Saat masih muda dan bugar, doa kita minta harta sebanyak banyaknya. Melewatkan sepertiga malam dengan khusuk, meminta tiada habisnya seraya menangis tersedu.
Ketika merenta tingkahnya lebih alim, pakaian kita lebih syar'i tangan kita tak lepas dari tasbih setiap saatn berdoa meminta ampunan Nya agarmpi kelak wafat bisa masuk surga.
Sang doa pun protes, ia melesat ke arsy mengadu pada sang maha, kenapa manusia seumur hidupnya hanya memelihara egonya. Sang doa merasa dianiaya manusia dengan pinta yang absurd. "Yaa.. Rab kenapa mereka tak meminta welas asih Mu sehingga kelak saat wafat bisa berada disamping Mu, kenapa doa mereka begitu pongah seolah Engkau bisa disuruh suruh? ".
Tidak ada jawaban, hanya keheningan ysng ritmis. Tiba tiba terdengar bisikan "hai jiwa yang damai... "
.