Ada tali imaginer antara saya denganNya
ketika saya bergerak menaik mendekat padaNya, Dia akan menyuruhnya turun seolah berkata : tempatmu bukan disini, tempatmu bukan diketinggian, tempatmu di titik nadir semesta, sedang Aku ada di Arsy titik kulminasi semua berawal. Bila engkau merindukanKu, cukup dengan mencium tanah niscaya tlki imaginer itu akan menyampaikannya.
Ada tali imaginer antara saya denganNya
titk kesimbangan kehidupan hanya terjadi jika saya ber-maqam dibawah, puncak tahta saya ada di tempat paling bawah, bukan diatas. Sehingga ketika setiap kecenderungan, menunjukan saya meninggi, mekanismeNya akan membuat saya turun kembali, karena bila tidak, kehidupan akan menjadi memdihkan, baik diri sendiri dan orang lain.
Bentuk-bentuk yang sering dicoba saya untuk menjadi tinggi adalah kesombongan, kekuasaan, penguasaan kekayaan yang berlebihan namun itu saya gunakan dan saya capai dengan menafikan yang lain, menafikan alam.
Kesombongan, kekuasaan adalah cerminan dari sifatNya yang Maha, kadang kita rindui Dia dengan mencoba sedikit memiliki pendar sifatNya. Namun tugas kita di kehidupan bukan mencoba meniru sifatNya, Tugas kita di dunia hanya mewakiliNya dalam rangka menjadikan kehidupan berbuah kebaikan dan kemakmuran, sehingga ada beberapa sahabat saya yang merasakan puncak hidup namun menjadi tidak membumi sehingga alpa, dan tali imaginer itu membuatnya turun.
Ada tali imaginer antara saya denganNya
sehingga saat saya terlelap dan alpa, sentakan tali itu membuat saya terjaga, saat saya kangen padaNya, tali itu memberi pesan agar saya merendah dengan mencium tanahNya, Seperti berkata : singgasana dan mahkotamu bukan diatas sana, tapi ditanahKu, itu maqammu, dekaplah ia, niscaya kamu akan merasa bahwa Aku ada disana jua
Tidak ada komentar:
Posting Komentar