Entah kenapa setiap bertemu selalu saja bilang : ayahhh,,,,, ayuk main, sambil minta gendong, tangan mungilnya memeluk leher
"Ayuuk,,mau main kemana? " kataku
Selalu keinginannya sama, bermain jadi angin. Tiba2 tubuh ini menyublim tapi masih terlihat transparan, kita berdua seperti bergerak, membelai daun daun kesukaannya, menembus awan dan girang seolah awan itu seperti kapas menjadi mainannya.
Kadang kita menjadi angin untuk bantu awan membentuk hujan, sesaat mengelilingi mendung, entah berapa lama tetiba tetesan air mulai turun dari gumpalan mendung. Dia berteriak: yaahhh kita berubah jadi air hujan yaa,,,, seketika tubuh transparan ini menjadi tetes air hujan yang jatuh dilautan. Dan perlahan begitu lembut saat menyatu dengan laut. Tertawa2 saat dirinya tahu menjadi gelombang menyelam ke dalam sembari mengelus ikan2.
Terkadang menjadi gelombang tinggi dan kita ada diujung atasnya seolah berselancar sebelum terhempas dibibir pantai, tertawa2 saat suara gelombang beradu dengan karang, lantas meluncur ke atas kembali menjadi angin lagi,seraya melihat bulan. "Indah ya yahhh bulan nya" katanya sembari memeluk dengan mata terpejam."aku ngantuk yaahhh, yuk pulang besok main lagi seperti tadi". Kamu gak bosen nduuk main itu terus . " enggak kalau mainnya sama ayah, ngantukk tidur aku".
Tiba2 ada bisikan lembut : kamu lihat broken wing, anakmu sangat sayang padamu, dia merasakannya saat berada disampingmu, dia selalu merindukanmu. Aku melebihi itu, Aku merindukan mu setiap waktu, welas asih Ku, seperti anqgin, seperti gelombang lautan bergerak tanpa henti. Itulah maksud Ku, tujuan hidup bukan sekedar memperoleh surga semata, tujuan hidupmu adalah menebar welas asih Ku di dunia. Rahman Rahim Ku, camkan itu.
Tetiba terbangun, rupanya mimpi, tapi kenapa ada lelehan air mata...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar