Ketika dirimu menoleh ke belakang, dan melihat bekas2 jejakmu perlahan memudar termakan waktu, inikah perjalananku, katamu seraya termangu. Bukankah telah kau lihat ada banyak pengorbanan cinta dari istri, anak, orang tua mu, hanya untuk membawa dirimu pada titik ini. Tiba2 saja dirimu merasa tak sebanding dengan mereka, lantas dengan masygul menggumam :"apa yang dicari selama ini, mereka tak pernah mengeluh, tak pernah lena sedetikpun menyemangatiku, mereka diam, taat dan patuh kemana diriku membawa"
Dalam sepersekian detik, dirimu merasa limbung, saat merasa tak sebanding balasanmu pada mereka, hutang Cinta yang tak mungkin terbalas hingga kelak menutup mata. Tiba2 dirimu lunglai, menyesali pencarianmu selama ini ternyata sia2 belaka. Dimana salahnya, katamu ketika berjalan makin dalam dan jauh, mereka makin asing di matamu. Mereka hanya terdiam tak berkata apapun, walau kau kadang melihat sepintas, menyeka peluh dan air mata. Mereka tak bertanya kemana kamu membawanya. Mereka tak perlu bertanya karena percaya kamu adalah ayah, suami dan anak yang akan memberi bahagia.
Namun setelah perjalanan makin jauh, tapak jejak yang makin tua termakan waktu, kegelisahanku makin menjadi. Kemarahanmu makin menghentak saat mereka tak mendukungmu.
Disaat dirimu hari ini terbaring, betapa egomu telah membuat luka mereka yang selama ini mengasihimu. Inikah jalan yang telah ku lalui, pencarian yang tak makin mengakrabkan, malah saling mengasingkan. Inikah hidup yang ku inginkan, bergerak dari pencarian ke pencarian, tanpa pernah tahu mereka yang dibelakangmu sudah kelelahan memenuhi hasrat mu yang tiada berkesudahan. Inikah jalan hidupmu?
#jalan_sunyi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar