bertahun tahun kuketuk pintu Mu lama tak terbuka setelah terbuka baru sadar ternyata aku mengetuknya dari dalam #rumi
Senin, 30 Maret 2015
detik hilang
dalam detik hilang
tercecer angan membuai seribu pasi
saat reda seperti mengejek kenaifan
seolah kebenaran adalah nurani yang mati
entahlah empati terlalu takut hingga sembunyi
kau redam hentakan jejak kaki seperti gemulai penari pelangi
bukankah hidup hanya membaca ya atau tidak
hitam putih tanpa ada abu abu
seperti warna mimpi yang selalu menemani sunyi
dan seperti esok yang selalu datang
tirai air mata mencoba menahan luka agar tak lagi membuncah
seperti ketika embun dan pagi tak lagi berdebat siapa yang paling merindui
sejenak,,,terdiam detik pun menghilang
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar