#aku hanya mampu mengurai pagi dan memilin nya ke dalam saku untuk aku bagikan di setiap tetes embun dan "mendakwamu" dengan ucapan: apakah kamu masih sayang aku#
Aku terhenyak seraya menatapmu dan bilang, bukankah itu ucap yang kau bilang ketika hampir ke peraduan dan aku tak ucapkan sepatah kata kecuali senyum yang paling terngiang.
#aku ingin seperti matahari sebelum embun sirna di balik daun yang bergumam salam shalawat Cinta Nya#
Kamu tak perlu menjadi apa2, sebab seluruh aliran darah dan DNA, ada dirimu dan Adinda menyapa, dan terlalu cukup buatku.
Tiba2 subuh berkumandang meniti kebesaran Mu, betapa Cinta Nya begitu melimpah, tanpa terasa air mata hanya satu2nya bahasa yang bicara
#selamatiduladha