Kalau ente lagi bahagia, yg seneng hatimu apa otak mu? Atau juga saat sedih patah hati yg sedih hatimu apa otakmu?. Kalau ente sekolah terus mendapat ranking satu diberi atribut pintar, yg seneng otakmu apa hatimu. Otakmu itu adiksi alias kecanduan dengan hormon endorfin dan dopamin* , hormon kesenangan dan kebahagiaan dan itu berpengaruh pada perilakumu, semua keputusan2 mu. Seumur hidup ente akan kejar namanya kebahagiaan dan menghindari kesedihan akibat otak kecanduan hormon tersebut.
Awal peradaban manusia saat baju hanya buat melindungi tubuh dari panas dan dingin, dopamin dan endorfin dipakai buat bertahan dari keganasan alam. Makin maju peradaban, saat mode pakaian under wear sampe kewer2,,,,,kebutuhan dopamin makin besar sehingga otak ente putuskan begini : hidup harus sukses,,,karena sukses sumber kebahagiaan dan sumber endorfin/dopamin
Breakdown untuk mencapai sukses oleh otak dirancang secara linier dan absurd,,,, 😁 :
- ente harus sekolah yg pinter sehingga dapat kerja di perusahaan Bagus yg akan menjamin keuangan ente.
- saat keuangan ente ok, ente bisa memperoleh apapun, mobil, rumah, harta bahkan istri cantik bisa diperoleh dengan mudah
- sebagai perimbangan, ente juga harus serius didunia ruhani, sering ziarah ke tanah suci, agar dapat atribut ....suci
(ni otak makin absurd aja.... 😁).
Makin jauh perjalanan hidup ente kebutuhan dopamin dan endorfin makin besar sehingga pada suatu titik adiksi dibatas ambang normal otak ente bilang harus menjauhi kesedihan dan penderitaan,,,,, makin absurd kan.
Pertanyaannya setelah usia merangkak tua, fisik mulai ringkih, onderdil sudah harus overhaul 😁, dan mulai sakit2an, kebayang dosa ente di masa lalu,,,,ente pun mikir kematian, tapi bukannya bagaimana memandang hidup secara utuh, ente berfikir kalo ane mati, gak mau masuk neraka (karena neraka identik dengan penderitaan, dan ente merinding denger siksaan neraka 😁) sehingga otak kirim sinyal : lu mati gapapa tapi harus bisa masuk surga...... 😁.
Yaaaelahhhh sampe sebegitunya kerja otak saat jasad mau ditimbun di tanah, otak masih kirim sinyal jangan mau masuk neraka, pilih surga,,,, . Dan mata ente diujung maut terbelalak saat disono ada yang berbisik lembut sambil tersenyum : hai..... jiwa yang tenang......
(ternyata ente salah ambil keputusan dengan seumur hidup jadi budak otak, karena hidup tidak linier) sesaat dari atas awan kala ruh dalam perjalanan pulang, ente lihat anak istri tertawa gembira, dan mulai merancang kisah baru dengan instruksi dari otak bagaimana pembagian warisan......
(Lah terus klo gitu otak buat apa? yaa mirip kalkulator dipakai buat menghitung kalau pas perlu menghitung, mosok ente kemana2 bawa kalkulator, mulai tidur, makan sampai ngising dibawa terus, ente bisa2 dibilang gila,,,,,,, tapi bukankah itu faktanya....... 😁😁😁)
*kalau ente pernah lihat film terminator 1 saat arnold sebagai manusia separuh robot menyuntik cairan dari otak manusia, yg disuntik yaa hormon itu