Siang itu saya "ngaji" dengan putri semata wayang di sebuah mall ketika dari sudut cafe seseorang melambaikan tangan seperti mengajak untuk mendekat dan ternyata kejutan,,,Gurpan dengan senyum lebar :"Broken Wing apa kabar,,,hmmm ini pasti Adinda,,,udah makin besar saja,,,pakabar nduuuk,,,.". Ahhh Gurpan sedang apa sesiang ini disini (saya tahu bukan sebuah kebetulan beliau ada disuatu tempat),,,". "Akung lagi apa disini" putri saya tersenyum lebar melihat akungnya disini, karena buat dia pasti ada suatu hal yang menggembirakan. Tahun lalu saja Gurpan memberinya hadiah tiba-tiba, jadi kalau sekarang ketemu, matanya seperti melihat "harta karun". "Sini-sini,,,kamu mau makan apa nduuk pesen saja jangan hiraukan bapakmu itu dia udah terlalu lama untuk menghindari makanan yang beginian,,hehehe". Kami lalu mengambil meja sudut dan pembicaraan pun mengalir.
"Kebetulan kamu lewat, aku sedang menunggu tamu ketemu disini tapi tadi tiba-tiba karena suatu hal dibatalkan"
"Wing, saya hanya ingin bilang, kekayaan adalah bagian dari kesejahteraan, namun kekayaan bisa jadi bencana dan paradoks", Saya mengangguk-angguk paham." Tidak banyak orang mengerti bahwa kesejahteraan tidak identik dengan kekayaan dan yang namanya kaya, itu ada tekniknya ada SOP yang harus dipenuhi agar kekayaan itu bisa bertransformasi menjadi kesejahteraan". Ini saya yang bingung Gur. " Gini bro,,,,saat orang tak mampu memenuhi kebutuhan dirinya, otomatis orang itu mendapat zakat. Ketika bisa memenuhi kebutuhan diri dan keluarganya namun tidak ada kelebihannya dia tidak diharuskan membayar zakat. Namun ketika semuanya telah berlebih, secara S.O.P dia harus mengeluarkan zakat, kalau tidak, mekanisme alam akan membuat kekayannya menjadi toksik buat dia dan keluarganya". Waduhhh...ko serem gitu Gur.... Bukan serem tapi ini mekanisme yang udah paten dari Tuhan, sama saja seperti lapar harus makan, haus harus minum..". Ohhh,,lantas jumlahnya berapa Gur?. Aturannya kan 2,5% tapi kalau kamu merasa punya etika dan malu dihadapan Tuhan mestinya lebih dari itu. Ini cara pendistribusian kesejahteraan yang adil broken wing,,yang memberi akan dijanjikan Tuhan akan sejahtera lahir batin, terlebih yang diberi, bukankah ini keseimbangan yang indah,,,Gurpan tersenyum dan saya manggut-manggut,,saya lirik Adinda putri saya tersenyum-senyum. "Napa ndukkk dari tadi senyum-senyum terus","Gapapa Kung,,,akung ko pinter gitu seolah semuanya serba bisa, mang akung ga punya kelemahan atau kekurangan?" Hahaha pertanyaan yang menohok saya lihat gurpan gelagapan sepertinya gak nyangka mendapat pertanyaan itu.
"mang kenapa nddukkk(dia selalu panggil putri saya nddukkk) kamu nanya gitu". "hmmm kan Akung manusia biasa juga ga ada lebihnya dibanding nabi?" Hahahaaha saya terbahak menikmati ucapannya dan gurpan agak bingung menjawabnya: "Gini nduuk,,,akungmu ini banyak kelemahannya sehiungga harusmerasa selalu rendah dihadapan orang, hanya sama bapakmu akung harus kasih tau biar dia lebih ngerti"..Nahh kalau nanya apa kelemahnku,,,aku gak bisa nilai diriku sendiri, biar kamu yang bisa nilai akungmu ini seperti apa". Ahhh bener kung,,adinda tiba-tiba melompat seperti gembira, saya yang mulai ga ngerti arah pembicaraan ini hanya bengong. "Sudah-sudah akung mau pergi nemui orangnya di rumahnya,,," Gurpan pun beranjakmenuju kasir,,,namun tak lama kembali dengan wajah pucat : "wiiiing dompetku ilang,,,perasaan ada mungkin jatuh waktu masuk tadi,,,tolong bayarain makannya ya' katanya memelas. Saya pun mengangguk-angguk: beress Gur,,."Tolong nanti kalau ada yang nemu dompeku suruh ambil aja uangnya yang penting balikin dompetnya" iyya-iyya gur nanti saya cari. Setelah Gurpan hilang dari pandangan, Adinda membisiki saya : "Yaaahhhh,,,,"katanya sambil lihatkan dompet Gurpan. Haah kamu temukan dimana dompet tadi nak?Tadi dompetnya jatuh waktu ambil hape dari saku akung,,sempat tak lihat isinya buanyaak yahhhh hehehe,,,aku kan lom bisa cari uang jadi isinya dizakatkan ke aku ya yaahh,,,Husss,,,ga boleh sana telpon akungmu balikin duitnya. "kan tadi udah bilang duitnya buat yang nemukan dompetnya dibalikin", "oohhhh pantes dari tadi kamu senyum-senyum terus jadi ini ceritanya" hooh yaahh..kami pun tertawa. Adinda pun telpon akungnya dan tersenyum lebar,,,saya tahu arti senyum itu,,saya pun tos dengannya, namun saya tahu itu cara Gurpan kasih kejutan buat putri saya tanpa sepengatahuannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar