Kartini sebagai Blogger
Andai ibu Kartini masih ada di jaman sekarang ini,medsos apa yang beliau punya?WA,Line,FB,BB atau Blog, akankah beliau bangga dengan kemajuan sekarang atau menangis melihat efek kemajuan jaman, atau terperangah dengan tuntutan persamaan gender. Kalau melihat surat surat yang dikirimkan beliau kepada sahabatnya dan menjadi buku habis gelap terbitlah terang, bisa ditarik kesimpulan ibu Kartini cukup pintar menuangkan pikirannya dalam tulisan menurut saya beliau cukup cerdas di jamannya. Bahkan kalau ditarik ke masa sekarang pun tidak banyak wanita yang bisa menuangkan pikirannya dalam tulisan.
Jadi kalau beliau ada di jaman sekarang saya yakin beliau menjadi BLOGGER dengan pikirannya yang mendunia, selain tulisannya orisinal,tapi juga cerdas. Beliau pasti akan menulis dengan ketajaman analisanya yang berangkat dari kehidupan sehari hari. Mirip dengan lingkungan kerja saya di daerah kembang jepun. Banyak wanita yang menginspirasi saya dengan pekerjaannya dari jukir hingga penjual makanan minuman. Mereka lakukan itu karena memang tuntutan hidup, dan hebatnya mereka total dan ikhlas melakukannya. Seperti Jamilah penjual minuman dan gorengan yang mangkal disudut jalan kembang jepun, atau Jem penjual buah2an kualitas toko namun dengan harga murah sambil merangkap jadi jukir. Mereka adalah wanita karir yang sebenarnya, dalam istilah sekarang, Jamilah dan Jem adalah IWAK TUNA (Ikatan WAnita Karir TUntunan keluargA) atau IWAK BELANAK (Ikatan WAnita Karir BEkerja LAntaran aNAK) bukan IWAKTERI(Ikatan WAnita Karir TErobsesi mateRI). Saya tidak mengingkari jika wanita indonesia saat ini melesat punya karir bagus ada yang jadi polisi tentara pilot dll, namun buat saya Jamilah dan Jem adalah Kartini yang saya kenal secara riil. Selamat hari Kartini