Selasa, 26 Agustus 2025

rumah

Rumah bukan persinggahan 
Ia mirip sketsa hidup
Dimana kau menggambar kecenderungan
Bukan sebagai kira dan keluh
Tapi menaruh keniscayaan

Rumah juga bukan persinggahan 
Ia mirip coretan mimpi dan asa 
Dimana kau menanam hutang cinta
Kelak perlahan akan melunasinya
Dengan menaruh keniscayaan


Rabu, 20 Agustus 2025

Setia versi Paijem

Paijo ingin menguji kesetiaan istrinya Paijem yang naru dinikahi nya  selama enam bulan. 
" kalau besok aku mati kamu akan menikah lagi gak jem" tanya paijo. 
"Yaa.. enggaklah mas"jawab paijem. 
"Baguus kamu memang istri Setia"
"Maksudku nunggu kamu dikubur dulu mas"
"Ohh... aseem" paijo menggerutu
😂😂😂

Selasa, 19 Agustus 2025

Ahli sedekah

Temen ane ini ahli sedekah,  tiap beberapa hari kasih uang ratusan ribu ke pegawai SPBU. Sebagai ungkapan terimakasih pegawai SPBU itu mengisikan bensin ke mobilnya 
Saya jadi terharu dengar ceritanya... 
🤓🤓🤓

kata tetangga

Dapat quotes Bagus :
"Jangan terlalu nafsu cari materi di dunia ini ,sebab klo mati juga gak mungkin dibawa " kata tetanggaku yang tunggangngannya mobil pajero sport, istrinya dua, sawahnya 20 hektar lebih

Atheis

Umur 50 tahun,  biasanya umur mental sudah mapan,  secara ekonomi bukan waktunya "menyiram" tanaman, tapi mulai memetik buah,  menyiangi. Bahkan mulai banyak berbagi.  Mapan bisa saja hidup sudah stabil,  namanya mapan,  dalam bahasa Jawa berarti leyeh2 alias persiapan tidur. Jadi usia 50 tahun sebenarnya sudah harus siap2 "tidur panjang". Tidur panjang tidak saja bermakna kematian,  tapi proses transisi melanjutkan perjalanan menuju keabadian. Takut,,,,,?tidak,  karena secara alami tubuh sudah mengisyaratkan. 

Isyarat tubuh seperti  mata, telinga, penciuman, organ2 tubuh lainnya sudah menurun daya kerjanya.  Mulai bicara obat sebagai makanan,  bukan makanan sebagai obat sehari2. Yang dulu sering ke diskotik,  sekarang lebih sering ke apotik,  yang dulu bicara parfum,  sekarang kemana2 bawa balsam,,, 😁

Maknanya kita sudah mulai dituntut menjauh pada hal yang bersifat materi dan kebendaan.  Mulai menabung dan melunasi Cinta (mahluk yang bukan bersifat benda).  Sehingga seluruh niat dan aktifitas diniatkan semata pengabdian pada Nya. 

Kemarin, secara tak sengaja ketemu sahabat yang hampir 11 tahun lebih tak bersua padahal tinggal dikota yang sama,  Malang.  Sekarang usianya saya perkirakan 60 tahun lebih,  tapi wajahnya masih seperti 11 tahun yang lalu,  awet muda. Perbedaannya dia bilang,  aktifitas saya adalah " menyiapkan diri" jika sewaktu2 Tuhan memanggilnya. Tentu saya surprise, sebab didepan saya dulu dia bilang sebagai atheis sejati, semesta dan sebagainya adalah hasil pikiran olah manusia.  Tidak percaya adanya kehidupan setelah kematian.  

Kemarin ketemu tentu saja saya sadar, sejak dulu dia memang bukan atheis,  tapi tak bisa menemukan kata yang tepat untuk menterjemahkan kata Tuhan. Sekarang aktifitasnya adalah melunasi hutang2 Cinta pada orang yang telah mengantarkannya pada "maqom" yang sekarang.  Katanya : lahir sendirian,  mati juga akan sendirian,  saya persiapkan diri sendirian menghadapinya. 

Ternyata usia telah melunakkan hatinya,  malah dia bilang,  saya agak terlambat menyadarinya,  mestinya diusia 50 tahun saat saya telah mapan persiapan itu dimulai.  Makanya jok (dia memanggil saya joko) diusia setengah abad,  sudahlah jangan cari dunia, waktunya "persiapan", sebab kita tak tahu kapan Tuhan akan memanggil kita. 
"Nggeh boss leres,matur nuwun nasihatnya"  hanya itu awaban saya dari seorang sahabat yang dulu mengaku atheis.

Tengkulak

Tiba2 di W.A Broedin : mas bro kata Saripah ente sekarang jadi "tengkulak"
"haah...sejak kapan dien?,  ane gak pernah kerja macam gitu"
Kata Saripah baru2 aja, kata broedin sambil kasih emoticon 😂.
"maksute piye dien,  perasaan aku suwe gak ketemu bojo mu"
Tengkulak, maksute ganteng akut bijak pulak,  Brodien cengengesan
"Ahhh Saripah fitnah dien, kalo ane dr dulu sdh jadi tengkulak,  salam dien sama saripah : salam sepeda"
Opo iku mas bro? 
"Senyum penuh damai...✌😁😁😁"
Broedien ngakak di banterno

Minggu, 17 Agustus 2025

tidur

Sudah tidur jam segini? Bukankah sepanjang hari kita tertidur dan tidak benar2 bangun. Di siang hari kita tertidur dalam mimpi2 kita,  malam hari mata kita terpejam sembari memimpikan keinginan2 kita.  Sesungguhnya kita tak pernah benar2 terbangun. 
#fatwa_insomniyah

Jumat, 15 Agustus 2025

Puisi Gus Mus (Mustofa Bisri)

Agustus tahun 1994 aku menulis sajak panjang berjudul "Rasanya Baru Kemarin". Kemudian hampir setiap tahun di Hari Proklamasi Kemeredekaan, sajak itu aku revisi berdasarkan perkembangan kondisi dan situasi negeri kita ini. Terakhir aku merevisi --menjadi lebih 'ringkas'-- tahun 2016. Ini:

RASANYA BARU KEMARIN 

Rasanya Baru kemarin
Bung Karno dan Bung Hatta
Atas nama kita menyiarkan dengan seksama
Kemerdekaan kita di hadapan dunia. 

Rasanya 

Gaung pekik Merdeka kita
Masih memantul-mantul tidak hanya
Dari para jurkam PDI saja.  

Rasanya Baru kemarin
Padahal sudah 71! tahun lamanya. 

Pelaku-pelaku sejarah yang nista dan mulia
Sudah banyak yang tiada. 
Penerus-penerusnya 
Sudah banyak yang berkuasa atau berusaha 
Tokoh-tokoh pujaan maupun cercaan bangsa
Sudah banyak yang turun tahta 

Taruna-taruna sudah banyak yang jadi
Petinggi negeri 
Mahasiswa-mahasiswa yang dulu suka berdemonstrasi
Sudah banyak yang jadi menteri dan didemonstrasi. 

Rasanya Baru kemarin 
Padahal sudah lebih setengah abad lamanya 

Petinggi-petinggi yang dulu suka korupsi
Sudah banyak yang meneriakkan reformasi.
Tanpa merasa risi.

Rasanya baru kemarin 

Rakyat yang selama ini terdaulat
sudah semakin pintar mendaulat 
Pejabat yang tak kunjung merakyat 
pun terus dihujat dan dilaknat 

Rasanya baru kemarin 
Padahal sudah 71 tahun lamanya 

Pembangunan jiwa masih tak kunjung tersentuh 
Padahal pembangunan badan 
yang kemarin dibangga-banggakan 
sudah mulai runtuh.

Kemajuan semu masih terus menyeret dan mengurai 
pelukan kasih banyak ibu-bapa 
dari anak-anak kandung mereka 
Krisis sebagaimana kemakmuran duniawi 
Masih terus menutup mata 
banyak saudara terhadap saudaranya 
Daging yang selama ini terus dimanjakan 
kini sudah mulai kalap mengerikan 
Ruh dan jiwa sudah semakin tak ada harganya 

Masyarakat yang kemarin diam-diam menyaksikan para penguasa 
berlaku sewenang-wenang 
kini sudah pandai menirukan.

Tanda-tanda gambar 
sudah semakin banyak jumlahnya 
Semakin bertambah besar pengaruhnya 
Mengalahkan bendera merah putih dan lambang garuda.
Kepentingan sendiri dan golongan 
sudah semakin melecehkan kebersamaan 

Rasanya baru kemarin 
Padahal sudah 71 tahun kita merdeka. 

Rasanya baru kemarin 
Tokoh-tokoh angkatan empatlima 
sudah banyak yang koma 

Tokoh-tokoh angkatan enamenam 
sudah banyak yang terbenam 
Tokoh-tokoh angkatan selanjutnya 
sudah banyak yang tak jelas maunya 

Rasanya baru kemarin 

(Hari ini ingin rasanya 
Aku bertanya kepada mereka semua 
Bagaimana rasanya merdeka? 

Ingin rasanya  
bertanya kepada kalian semua 
Sudahkah kalian 
Benar-benar merdeka?)

broefin songs

Broedin song's
Dia ikut lomba lagu wajib salah satunya 'hari merdeka' : "16 agustus tahun 45,,,,,". Salah dien liriknya, kata panitia.  Ngotot kalau benar akhirnya dibiarkan sama panitia dan broedin song's version menjadi: 
"16agustus tahun 45,,,,besoknya hari kemerdekaan kita,,,,,, "
#jasmerah

Sabtu, 02 Agustus 2025

Receh

Tips hidup damai :
gak usah pakai tips langsung hidup damai,,, gitu aja

Hidup memang begitu,,, 
Sedikit,, haha,, 
Banyak hadeuhnya,, 

Don't


Don't love too soon.
Don't trust too fast.
Don't judge too soon.
Don't quit too early.
Don't expect too high.
Don't talk too much.

"Don't donk or paw shall lack"

Bank

Menyusul berita pemblokiran rekening dorman mestinya dengan teknologi IT sekarang membuat semua dalam genggaman.
Salah satunya adalah bank,  yang bisa dibawa kemana2 dan dikenal dgn mobile banking. 
Kamu punya bank yg bs digenggam dan dibawa kemana2?
Saya punya,,namanya 
power bank.