahun baru

Selamat tahun baru
Telah kesekian kali kita melewatinya,  merayakannya dengan gegap gempita,  dengan resolusi baru yang tak kunjung kita penuhi,  tentang harapan masa depan,,,,,dan kita merayakannya dengan penuh suka cita

Selamat tahun baru
Tanpa terasa berkurang satu digit umur dan kesempatan  namun kita alpa karenanya
Kita terlalu disibukkan dengan mematut diri bahwa kita telah suci hanya dengan beramal sedikit,  namun obral uang besar,  bertamasya ke saudi, sepulang dari sana hilang dosa2 seolah tiket haji adalah jalan ke surga

Selamat tahun baru
Kita genapkan perayaannya dengan sedikit berhura2, namun bisakah introspeksi,  menangisi betapa kita terlalu abai dengan usia,  pencarian materi hanya untuk dikumpulkan, dipamerkan sebagai bukti kesuksesan,  tebal kebanggan diri,  namun saat mengisi kotak amal,  betapa tipis yang diberi,  hanya uang bergambar parang,  dan merasa telah banyak memberi.

Selamat tahu baru
Di malam doa2 kita,  asa2 kita selalu berharap fiddunya wal akhiroti hasanah,  namun kita membayarnya dengan payah,  seolah hanya dengan tunaikan zakat,  lengkapkan shalat  haji dan puasa kita. adalah kesempurnaan menuju surga,  tanpa terasa, di kantor,  di pasar,  di pergaulan,  di keseharian, dengan sesama, kita membayarnya sedikit bahakan menafikan saudara kita demi kepentingan sesaat,  seolah sendiri tiada disamping kita malaikat

Selamat tahun baru
Semoga waktu yang makin berkurang,  kita makin bisa menasehati diri, jika semua kehidupan hanya upaya untuk memperoleh ridho Nya,  tanpa itu semua,  kita hanya sebuah debu yang sekali tiupan Nya,  hilang dalam genggaman kasih sayang Nya.  Bisakah berhenti menakar sesuatu, lantas berusaha ikhlas di sedikit waktu tersisa untuk berbuat pada sesama walau hanya dengan mendoakannya.

Minggu, 30 Desember 2018

Tahun baru

Tahun bari enaknya di rumah apa main kembang api,,,,?

Dalam peradaban barat,  pergantian tahun baru selalu dirayakan dengan kemeriahan,  pertunjukan musik,  pesta kembang api dsb.  Menurut saya ini merujuk pada kebudayaan penghormatan pada pergantian musim,  dan panen melimpah.  Entah kapan terjadinya sekarang pergantian tahun baru yang awalnya banyak dilakukan oleh para petani sebagai syukur atas kelimpahan,  menjadi produk ekonomi kapital yang menjanjikan.  Sebagaimana sebuah produk yang menjanjikan,  ia akan dipoles dan dikemas sedemikian rupa baik dari struktur sejarah yang dibangun,  psikologi,  dan doktrin bahwa ini menjadi budaya baru, sehingga itu akan di ekspor ke semua penjuru termasuk Indonesia. 

Susahnya,  sejak awal kita ini ambigu,  enggan meninggalkan tradisi lama,  ragu menggapai peradaban baru. Sehingga apapun yang berasal dari barat akan ditelan mentah kayak makan sushi. Dan hari ini kemeriahan tahun bari justru terjadi di pusat2 kapital baru yang sejalan dengan pertumbuhan penduduk,  mangsa empuk bagi pemasar.

Sebagaimana kita tahu ada ekses dari penetrasi peradaban baru (baru tak harus sejalan dengan ethic yang digaungkan pilsuf barat seperti plato atau aristoteles) . Ini murni target sasaran market,  ini murni bicara untung rugi,  jadi jauhkan ekses etika,  tak dikenal itu.

Namun kita tahu,  peradaban barat telah mencapai puncaknya,  keunggulan teknologi tak makin menghangatkan,  malah membuat keterasingan alienasi,  mirip puncak anak krakatau yang runtuh tak sanggup menyangga badannya,  keruntuhan peradaban barat sudah terasa dengan banyaknya timur dikenalkan disana.  Kearifan budaya timur yang menempatkan materi dengan bijak,  peradaban timur yang mendekap alam sebagai saudara bukan di eksploitasi,  makin intens di sono.

Di amerika,  generasi mudanya lagi trend disana menolak sex pranikah.  Artinya sex pranikah sudah ndeso disono.  Mereka melihat gelombang etika telah menjadi "agama" baru,  meskipun ini mirip kondisi kita di Indonesia hanya kebalikannya.  Prinsipnya mereka meninggalkan budaya lama menyongsong budaya baru.

Jadi,  siapa tahu kelak ada jejak budaya kita di amerika disana,  misal gamelan, keroncongan, dangdutan,  bahkan anak2 mudanya seneng melekan sambil main gaple.  Atau anak2 perempuannya bukan lagi nge-mall,  tapi belajar masak,  njahit,  atau malah main dakon.  Saat pergantian tahun baru cukup dirumah,  ketika ditanya kenapa?  Mereka jawab its new wave because budaya dari kakek nenek mereka  sudah oldschool, alias ndeso. Dan mereka pun menjadi lebih superior karena lihat  ke ndesoan kita masih merayakan tahun baru dengan main kembang api,,,,,, 😂😂😂😂.

Senin, 17 Desember 2018

Siapakah dirimu

Siapa dirimu?
Lihatlah gambar dibawah ini,  dirimu ada dimana? Terlalu kecil buat membandingkannya,  sebab dirimu adalah debu makrokosmos,  bahkan noktah dalam tata Surya yang tak diperhitungkan,  lihatlah betapa alam semesta bervibrasi,  mengikuti pola siklikal(bukan linier). Pola siklikal menghasilkan vibrasi berupa pure energy. Mirip gelombang elektromagnetik,  tawaf,  double helix susunan DNA kita. 

Namun tahukah,  jika kita yang hanya noktah kecil di dalam debu semesta,  seluruh jagad Raya,  kita diberi mandat menjadi khalifahnya. Kita bisa memberi arahan,  gelombang,  vibrasi yang mengikuti Nur cahaya Nya. Kita memiliki jabatan yang Agung, yang tak mungkin tanpa memiliki fasilitas kepemimpinan yang mumpuni.  Kita telah mengemban tugas dari Nya untuk menjadi rahmat seluruh alam.

Jadi,  pertengkaran2 kecil dengan sesama,  memperebutkan kuasa,  memperebutkan maqom dan jabatan,  bahkan pencarian tiada habisnya pada harta benda, hanya sebuah fragment kecil yang mestinya kita abai. Atau lain kali meragukan kemampuan Tuhan menanggung rizki yang telah dijanjikan Nya,  ketakutan akan kehidupan, was2 akan masa depan.  Kesemuanya itu bisa mengurangi kapasitas tugas yang digariskan Nya.
#re_intro

Senin, 12 November 2018

Day off

Jadi dalam momen tertentu, saya sedang belajar untuk melepas kemelekatan,  sekaligus belajar ada namun "meniada".
Dalam tataran tertentu ini memang sulit,  mirip nasihat "gurpan" bilang : minum saat haus,  makan ketika lapar.
Hebatnya semua hal tersebut dilandasi karena cinta,  miripmatahari,  embun,  angin,  hujan,  mereka melakukan tugasnya penuh ikhlas.
Jadi belajar berjarak,  kemelekatan dengan hal yang bersifat "luar", hanya bagian episode yang harus saya jalani,  yang ujungnya sendiri tak tahu dimana,  tapi inilah hidup.
Dalam bahasa lain : you did not know where the future will be,   but you know to where (anda tak tahu dimana masa depan itu tapi anda tahu akan kemana)

Sabtu, 03 November 2018

Hujan november

Hujan november
Hujan bulan november,  seperti menjemput doa doa yang berjuang menuju ke langit dan membasahi singgasana malaikat yang trenyuh saat manusia peminta-minta rizki namun lupa mohon ampunan.

Hujan bulan november, ketika rintiknya jatuh ke tanah,  beraroma kenangan tempat masa lalu hanya cumbu berasik masyuk dengan kegetiran dan tawa,  mengombang ambingkan hati antara putus asa dengan dera,  dan kita tertawa sambil menyeka air mata setelah tersadar ini cara Mu bercanda.

Hujan bulan november,  rinainya menerpa wajah wajah haus kasih sayang Mu, bahkan mencarinya kemana mana tanpa sadar prasangka menghalangi temukan cahaya Mu,  mengetuk pintu dan menemukan dirimu didalam.

Hujan november,  daun daun semula lusuh kini terbuai kelembutan,  dingin hanya suara yang terdengar,  hingga malam menepikan semua kemarahan dan memberinya kelembutan,  seperti berkata sejauh2 mencari tak akan kau temukan jika hatimu prasangka belaka. Tiba2 gerimis mengetuk pintu hatimu dengan lembut : hai jiwa yang tenang,,,,,,,

Jumat, 02 November 2018

Caffein effect

Peradaban kita sedang memasuki proses tahap dasar dari siklus yang terulang (orang Jawa bilang Pranoto mongso).  Siklus peradaban dasar adalah saat individu ingin memperlihatkan eksistensinya dalam masyarakat,  sehingga dalam tataran pragmatis,  kita kenal istilah selfie,  plagiat,  eksis. Ini merujuk pada masyarakat barat setelah terjadinya revolusi perancis,  dimana saat itu kita masuk di budaya egaliter. Sekarang barat malah memasuki kondisi pre egaliter.  Kita malah memasuki post individual

Saat revolusi Perancis,  sumber daya alam dikuasai dan di eksploitasi seperti meras santan,  hasilnya adalah kekeringan jiwa saat kemakmuran badaniah malah membuat limbung.  Saat peradaban kita mencapai Puncak tertinggi spiritual,  barat memasuki Puncak peradaban materialitas,  efek yang tak terbendung adalah kolonialisme merajalela dimana mana. Efek itu dirasakan sampai hari ini sebagai Puncak kegelapan jahiliah terhadap materi,  dan kita memasuki itu saat ini.

Pernah dengar lagu gundul pacul, lir ilir atau e- dayohe teko;  lagu kaya makna gambaran masyarakat egaliter yang memiliki visi gemah ripah loh jinawi dan berujung pada baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur.  Hari ini tembang itu coba dikumandangkan lagi untuk mengingatkan, eksistensimu sacara individu kelak akan menemui kebimbangan tatkala ruh mu tak pernah kau jenguk dengan memberinya energi spiritual.

Demikian status saya pagi ini sebagai pengamat ekonomi palsu,  tetap jaga kesehatan bodi dan iman,,,,
#caffein_effect

Selasa, 30 Oktober 2018

Kode keras

Semalam saya bermimpi bertemu seseorang,  sebut saja gurpan,  lama saya tak bertemu beliau.  Dia menyapa saya sengan memperlihatkan putri semata wayangnya yang cantik dan sudah dewasa.  Kaget karena baru sekarang gurpang ngaku punya anak perempuan.  Tapi bukan itu yang ingin dilibatkan ke saya,  gurpan hanya bilang dengan sanepo : "broken wing,,, anak adalah mewakili kesayangan apa yang kita miliki,  kecantikan adalah keindahan yang melekat pada kesayangan kita".

"Saya hanya ingin katakan,  jika kau memiliki sesuatu yang Indah dan kamu teramat menyayanginya, jangan sampai itu malah menghalangi kecintaanmu pada Allah". Kode keras yang diucapkan gurpan membuat saya terhenyak,  terus dia lanjutkan.  Laku jalan sunyi,  begitu kau ucap,  semesta akan mengujimu dengan kemelekatan, jadi tema hidupmu bukan kau akan jadi kaya atau kere dengan hasil usahamu,  hasil pencarian karunia Nya.  Tapi apakah sengan upayamu itu akan kebih mendekatkan dirimu pada Nya. Tak penting dirimu melarat,  sugih selama dalam ko ndisi apapun kamu makin dekat pada Nya".

Apa hubungannya dengan Putri gurpan yang cantik,  tanya saya.  " broken wiinggg,,,, (saya kangen jika gurpan nyebut nama saya dengan aksen khasnya), itu Putri cantik kesayangan saya,  sebagai sanepo buat kamu,  mirip kamu Allah berkenan mengasuhnya,  apapun itu saya sadar jika itu menjauhkan diri ini dari Nya,  maka saya akan kehilangan momentum di kehidupan ini". Saya tecekat kehilangan kata2 lantas gurpan melanjutkan : bukankah Allah mengirim 'kode keras' dengan memberimu ketakutan,  kecemasan,  yang sebenarnya Dia akan mengujimu apakah konsistenmu terhadap Nya tetap ada di lakumu jalan sunyi".

Saya terdiam,  gurpan hanya perantara Nya untuk mengingatkan,  bukan karena ke ge er an,  tapi audah sering kali dalam tahapan hidup saat akan limbung,  gurpan hadir dalam mimpi atau realita.  Sengaja saya tulis ini di fb karena saya tahu,  ini adalah tempat sembunyi paling Bagus,  karena gak akan mungkin dibaca 😀.. Sesaat sebelum pergi dalam mimpi dia bisikkan : kapan ngopi bareng broken wing,,,,
Tiba2 tarhim subuh terdengar,,,,,,