Minggu, 09 Oktober 2016

Cinta pada segenggam doa

Kita mungkin berjarak dalam dimensi ruang waktu

Kita mungkin pernah meyakini ada tali imaginer yang senantiasa mengikat

Kita mungkin pernah menangisi dan menertawai hal yang sama

Dan tiap detik yang kita lewati bahkan ribuan yang akan kita lewati tak berarti apa-apa jika tiap jejaknya menuliskan kalimat rindu belaka

Tiap tangis yang selalu saja mengalir hanya fragmen kegembiraan, bukan kesedihan sebab saat itu kita sedang bicara dalam bahasa diam

Bukankah di aliran ritmis yang selalu menguntai di setiap genggaman tasbih bermakna doa untukmu dan pada saat yang sama tanganmu menengadah meminta Cinta hanya satu kekuatan yang harus senantiasa terjaga

Adinda sayangku,,, kehidupan dunia teramat singkat untuk diabaikan dengan meratapi kepedihan dan dibuat berlalu tanpa menanam jejak kebaikan

Tak ada alasan bukan, jika tempatmu adalah yang terbaik di surga, untuk mencapainya dari sini juga berada di jalan-jalan kebaikan (dirimu berbisik: jalan itu sunyi ayah, tak semua mau dan sanggup melaluinya)

Yaa,, yaaa,, namun andai melalui kebaikan tak bermakna kenyamanan dan kehidupan tak selinier logika bahkan kadang menyisakan sesak di dada,ayah tetap disana

Apapun itu jika bermakna Cinta, uhmmm,,, ayah dan mama tetap akan menggenggamnya dalam doa mirip rinai hujan sayang,,,biarkan itu membasahi langit,,,
(ahh..kenapa dirimu tersenyum begitu)

#sore di sudut kota saat hujan basahi tanahMu dalam eksotika cinta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar