Sabtu, 27 September 2025

pagi

Pagi yang menoreh asa diatas tumpukan daun kering dan tetiba diterbangkan angin, disana embun pun perlahan menyusut ketika matahari berdiri laksana hakim yang wibawa seraya bertanya : seberapa jauh asa mu akan menembus rindu

Pagi mengulik embun yang terlalu cepat tiba, ketika dingin masih berupa aroma, semacam campuran antara mendung dan hujan yang tertunda. Pertanda rindu yang kelak terbawa
entah kemana,,,,,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar