bertahun tahun kuketuk pintu Mu lama tak terbuka setelah terbuka baru sadar ternyata aku mengetuknya dari dalam #rumi
Sabtu, 29 Oktober 2011
anak kecil itu berdoa,,,
Siang itu saya jumatan di sebuah masjid kecil, tua namun terawat bersih. Masjid tua itu memang yang terdekat dan saya menyukainya karena berdiri di tepi pantai, sehingga saat musim angin barat tiba, ombaknya terdengar bersahutan dengan suara adzan, terasa eksotis. Jumatan di tempat itu memang terasa "istimewa" dibanding lainnya, selain karena masjid itu sudah tua, ditepi pantai, jumatan disana berlangsung cepat, saya hitung mulai dari adzan sampai selesai shalat hanya 15 menit. Tapi jangan tanya doanya,,,ada 30 menitan lebih lama dari shalatnya.
Setelah salam,,disamping saya ada anak kecil umur 3 tahun dengan khusuk berdoa mengikuti apa yang dilakukan ayahnya. Sambil memejamkan mata mulut mungilnya komat kamit seperti bicara lirih dengan Tuhan-nya. Agak menggelitik karena ingin tahu apa sebenarnya yang diucapkan anak kecil disamping saya. Bukankah anak seusia dia belum waktunya berdoa? bukankah anak seumuran dia belum punya masalah dan mimpi karena ditakdirkan untuk menjadi hiasan orang tuanya karena kelucuannya. Jangankan punya masalah, menjadi masalah mungkin, karena masjid sekecil itu sesaat setelah imam selesai al fatihah,,,teriakan amiiinn dari anak kecil seperti suara ombak pecah. Anak-anak kecil itu mungkin telah ditakdirkan untuk meramaikan masjid dengan caranya sendiri.
Jadi kalau setelah shalat sebagian anak-anak berebutan keluar sambil berteriak, hanya satu ini yang saya lihat begitu khusuk berdoa, entah apa yang diminta pada Tuhan, mungkin meminta diberi kekuatan untuk menjalankan amanah yang dititipkan pada orang tuanya, dengan cara diberi kelonggaran rejeki. Atau minta agar orang tuanya diberi kelapangan dari masalah yang saat ini tengah dihadapi. Atau mungkin minta agar Tuhan memberinya mainan kesukaannya dalam jumlah banyak, minta agar tiap bangun pagi ada permen berbagai macam rasa di sampingnya tanpa perlu kuatir dengan gigi susunya yang mulai keropos dimakan gula, entahlah,,,. Saya yakin apapun doa yang dia panjatkan pasti dengan cepat dikabulkan oleh Tuhan, anak-anak sepolos dia dengan dosa yang masih tidak ada, Tuhan pasti gemas kalau doa yang diucapkan oleh mulut mungil itu tidak segera diluluskan.
Saya sebenarnya ingin titip doa sama si mungil minta agar kepolosan dan ketulusan anak kecil disamping saya menular sehingga mata wadag dan pikiran saya tidak dipenuhi oleh prasangka yang kadang menghalangi ketulusan untuk meminta padaNya. Saya juga kepingin nitip doa agar pikiran saya dibuat sepolos anak kecil sehingga apapun yang saya lihat hanya indah semata, persis seperti lagu anak-anak disini senang disana senang dimana mana hatiku senang. Always happy in every moment of the time,,,:-)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar