Sabtu, 07 Desember 2019

Late Post

Naaak,,,,, kehidupan mungkin akan makin tak menemui kemesraan andai dirimu tahu.  Semua berkisah tentang pencapaian2 kehidupan bertolok ukur materi. Kesanggupan mengingat Nya pun dilandasi transaksional belaka,  bahkan dalam setiap doa.  Mencari Tuhan makin lama makin mahal,  beribu orang berdoa hanya untuk meminta dikabulkan dalam urusan duniawi,  namun lupa meminta ampunan di jalan di kehidupan keabadian setelah kematian. 

Andai kau mengalaminya keniscayaan hanya dipahami semu, bahkan makin saling  tak memahami satu sama lain. Esok dipandang dengan was was seolah ia kabut yang tak akan pergi.  Sukses di ukur hanya pencapaian tertentu, seberapa banyak,  seberapa tinggi,  tak masalah walau harus menggadaikan nurani. 

Kamu tahu,  di pojok2 jaman,  sang waskita memandang dengan nelangsa,  betapa anak manusia berlari tanpa henti hingga detak jantung terengah memandangi tubuh yang perlahan alami artropi.  Inikah jaman dimana kepintaran melebihi kerendah hatian.  Kuasa dipakai untuk diri sendiri,  bukan untuk mendamaikan sesama.  

(Tiba2 terdengar anak2 kecil berteriak sambil berlari,  ahhh anak2 yang meramaikan mushala, rupanya magrib hampir tiba,,,,,,ketiduran sudah terlampau biasa)


Senin, 02 Desember 2019

Gajian dan penggajian

Gaji dan Gajian

Berapa gajimu sebulan? 
Berapa lemburan mu dibayar per jam? 
Ternyata yang dibayar oleh pak bos pada kita terkadang bukan hal mutlak  terkait pada dirimu seperti gelar dan skill mu,  tapi kesanggupan waktu mu.  Dengan kata lain gaji yang diterima adalah seberapa banyak  waktu pribadimu untuk berada di suatu tempat entah itu kantor,  tempat kerja atau hal lain yang membuatmu memiliki rutinitas kesibukan di waktu tertentu,  bisa beberapa jam, pagi berangkat sore pulang,  atau senin berangkat sabtu pulang. 

Semuanya mengindikasikan waktu,  dan bukankah waktu hanya yang melekat, kita pinjam dari Nya, bukan milikmu secara mutlak.  Jadi kalau ada yang bertanya jika yang dibayar adalah waktu kenapa si fulan bisa digaji mahal sampai 51 juta,  padahal waktunya sama dengan kita.  Coba pertanyaannya dibalik,  kenapa kita gak minta gaji yang sama kepada bosmu jika waktunya sama.  Pak bos pasti akan ngasih jawabannya,,, 😁 (masih untung dijawab gak dipecat).  Apakah si fulan lebih jenius dan pintar. Atau kualitas waktu si fulan lebih baik sehingga dihargai lebih tinggi?

Jawabannya adalah : menurut fisika kuantum einstein waktu itu relatif baik dari sisi kuantitas maupun kualitas,  sehingga ia relatif juga terhadap gaji,,,, 😊. Siapa tahu dengan gaji pas2an kamu lebih beruntung daripada yang bergaji tinggi (pas pengen ini itu duitnya ada ,,,,😁😁).

Nah di teori relativitas einstein,  waktu disebut relatif karena bisa dibuat lama atau cepat bahkan di bengkokkan tergantung massa yg dilewatinya.  Artinya pada massa yang besar, waktu akan berjalan lambat dibanding massa yang kecil, contoh revolusi (planet mengelilingi matahari) yupiter kebih lama dari revolusi bumi.

Konon di tangan2 orang yang fokus,orang ini mengalami pelambatan waktu meski kuantitas waktunya sama dengan yang lain dan menjadi lebih produktif dibanding yang tidak fokus,  sehingga outputnya juga beda. 

Sudah tahu kan pembedanya? tapi jangan dipercaya jawaban saya,  wong kui cuman angger nulis dan rada2 ngawur,,,,, 😁



Orang pinter dan orang bejo

Dalam adagium marketing,  orang cerdas selalu di bawah orang bejo,  meskipun katakanlah sama sama masuk angin,  orang bejo selalu jadi problem solver.  Kenapa?  karena kecerdasan tidak equal dengan kesuksesan,  kecerdasan dalam pengertian IQ malah bisa memenjara,  buktinya seorang stafsus presiden hari2 belakangan ini menjadi bahan bully an setelah kepleset salah ucap.

Padahal kurang pinter apa beliaunya dari sisi pendidikan (pasti jarang masuk angin). Apesnya meskipun beliaunya sudah minta maaf, perundungan itu masih berlanjut,  gak bejo dia,,,, 
 Kesimpulannya adalah,  orang apes itu adalah orang pinter yang gak bejo sudah gitu masuk angin pula (kata dan ucapannya) 

Dalam istilah pergaulan marketer,  dia amsiong,,, jualan apapun jangan diteruskan,,,, gak bejo.

Minggu, 01 Desember 2019

VPN

Oalah VPN,,,, VPN (kotak pandora itu bernama VPN) 

Gara2 internet, facebook, twitter sempat dibatasi kemarin,  akhirnya rame2 beralih ke VPN (virtual private network). VPN seperti membuka kotak pandora,  apa yang di banned di repupublik ini,  semuanya terbuka termasuk situs porno yang sebelumnya anak2 milenial terbatasi aksesnya.

Lanjut cerita berlanjut kemudian ada wacana untuk membuat bimbingan pra nikah yang disebut sertifikasi layak kawin.  Apapun materinya nanti,  VPN telah membuka mata anak2 muda bahkan dibawah umur, buat melihat situs2 "hohohihe". Jadi saat mereka kelak menikah dan ikut bimbingan pra nikah,  saya yakin banyak yang gak lulus dalam ujian teori, tapi dalam ujian praktek mereka hafal diluar kepala,,,,, 😁😁😁 berkat VPN.  Nasi sudah menjadi bubur,  menyalahkan VPN dengan himbauan kominfo agar jangan membuka VPN seperti menanak nasi  malah jadi tumpeng 😂😂😂😂.

Dari sini kita tahu,  siapa yang tri ji alias 3G (gaGap, Gubluk, unGud) membatasi satu hal malah membuka hal lain yang lebih besar.  Jare arek2 milenial : hidup VPN,,,,, batesono FB ambek twit aku ga patheken

Jadi teringat lagunya bang meggy z :
"Angggur merah, yang selalu memabukkan diriku, ku anggap belum seberapa,,,,, 
dahsyatnya,,,


Rabu, 27 November 2019

Angger nulis

Angger nulis
Saat masih tinggal di Situbondo yang namanya jadi ketua erte adalah jabatan seumur hidup,  banyak warga enggan jadi ketua erte karena di sibuk kan dengan urusan remeh-temeh yang kadang menyita perasaan, mulai masalah iuran yang enggan di bayar dan berkilah sok lupa, kerja bakti lingkungan yang sepi peminat tapi suara paling keras kalau komplain sampah tak terurus,  sampai ngurusin warga yang kebetulan pejabat publik tapi masih sering dibawa ke lingkungan seolah dia adalah bigboss. 

Saya bayangkan setingkat organisasi paling bawah saja ribetnya bukan main,  apalagi ngurus negara, bisa kurus badan. Sehingga kalau ada wacana ngurus negara ditambahi satu periode lagi, saya malah usul, mirip ketua erte gimana kalau seumur hidup.  Bukan tanpa sebab, jabatan publik hanya tersedia bagi orang yang lapang dada, jembar atine, dan memang seneng ngurusin yang remeh-temeh. 

Apakah ini demokratis? Kata ini tidak pernah ada dalam peradaban kita sampai dikenalkan oleh wong kulon dengan mengatakan : puncak peradaban adalah melibatkan rakyat dalam ngurusin negara.  Aslinya, rakyat gak ngurus hal begituan,  males karena sudah direpotkan dengan cari nafkah, esok yang makin madesu,  harga2 yang mulai terkerek mirip upacara bendera tiap hari senin saat kita sekolah dulu.

Peradaban kita hanya mengenal gemah ripah loh jinawi, toto tentrem kertaraharjo kurang lebih artinya kemakmuran lahir batin menghasilkan kedamaian dalam skala luas,  dan itu dihasilkan bukan karena bangsa ini menganut paham demokratis tapi kerajaan. Sialnya,  paham demokratis ini mirip barang dagangan yang pemiliknya enggan memakainya. Diuji cobakan dulu ke para "customer" sambil dilihat setangguh apa yang namanya democrazy,,,, eh demokratis. Model2 begini kata temen saya yang tionghoa : amsiong atau kata broedin sohib saya orang arudam : lokka tak aderre,  luka tapi ga berdarah. 

Coba,  dimana di dunia ini ada bangsa yang setahan bangsa kita,  negeri kaya raya tapi kemakmurannya hanya mampir dalam mimpi dan kekayaan negeri ini buat ngongkosi kemakmuran negara lain mulai Belanda Portugis, Spanyol amerika hingga jepang.  Jadi kalau mereka mentang2 alias sok bener karena sok kaya,  mereka belum makmur beneran.  Kita saja yang bener2 kaya,  gayanya gak begitu malah andap asor. 

Entahlah Tuhan memang menciptakan bangsa ini dengan pertimbangan teramat dalam untuk ngayomi bangsa lain, sehingga baik software dan hardware nya telah disiapkan Tuhan sedemikian rupa, menjadikan rakyatnya tahan banting sehingga begitu di "kaploki" malah bilang " iki ngaplok opo ngelus2".

Gak percaya? Saat bangsa lain mengejar kebahagiaan dengan kerja keras agar dapat uang banyak dan dari uang itu bisa dipakai keliling dunia,  kebahagiaan itu kita peroleh hanya dengan cangkruk di warkop, dan hanya anak2 muda bangsa ini berani melamar anak orang dengan gelar: pengangguran,  tidak ada keberanian seperti itu ada di anak2 muda bangsa model di eropah sana.

Jadi jika dirimu ditanya apakah kamu ada darah Indonesia pasti kamu bingung dan menjawab enggak,  sebab indonesia baru ada gak sampai 75 tahun, sedang peradaban nenek moyang kita sudah kebih dari ratusan tahun mengarungi samudera sampai ke Madagaskar saat eropah dan amerikah sedang dalam masa kegelapan alias jahiliyah. Loh kok sekarang malah dibalik,  mbahe jahiliyah dipuja sebagai pembawa peradaban modern .padahal mbah2mu disik sudah lebih maju dari mereka.

Sumber gambar : pixabay

Selasa, 12 November 2019

Sajak november

November, mestinya adalah kumpulan rintik hujan,
yang menjejal hingga mendung tak sempat bersenandung, 
namun ia hanya angan sekelebat, dan segera pergi menjauh
kita pun bertanya kemana perginya hujan? 
menggumam diri sendiri, waktu hanya fana, dan kita tetap disini, dalam keabadian
#sajak_november

Kamis, 07 November 2019

Broedin pengen jadi orang

Ditengah tengah mendung yang makin pekat, Broedin van Klompen, sahabat saya tiba2 dateng ngamuk sambil ngancam saya mo di adukan sama nabi khidir agar hidung sy dimampetin dua- duanya biar ga bisa nafas dan nafasnya lewat mulut megap2 koyo iwak teri.
" broken wing ente tu sudah mulai kurang ajar ya,mentang2 sekarang sudah jd orang"
" opomaneh diiin,klo ga orang opo aku iki urang?"
"Ente ngomong opo sama malaikat jibril,sama nabi khidir sampe saya disuruh negur ente wing"
" haahh kapan aku ketemu beliau diinn,kubam ente din"
" tadi malem dalam mimpi beliau berdua dateng terus bilang diin ingetin sohib ente broken wing, ko ga bosen jadi orang?jadi mentang2 sudsh jadi orang ente gitu ya sekarang?"
"Oalahhhh iku to diin,sek saya nanya: kamu itu orang bukan?"
"Sebelum lahir aku tak bernama,entitas yang berupa ruh,setelah lshir ke dunia,entitasku berubsh jadi manusia,orang"
"Terus tugasmu sebagai orang didunia iki opo?" broedin celingukan
"Jare kyaiku brokenwing,,liya'budun" hahahaaa,,,gantian aku tertawa,broedinn gantian bengong.

" kemelipen diinnn wong kamu baru tingkatan orang, arep naik pangkat jadi abdullah ae grewelannnn"
"Lahhh maksud sampeya opo?"
"Ente bisa jadi abdullah alias hamba Tuhan jika seluruh hidup,matimu ditujukan padaNya,wong ente parkir sepi ae sek misuh-misuh jancuk2, sing mbok pisuhi iku sopo tuhan diinn"
" husss ojo banter2 wing aku sebagai muslim kadang khilaf gpp"
" hahaha,,,ente abdulah durung lulus ae ko meng-klaim diri muslim, nek wes muslim iku din jare kyaimu,jangankan hidup matimu buat Tuhan,seluruh sel,rambut atas bawah,keringetmu bahkan nasib saudaramu yg terpapar penderitaan kamu ga bs diem, koen sanggup tah ndelok dulurmu sing sekarang jadi korban gempa, kerusuhan, bahkan penggusuran,  koen iso opo?" tiba2 broedin terdiam dan menangis
" kesanggupanku sek dadi orang broken wing bener ente,ndelok semua itu isoku hanya mengadu marang gusti ingkang maringi gesang,aku mungkin malah ga pantas jadi entitas bernama manusia orang, pantesku cuma 
jadi kotoran,debu" makin keras tangis brodin
" bro-wing,andai ada yang bisa aku lakukan kecuali menangis apapun akan aku lakukan"
"Sejak kapan kamu seenaknya ganti jenengku din,kono wadulo nang nabi khidir?"
"Sudah broken wing, aku cuma dikongkon belajar dadi wong,orang yang bener bener orang,piye carane ?"
" mbuhh din aku yo sek bingung opo aku iki wong opo gak"broedin pun mengangguk2 sesenggukan, tiba2 dhuarrr petir menyambar menggelegar
" jancuukkk" kami pun misuh bareng2 trs saling menoleh,dan tertawa " awake dewe pancen durung lulus dadi orang brokenwing"