Kamis, 29 Mei 2014

Hidup penuh keajaiban


Manusia yang sudah "sampai" serupa pohon, diluarnya tenang, tapi bekerja 24 jam sehari. Ia jauh dari kemarahan untuk memandang yang salah, jauh dari keserakahan untuk menggemgam yang benar; Nyanyian sunyi-Gede Prama

Beberapa hari ini seperti dibukakan, menyadari hidup ini penuh keajaiban hal yang tidak saya percayai sebelumnya, karena itu hanya ada di kisah-kisah dongeng, namun akhirnya melihatnya sendiri. Keajaiban apa? entahlah saya menemukan orang yang jauh dari rasa benci meskipun dengan terang-terangan ditipu, disakiti oleh sahabat baiknya. Buat saya ajaib karena dibutuhkan mental luar biasa untuk bisa seperti itu. Sahabat saya sebut saja Kang parmin masih dengan ramah  menyuguhkan kopi kesukaan kawannya yang terang-terangan telah menyakitinya. Saat saya tanya kenapa dia hanya menjawab terkekeh, apa salahnya memberi secangkir kopi buat tamu,,tapi dia sudah menipu sampeyan kang?ahhh,,,biarlah wing,,,gusti Allah ora sare. Saya hanya terdiam, karena di jaman yang serba keras sekarang ini langka ketemu orang seperti kang Parmin.

Keajaiban lain adalah hidup ternyata semudah memindah channel televisi, saya agak terkejut awalnya karena setelah jauh berjalan di dunia kerja yang penuh tawa dan air mata dan perlu perjuangan agar bisa mencapai puncak, baru sadar kalau salah memilih channel, itulah hidup yang kita jalani. Buat saya, apapun hidup yang kita jalani seperti memindah channel TV, ada yang suka melodrama, ada yang suka dengan tawa bahagia tergantung diri sendiri mau memilih yang dimana. Anehnya begitu banyak orang ingin sukses dalam hidup ini dengan mengumpulkan materi melebihi keperluannya akhirnya berakhir dengan penyesalan, mirip drama opera. Padahal awalnya hanya ingin tenteram dan bahagia namun salah channel.

Jadi kalau memang semudah itu kenapa banyak orang menjadi lupa? saya tidak bisa menganalisa secara utuh, mungkin,,,ini mungkin,,,sejak kecil dalam otak kita sudah tertanam kalau ingin bahagia kamu harus pilih channel: sekolah setinggi tingginya kemudian kerja mengumpulkan materi maka kamu akan kaya, otomatis tentram dan bahagia (meskipun tidak selalu begitu),seumur hidup ini kita pegang tombol remote control yang itu-itu saja, pilihan lain tidak terlihat. Saya pernah alami itu sampai orang yang saya kasihi mengadu pada Tuhan supaya saya memindah channel yang lain dan Tuhanpun mengabulkan dengan berkenan mengasuhnya, butuh waktu lama untuk melihat pilihan dan begitu tombol kita "pencet" ajaib hidup menjadi lain walau tawa dan air mata masih ada namun dengan warna yang beda.

Saya teramat beruntung bertemu dengan banyak  sahabat yang telah "sampai" seperti kang Parmin, dari penampakan luar biasa saja namun dari tutur katanya saya bisa tahu bagaimana kedalaman hatinya,  begitu mengagumkan. Mungkin orang seperti dia mirip pohon, diam tak perlu banyak bicara namun  tulus menjalani etika kehidupan dalam keseharian, hal yang sangat jarang sekarang ini. Dan bukanlah sebuah kebetulan bertemu mereka, mungkin seperti kang Parmin bilang : kita memencet channel yang sama, sebuah ungkapan kerendah hatian. Buat saya ini indah



Tidak ada komentar:

Posting Komentar