Rabu, 30 Oktober 2024

Last coffe

Gnothi Seauton!" 
- Socrates
"Kenali dirimu sendiri"
Kata ajaib saat saya dengar di bangku SMP, seperti sebuah sengatan spiritual (spritual sting), bagaimana tidak, implikasinya panjang.  Mengenali diri sendiri,  berujung pada pertanyaan : apa sebenarnya hidup,  kemana tujuan hidup, berakhir dimana hidup.  

Akhirnya setelah setua ini jadi paham : mengenali diri sendiri seperti meniti dari angka 0(nol)  berakhir di angka 10(satu dan nol). Kenapa bukan sepuluh? Sebab kehidupan hanya beranjak dari ketiadaan menuju ketiadaan,  sepuluh adalah kata bertuah satu dan nol,  mirip tamsil manunggaling kawulo gusti. 

Bayangkan idiom gnoti seauton,  digaungkan oleh socrates 400tahun SM,  menunjukkan pencarian jati diri manusia telah berlangsung lama.  Hari ini saat peradaban bergerak dari pencarian jati diri berlabel materi,  kelak manusia akan bergerak peradabannya menuju anti materi. 

Contoh : jangan kaget kalau sekarang ada banyak grup iwakteri (ikatan wanita karir penyuka materi), nanti akan bergerak menuju grup iwak peda (ikatan wanita karir PEnyuka DAmai),,,,,dan berakhir di grup iwak asin (ikatan wanita karir penyuka spiritual indonesia,,,, 😁😁😁😁)
#lastcoffe


Senin, 28 Oktober 2024

Parodi kehidupan

Parodi kehidupan

Ada yang masih mencari
Ada yang mulai meniti

Ada yang berkecukupan
Ada yang kekurangan

Ada yang berhenti
Ada yang terus berlari

Ada yang kebingungan
Ada yang teguh hati

Ada yang takut hari esok
Ada yang ikhlas dengan hari ini

Ada yang terombang ambing
Ada yang menetap dalam ketulusan

Ada yang masih bertumbuh
Ada yang telah berbuah rindang

Ada yang apinya masih memerah
Ada yang apinya biru

Ada yang pikirannya di masa lalu
Ada yang pikirannya dimana mana

Ada yang bingung dalam kelebihan
Ada yang ikhlas dalam kepapaan

Hidup di waktu yang sama bukan berarti akan berakhir di tempat yang sama.

Hidup di waktu yang sama, dijalan yang sama, arah yang sama, namun tujuannya beda
#jalansunyi


Jumat, 25 Oktober 2024

Intro

"Hai jiwa yang tenang.... "
Kala pikiran kita masih riuh dengan pernak pernik dunia, mana mungkin jiwa kita tenang, hening, sunyi. Mungkin ada benarnya setelah umur 40 tahun sudah saatnya masuk fase hening, fase sunyi, bahasa saya : meniada,  ada yg bilang madeg panditha. Sebuah proses butuh waktu(rasulullah butuh waktu 15 tahun, sejak umur 25).

Jaman yang seba cepat dikejar kebutuhan makin banyak,  salah satu kendala masuk fase ini.  Bahkan sampai usia lebih setengah abad,  masih ramai, hiruk pikuk pikiran kita dengan keinginan dan pencapaian. 

Benar kata pak Gede Prama , berani berkata cukup,  enaugh is enaugh. Tanpa masuk fase ini,  saat usia bertambah,  jiwa makin menggedor2 ada kesepian luar biasa ditengah keramaian.  Mirip masuk peron bandara,  kita tidak bisa boarding, tidak tahu di gate berapa kita akan terbang. 

Sejak awal Gurpan (my virtual mentor) kurleb  2010 sudah menyuruh saya memasuki jalan sunyi hanya dengan ucapan : minum kalau haus, makan kalau lapar tidur kalau ngantuk
 Sebuah ucapan yg sulit dikerjakan namun sekarang sadar,  itu cara gurpan memaksa memasuki jalan sunyi,  fase panjang yang terasa baru sekarang. 

Saat Tuhan memanggil dengan sebutan mesra : hai jiwa yang tenang,,,,, namun kita masih riuh,  bisa bayangkan kita tidak mendengarnya karena fokus dengan yg lain.  Lantas saat malam2 kita berdoa meminta segala hal,,,,,,, happy dunia akhirat,,,,,,, kata broedin : kan hasuuhhh bro tuhan bisa disuruh2....



.
"Hai jiwa yang tenang.... "
Kala pikiran kita masih riuh dengan pernak pernik dunia,  mana mungkin jiwa kita tenang,  hening,  sunyi.  Mungkin ada benarnya setelah umur 40 tahun sudah saatnya masuk fase hening, fase sunyi,  bahasa saya : meniada,  ada yg bilang madeg panditha. Sebuah proses butuh waktu(rasulullah butuh waktu 15 tahun, sejak umur 25).

Jaman yang seba cepat dikejar kebutuhan makin banyak,  salah satu kendala masuk fase ini.  Bahkan sampai usia lebih setengah abad,  masih ramai, hiruk pikuk pikiran kita dengan keinginan dan pencapaian. 

Benar kata pak Gede Prama , berani berkata cukup,  enaugh is enaugh. Tanpa masuk fase ini,  saat usia bertambah,  jiwa makin menggedor2 ada kesepian luar biasa ditengah keramaian.  Mirip masuk peron bandara,  kita tidak bisa boarding, tidak tahu di gate berapa kita akan terbang. 

Sejak awal Gurpan (my virtual mentor) kurleb  2010 sudah menyuruh saya memasuki jalan sunyi hanya dengan ucapan : minum kalau haus, makan kalau lapar tidur kalau ngantuk
 Sebuah ucapan yg sulit dikerjakan namun sekarang sadar,  itu cara gurpan memaksa memasuki jalan sunyi,  fase panjang yang terasa baru sekarang. 

Saat Tuhan memanggil dengan sebutan mesra : hai jiwa yang tenang,,,,, namun kita masih riuh,  bisa bayangkan kita tidak mendengarnya karena fokus dengan yg lain.  Lantas saat malam2 kita berdoa meminta segala hal,,,,,,, happy dunia akhirat,,,,,,, kata broedin : kan hasuuhhh bro tuhan bisa disuruh2....



.

Senin, 07 Oktober 2024

No judul

Myisi dulu ah,,,
sejauh berjalan akhirnya akan kembali,
sejauh pergi akhirnya akan pulang, keindahan sebuah perjalanan bukanlah apa yg akan dibawa kembali,
namun makna perjalanan yg sarat cerita untuk dijadikan kenangan indah saat kita pulang.

Sudahkah kita membuat perjalanan hidup ini indah sehingga ketika "pulang" banyak hal untuk dijadikan kenangan
#pagiiiii,,,, sekali

Muisi dulu

Myisi dulu ah,,,, 

Ada deretan kata-kata berjajar tak bermakna, itu bukan doa,  bukan pula pepuja,
ia adalah kekasih yg membenci tatkala hujan tak juga datang namun sebaris mendung telah nampak diufuk, enggan menjatuhkannya berupa deretan tetes hujan

Menangislah ia,  asa yang ada menyublim jadi mirip kereta terakhir perlahan menjauh pergi, sebelum kabar itu diterima dengan rela.

Jadi ini cerita tentang kepedihankah? bukan,,, 
perlahan ia membisikkan: tatkala hujan yg dinanti seperti menunggu ujung waktu,  aku akan tetap setia disetiap kata-Nya,  buatku ini kebahagian dalam linang air mata. 
Dan tiba2 mendung pun menunduk meneteskan air mata