Kalau mengira Gur Pan adalah sebuah nama, atau manusia yang telah mengalami pencerahan, saya tidak bisa mengelak. Namun juga bisa salah, karena kadang ia bisa saja berwujud daun kering, embun pagi, semilir angin bahkan debur ombak. Gur Pan juga yang mengajari saya untuk mengenal bahasa paling universal yang bisa dipahami manusia, hewan, batu, awan, yaitu bahasa sunyi. Awalnya pusing juga mengerti maksud Gur Pan, bukankah yang namanya bahasa adalah bertutur, bukan diam, berkata,,,.
Kadang juga beliau berubah wujud jadi manusia, anehnya selalu saja mirip saya. Sehingga saya kadang protes kenapa tidak berubah jadi yang lain, artis kek atau apa kek, biasanya Gur Pan hanya nyengir dan cengengesan,,
Semalam saya dibombardir dengan ucapan yang sebagian tidak saya mengerti, karena mata dan pikiran ini terlampau lelah, saat beliau berkata: mengerti wiiing,,,saya pun mengangguk karena terkantuk kantuk. Jalan sunyi, kata beliau, bukan karena jalannya lempeng dan sunyi, ini pilihan hidup yang tidak banyak disukai orang dan jarang, dikatakan sunyi karena memang jarang orang mau melaluinya. "Bagaimana kita tahu ini jalan keramaian atau jalan sunyi Gur,,,? Awalnya kamu hanya perlu mendobrak pikiran kotak-kotak yang engkau punya, lepas bingkainya. "Terus ?"saya makin pusing, kamu hanya perlu menyepi dari kebiasaan yang ada. "Kemana Gur,,ke gunung, ke Gua atau tempat ibadah?" bukan,,, tapi ke Mall ",,,hahaha yang bener Gur,,,kalau nyepi kesana mah,,doyan,,hihihihi"mang aku pernah bohong sama kamu, sedikit membentak. "iya-iya Gur percaya, tapi nyepi di Mall ngapain disana kan banyak orang, ramai lagi kalau libur" Bukan ngapain kamu disana, tapi bagaimana. "Haduhhh terus saya disuruh apa di mall, belanja?" Yang harus kamu lakukan adalah mengendorkan semua panca indera, mata, telinga, hidung, rasa, lidah juga. "caranya Gur?" Makan saat lapar, minum saat haus, tidur saat mengantuk, " Itu saja?" Iya,,,Mall adalah pusat ego kepuasan diri berkumpul, tarikan indera amat kuat, bisa gak kamu menahan dahaga ego saat disana, bisa gak menahan birahi ego saat melihat tumpukan keinginan yang telah dipoles dengan cahaya indah. Fungsikan indera kamu sesuai keperluannya saja. "Haduhhh pusing Gur,,,,"
Di Mall kamu bisa mengamati bagaimana orang lalu lalang dengan semua beban batin yang digendongnya, amati wajah lelah, gembira, palsu, tulus, amati saja tanpa punya pretensi macam-macam, kemudian dari semua itu simpulkan dengan satu kata. "Hmmm bener Gur lihat mereka ada rasa seneng, sedih, kasihan, juga bahagia" Satu kata winggg,,. " Yaaa,,,Gur, semuanya disimpulkan dengan satu kata : Cinta" Cocok, siip,,tumben kamu pintar winngg,,,senang-sedih, bahagia-kasihan adalah dikotomi hidup yang menyatu tidak bisa dipisah. Ketika kamu bisa memeluknya dengan kemesraan yang sama, dikotomi jadi tak berjarak, saat itu kamu akan melihat wujud cinta yang sebenarnya, bernama kasih sayang. Ia tak berjarak, tak memiliki, tak dimiliki, tidak gembira saat dipuja, tidak nelangsa saat dikhianati, kasih sayang hanya memiliki satu tugas, memberi dan memberi, entah ia dicaci, dilupakan atau dibenci. Saya melongo mendengar Gur Pan berkata seperti senjata AK melesatkan peluru tanpa jeda. "Gur,,kalau lewat jalan sunyi gak boleh punya materi yang banyak dong". Siapa bilang, justru kamu harus punya sebanyak-banyaknya. "Hah,,,maksudnya gimana Gur sama saja memelihara ego dong" Tidak selama itu di niatkan hanya untuk kearifan kehidupan. "Gak ngerti Gur Pan".
Kamu diberi indera, otak, tangan, kaki oleh Tuhan gunanya untuk berkarya, pakai untuk mencari rizki sebanyak-banyaknya, pakai untuk kebutuhan diri kamu, setelah itu sisanya digunakan untuk kebaikan sesama. " Saya takut terjebak dengan serakah Gur". Itulah sebabnya latihan nyepi dulu di Mall. "Ohhhhh" Saat kamu bisa mengendalikan indera dan keinginan, sedikit dan sebanyak apapun yang kamu punya, akan terasa cukup. "Jadi ini jalan sunyi Gur?". Ini baru gerbangnya saja. Jalan sunyi, jalan keramaian, hidup di dunia yang sama, hanya kendaraannya beda, yang satu bernama cinta, yang satu kasih sayang. "Ahhh ini kan hanya masalah persepsi Gur?". Bukan broken wing,,,lebih dari itu, ini jalan yang berbeda dan nyata meskipun dunianya sama. Kelak kamu akan tahu bedanya dengan berjalannya waktu dan kearifan dalam dirimu. Berlatihlah terus, karena saat guncangan hidup menerpa dirimu, jalan sunyi akan menolongmu. "Iya Gur,,,makan jika lapar, minum jika haus, tidur jika mengantuk,,hehehe". Ada lagi yang kamu tanyakan wing,,,?. "Gur yang namanya jalan kan ada ujungnya, dimana ujung jalan keramaian, dimana ujung jalan sunyi?" Ahhhh itu seh gampang, nanya yang begituan gak mutu. "Ini nanya serius Gur,,"saya setengah menggerutu. Kamu pengen tau jawabannya? Ada di toilet Mall tempat kamu nyepi itu, kata Gur Pan ngakak. "Hah,,mana bisa gitu?" Aku serius dengan jawaban itu geblekkkk."Maksudnya?saya jadi bingung". Pikir aja sendiri, kata Gur Pan sambil ketawa-tawa. Sialannn