Minggu, 03 November 2024

Hujan bulan november

Hujan november
Hujan bulan november,
seperti menjemput doa-doa yang berjuang menuju ke langit dan membasahi singgasana malaikat yang trenyuh saat manusia peminta-minta rizki namun lupa mohon ampunan. 

Hujan bulan november,
ketika rintiknya jatuh ke tanah,  beraroma kenangan tempat masa lalu hanya cumbu berasik masyuk dengan kegetiran dan tawa,  mengombang ambingkan hati antara putus asa dengan dera tiada habisnya,
dan kita tertawa sambil menyeka air mata setelah tersadar ini cara Mu bercanda. 

Hujan bulan november,
rinainya menerpa wajah-wajah haus kasih sayang Mu,
setelah mencarinya kemana mana tanpa sadar prasangka menghalangi temukan cahaya Mu,
mengetuk pintu2 dan menemukan dirimu didalam. 

Hujan bulan november,
daun-daun semula lusuh kini terbuai kelembutan,,,dingin
hanya suara yang terdengar,
hingga malam menepikan semua kemarahan dan memberinya kelembutan,
seperti berkata: sejauh2 mencari tak akan kau temukan jika hatimu hanya prasangka belaka.
Tiba2 gerimis mengetuk pintu hatimu dengan lembut : hai jiwa yang tenang,,,,,,,


Jumat, 01 November 2024

Share commpassion

Perjalanan hidup seseorang tidaklah sama,  tp skenarionya mirip2. Lahir dalam keadaan suci kembali harus suci pula. Jadi apa yg mengotori hidup? Ke-akuan,  ego merasa paling.... Kita ini adalah entitas kosong,  ego yg diharapkan dapat membantu,  sekali lagi membantu memahami realitas dunia materi kadang ngelunjak menjadikan bahkan menamai entitas kosong menjadi ada. Saat meng-ada, mudah  jadi alpa asal muasalnya sehingga lahir firaun2 kecil-besar.

Kesalahan firaun cuman satu,  egonya terlalu besar. Perkara dia menyamakan diri dengan sang maha itu efek dari ego. Makanya saat seseorang di akuisisi oleh dominasi kehidupan materi,  saat akan dipanggil pulang,  jiwanya gelisah terkerangkeng dalam kehidupan materi. Ada rasa sesal,  takut,  cemas sampai gila. 

Mengapa? Di akhir hayatnya aslinya mereka ditampakkan tugas di dunia namun abai sehingga dipanggil "pusat" buat verifikasi. Apa sih tugasnya? Share compassion (tak bocorno, iki sing ngandani Gurpan mentor ku dr langit... πŸ˜‚), berbagi welas asih klo bahasa langit. Paham kan,  nek gak paham yo gapopo,  tapi kebacut... 😁😁


Boss nya gurpan I

Tuhan itu sayang sama kita,  tiap orang ane percaya dikirim mentor pribadi buat nuntun kita kembali ke jalur semestinya. Klo di tarik ke belakang puncak ego ane lagi tinggi2nya ada di umur 40 tahunan. Maaf bkn pamer,  saat itu puncak karir ane,  atasan ane lgs owner,  akses kuasa jadi luas,  ibaratnya ane batuk yg dibawah gempa. Tapi ane orang yg paling kesepian, temen banyak tp punya motif. 

Di puncak kesepian Itulah Gurpan datang.  Datangnya mesti jam 12 malam,  sehingga ane ditasbihkan Gurpan jamaah insomniyah.  Beliau jd mentor ane 12 tahun lamanya (dari tahun 2010-2022).
Tiap momen tertentu dia menggasak ego ane habis2an,  guuooblok,  bodoh,  pekok, mosok gt aja gak ngerti,  pancen asu gudiken,  kata2 yang terlampau biasa,  makanya ane jadi suka ikut2an misuh gara2 dia. 

Hasilnya..... ego ane turun.... tapi dikit😁
tapi bisa lanjut ke tahap pendadaran berikutnya . Jadi ane biasa  misuhi Gurpan klo  lama gak datang. Hingga suatu saat dia pamit : broken wing,,, sdh waktunya sy pamit. Ane kaget merasa kehilangan,  dan dia bilang klo ane sekarang lanjut tahap berikutnya dan akan di handle langsung sama "bigboss" nya Gurpan. Ane keluar keringat dingin dengar kata bigboss.

Dan bener bigboss nya Gurpan ini penuh dialektika,  lebih halus "main" nya. Kadang ane bilang kangen Gurpan,  pengen ketemu.  Beliau bilang,  Gurpan ada tugas lain tapi tetep mengawasi ane dari jauh. Pernah beliau bilang klo habis ini ane dapat "hadiah" besar,  bergembiralah,  tentu ane senang.  

Tak lama kira2 sebulan kemudian ane kena serangan stroke. Ane kaget,  namun saat ane renungi dibalik itu "hadiah" nya memang besar. Ane mimpi umroh dan ketemu nabi khidir,  sama beliau dibawa ke langit dan anehnya menembus matahari.  "Panas broken wing? " mboten malah anget,  jawab sy pake kromo. 

Disitulah ane ditegasi,  tugasmu datang ke dunia adalah berbagi welas asih mirip matahari yang memberi hangat,  mau datang hujan, mau mendung, mau diperhatikan atau diacuhkan matahari tetep konsisten dgn tugasnya.... 😭😭.
Entah episode apa lagi yg akan dihadapi nanti,  tapi yang jelas ego ane bener2 drop,  meskipun kadang naik klo ada yang mancing,,,,,,  hehehe


Boss nya gurpan

Jalan kehidupan merang seperti sudah diatur,  terlempar dari keramaian kota besar di Surabaya (disini ane akrab dengan Prof. Stp. Drs.  Broedin MA alias profesi sebagai tukang parkir dari Sampang madura asli). Terdampar di kota pudak,  jauh dari hiruk pikuk keramaian seolah di suruh madheg panditha oleh bigboss,  ane nurut aja.

Beda dengan Gurpan yg mentorin tanpa tedeng aling2, bigboss hanya nyuruh ini itu langsung kerjakan,  jangan tanya klo keliru,  langsung di punishment lewat alur kehidupan. Disini ane belajar tafakur yg bener2 tafakur.  Gurpan akan tertawa kalo ane keliru,  klo ini cuman senyum,,, mbuh arti senyumannya,  bisa kasihan atau ngenyek. Tapi ane tahu itu kasihan lihat kegoblokkan ane. Sing temenan belajarmu broken wing,,, hanya itu kata2nya. 

Aku mbelajari kamu ngaji laku, Gurpan sudah ngasih teorinya kan, sekarang praktek langsung. Enggeh,,,hanya bisa jawab itu dengan melas,  tapi entah kenapa hati rasanya lega. Banyak hal yg diperoleh, klo Gurpan ngajari langsung, beliau/big bossnya Gurpan  ngajari lewat sebuah kejadian dan ane disuruh menafakuri kejadian itu.

Bahkan kadang2 via tulisan status Fb. Tiba2 ane pengen nulis dan ane jadi perantaranya untuk menuliskannya,  lantas disuruh baca kembali buat di tafakuri. Dipikir semua itu tulisan ane,,,bukan beliau cuman pinjam jempol ane buat ngetik 😁😁.
Beruntung di sisa usia ane masih sekolah di universitas kehidupan yang ngajari dari pusat lagi hehehe....sampai kapan? mbuh gak wani tanya,  broedin aja nanti ane politisir suruh nanya,  dan biasanya habis itu misuhi ane,  sadar klo baru ane prank 😁.

(Foto dibawah adalah kenangan,  saat tiba2 ane dikelilingi orang2 berbaju putih, dan diajak berdzikir bareng menghadap laut saat purnama).


Rabu, 30 Oktober 2024

Last coffe

Gnothi Seauton!" 
- Socrates
"Kenali dirimu sendiri"
Kata ajaib saat saya dengar di bangku SMP, seperti sebuah sengatan spiritual (spritual sting), bagaimana tidak, implikasinya panjang.  Mengenali diri sendiri,  berujung pada pertanyaan : apa sebenarnya hidup,  kemana tujuan hidup, berakhir dimana hidup.  

Akhirnya setelah setua ini jadi paham : mengenali diri sendiri seperti meniti dari angka 0(nol)  berakhir di angka 10(satu dan nol). Kenapa bukan sepuluh? Sebab kehidupan hanya beranjak dari ketiadaan menuju ketiadaan,  sepuluh adalah kata bertuah satu dan nol,  mirip tamsil manunggaling kawulo gusti. 

Bayangkan idiom gnoti seauton,  digaungkan oleh socrates 400tahun SM,  menunjukkan pencarian jati diri manusia telah berlangsung lama.  Hari ini saat peradaban bergerak dari pencarian jati diri berlabel materi,  kelak manusia akan bergerak peradabannya menuju anti materi. 

Contoh : jangan kaget kalau sekarang ada banyak grup iwakteri (ikatan wanita karir penyuka materi), nanti akan bergerak menuju grup iwak peda (ikatan wanita karir PEnyuka DAmai),,,,,dan berakhir di grup iwak asin (ikatan wanita karir penyuka spiritual indonesia,,,, 😁😁😁😁)
#lastcoffe


Senin, 28 Oktober 2024

Parodi kehidupan

Parodi kehidupan

Ada yang masih mencari
Ada yang mulai meniti

Ada yang berkecukupan
Ada yang kekurangan

Ada yang berhenti
Ada yang terus berlari

Ada yang kebingungan
Ada yang teguh hati

Ada yang takut hari esok
Ada yang ikhlas dengan hari ini

Ada yang terombang ambing
Ada yang menetap dalam ketulusan

Ada yang masih bertumbuh
Ada yang telah berbuah rindang

Ada yang apinya masih memerah
Ada yang apinya biru

Ada yang pikirannya di masa lalu
Ada yang pikirannya dimana mana

Ada yang bingung dalam kelebihan
Ada yang ikhlas dalam kepapaan

Hidup di waktu yang sama bukan berarti akan berakhir di tempat yang sama.

Hidup di waktu yang sama, dijalan yang sama, arah yang sama, namun tujuannya beda
#jalansunyi


Jumat, 25 Oktober 2024

Intro

"Hai jiwa yang tenang.... "
Kala pikiran kita masih riuh dengan pernak pernik dunia, mana mungkin jiwa kita tenang, hening, sunyi. Mungkin ada benarnya setelah umur 40 tahun sudah saatnya masuk fase hening, fase sunyi, bahasa saya : meniada,  ada yg bilang madeg panditha. Sebuah proses butuh waktu(rasulullah butuh waktu 15 tahun, sejak umur 25).

Jaman yang seba cepat dikejar kebutuhan makin banyak,  salah satu kendala masuk fase ini.  Bahkan sampai usia lebih setengah abad,  masih ramai, hiruk pikuk pikiran kita dengan keinginan dan pencapaian. 

Benar kata pak Gede Prama , berani berkata cukup,  enaugh is enaugh. Tanpa masuk fase ini,  saat usia bertambah,  jiwa makin menggedor2 ada kesepian luar biasa ditengah keramaian.  Mirip masuk peron bandara,  kita tidak bisa boarding, tidak tahu di gate berapa kita akan terbang. 

Sejak awal Gurpan (my virtual mentor) kurleb  2010 sudah menyuruh saya memasuki jalan sunyi hanya dengan ucapan : minum kalau haus, makan kalau lapar tidur kalau ngantuk
 Sebuah ucapan yg sulit dikerjakan namun sekarang sadar,  itu cara gurpan memaksa memasuki jalan sunyi,  fase panjang yang terasa baru sekarang. 

Saat Tuhan memanggil dengan sebutan mesra : hai jiwa yang tenang,,,,, namun kita masih riuh,  bisa bayangkan kita tidak mendengarnya karena fokus dengan yg lain.  Lantas saat malam2 kita berdoa meminta segala hal,,,,,,, happy dunia akhirat,,,,,,, kata broedin : kan hasuuhhh bro tuhan bisa disuruh2....



.