Senin, 11 November 2013

songs compassion (pak Gede's songs)


Secara fisik saya belum bertemu pak Gede, namun secara tulisan sudah terlalu sering membacanya, jadi sedikitnya alur pemikiran beliau saya ikuti dan mampu mengobrak-abrik kerangka berfikir saya dengan  membuangnya entah kemana. Buat saya tulisan pak Gede ibarat jendela besar sehingga saat terbuka, jendela itu memberi aroma udara segar. Tak berlebihan memang karena dari tulisan itu pula saya sadar ada hal yang harus dikerjakan selain mencari nafkah belaka. Kata-kata memang bisa jadi penghalang kejernihan, karena tak akan bisa cukup memberi hakikat sebuah peristiwa. Namun tulisan (Jendela) pak Gede yang membuat saya merevisi tujuan kehidupan dan memberi peta hidup saya dalam keberadaan makrokosmos hidup.

Judul itu adalah nama dari twit pak Gede,,,secara harfiah bisa diterjemahkan tembang kasih sayang, namun saya lebih menyukai kalau itu diartikan gita kasih sayang. Tembang memang sama dengan gita, tapi gita lebih menyentuh. Saya juga tak mengetahui kenapa itu jadi nama twit pak Gede, namun saya bisa memahami gita  kasih sayang adalah hal yang dicari manusia selama hidup dan tak semua menemukannya. Ada yang seumur hidupnya menyanyikan gita harta, gita tahta dan gita wanita, ada juga gita ketamakan sampai  menyanyikan gita perih bernama kekecewaan dan luka (mirip lagu jaman sekarang). Persoalannya kenapa tak menemukannya? karena mengira yang namanya gita kasih sayang dicari diluar sana, ingin dicintai tapi gak mau mencintai, ingin serba sempurna namun tak mau diajak kompromi dengan ketidak sempurnaan, rela fall in love tapi susah diajak give in love. Nah,,,mungkin pak Gede ingin kasih tahu  gita kasih sayang ditemukan didalam diri ini,,,dan harus dijalani dalam kehidupan sehari-hari. Itulah sebabnya beliau sangat menghargai dualitas, dikotomi hal yang tak bisa dihindari namun dipeluk dengan sama mesra. Dan pak Gede tidak memberi judul songs of love,,,gita cinta, karena cinta memberi batasan yang tak bisa menjernihkan, beliau memberi nama gita kasih sayang karena memang tak membutuhkan prasyarat apapun.

Jadi,,,songs compassion adalah cara pak Gede untuk memberi isyarat bahwa hidup semuanya bersumber dari kasih sayang,,mirip dengan kepercayaan seorang muslim, disetiap niat dirinya selalu berucap atas nama Tuhan yang Maha pengasih dan penyayang. Inilah mengapa tulisan pak Gede seperti jendela besar sehingga bisa  melihat hidup ini secara utuh. Bukan untuk memuji beliau, tapi beliau adalah gurpan, sehingga kata-katanya sering saya kutip di blog atau twit, bukan untuk sok-sokan namun sebagai penanda buat diri ini untuk selalu kembali ke dalam, back to inner  atau dalam bahasa pak Gede, ia jadi semacam genta. Jadi kalau kemarin pak Gede meminta ijin untuk jadi follower twit saya, jujur saya seperti alami sengatan spritual, dan tiba-tiba saya menangis, entah kenapa.





Jumat, 08 November 2013

first november



derap,,ketika lupa seperti langkah berat
bukan seperti menimang angin yang datang membawa hujan
namun seperti menangisi masa lalu yang tak ada habisnya
lantas dirimu berkata: dimana letak bahagia
hmmm,,bahagia bukan sebuah tempat bukan
bahagia apapun namanya juga bukan sebuah keadaan
ia tak mampu menjadi mahluk bernama situasi kalau tak ingin meluruh
bahagia yaa bahagia seperti dirimu bernafas dan menghembuskannya

jadi bila hari ini terengah-engah menangisinya
terlalu naif jika selalu menyalahkan hal yang telah hilang
seolah kesempurnaan adalah sebuah hal tanpa cela
(bukankah ketidaksempurnaan bagian kesempurnaan)
kalau itu selalu jadi bulan-bulanan ego
sama saja menyalahkan mendung yang menjadi ibu hujan
atau berharap matahari selalu ada setiap detiknya
sembari menyalahkan malam yang beri kegelapan
aneh,,bukan

berhenti untuk menakar sesuatu
kenapa tidak membiarkannya mengalir
seperti kelok sungai yang sama namun airnya beda tiap detiknya
kenapa tak membiarkannya ke muara lantas mengendapkannya di laut
kejernihan bukan datang dengan sendirinya
kejernihan datang dari tempat yang ditempa tangis dan ketidak sempurnaan
itu butuh waktu butuh kesadaran :
kalau sejauh-jauh berjalan muaranya adalah cinta
bukankah itu indah