sedikit kata
tak bisa memahami jiwa
sedikit kata
tak mampu memahamiNya
terlampau sering mengumbar banyak kata
kesasar di labirin makna
terlalu banyak kata berbusa
makin asing dengan Sang Pencipta
diam,,,
tanpa ucap kata
terlalu sering jadi prasangka
bertahun tahun kuketuk pintu Mu lama tak terbuka setelah terbuka baru sadar ternyata aku mengetuknya dari dalam #rumi
Jumat, 15 Februari 2013
siapa vs siapa
kalau engkau merasa ada
siaplah untuk tahu kalau sebenarnya tak ada
kalau engkau mengira ada
bersama sosok bayangan menasbihkan ada
engkau sebenarnya sendiri,,tanpa siapapun jua
dan eloknya
menemani setia mu pun sebenarnya tak ada
ia hanya lewat dalam simpul waktu yang sama
untuk pergi ke tempat beda
salah bila mengira akan sejalan
itu hanya fatamorgana
jadi bersiaplah menempuh takdir sunyi
sebab sebaik-baik berjalan
bermula dan kembali menghadapNya sendiri
siaplah untuk tahu kalau sebenarnya tak ada
kalau engkau mengira ada
bersama sosok bayangan menasbihkan ada
engkau sebenarnya sendiri,,tanpa siapapun jua
dan eloknya
menemani setia mu pun sebenarnya tak ada
ia hanya lewat dalam simpul waktu yang sama
untuk pergi ke tempat beda
salah bila mengira akan sejalan
itu hanya fatamorgana
jadi bersiaplah menempuh takdir sunyi
sebab sebaik-baik berjalan
bermula dan kembali menghadapNya sendiri
Selasa, 05 Februari 2013
esok tak harus selalu ada mentari (bahagia tak selalu begitu)
mungkin kalau esok tak menemui pagi
biarkan saja sang embun membisikkan kepadamu
musim ini tak selalu ada mentari untukmu
hujan selalu saja meniadakan angan
kalau bahagia tak selalu dengan hiasan tawa
bisa saja kamu menetes air mata
katanya
ya,,ya,,ya,, kamu akan mengangguk tanda mengerti
namun dalam hatimu selalu menemui tanya dengan putus asa
esok apakah akan selalu begini, katamu
entahlah musim ini hujan tak selalu datang di sore hari
andai musim ini bisa dibelokkan dengan hembusan
berharap saja musim ini telah usai
sehingga hujan hanya datang ketika engkau terlelap
(embun hanya berbisik: esok tak harus selalu ada mentari)
biarkan saja sang embun membisikkan kepadamu
musim ini tak selalu ada mentari untukmu
hujan selalu saja meniadakan angan
kalau bahagia tak selalu dengan hiasan tawa
bisa saja kamu menetes air mata
katanya
ya,,ya,,ya,, kamu akan mengangguk tanda mengerti
namun dalam hatimu selalu menemui tanya dengan putus asa
esok apakah akan selalu begini, katamu
entahlah musim ini hujan tak selalu datang di sore hari
andai musim ini bisa dibelokkan dengan hembusan
berharap saja musim ini telah usai
sehingga hujan hanya datang ketika engkau terlelap
(embun hanya berbisik: esok tak harus selalu ada mentari)
Langganan:
Postingan (Atom)