Minggu, 28 Juli 2013

Kang Saridin


Nama apapun maknanya ibarat sebuah doa dari orang tua. Nama juga menjadi harapan kelak anak yang dicintainya akan menjadi apa. Jadi nama yang bagus mengandung doa yang bagus juga, sekaligus masa depan yang bagus pula. Saya mengenal kang Saridin seorang petani sekaligus imam di sebuah mushalla kecil yang tak jauh dari rumahnya, tidak seperti orang lain yang senang dipanggil ustadz dia lebih suka dipanggil Kang atau mas, sebuatan yang menurut dia lebih bersahabat. Sehari-hari dia hanya petani kecil yang mengandalkan 2 petak sawah untuk kehidupan keluarganya. Kadang kalau sore sehabis pulang dari sawah terlihat cangkruk atau hang out di perempatan jalan,,,ngojek sekedar nambah uang dapur. Mata saya yang naif kadang melihat kehidupannya monoton, dari sawah, ngojek, kadang kalau sempat jadi imam, selebihnya di rumah bantu istri buat kue untuk dijual di pasar, sangat khas pria jawa.

Hanya yang menjadikan Kang Saridin beda dengan yang lain adalah pemahaman hidupnya, sampai saya terkaget-kaget, mengingat pendidikan formalnya hanya tamatan SD sampai kelas 3. Dia menjadi teman berbincang yang mengasyikkan ketika saya secara tidak sengaja mengenalnya di mushalla kecil. Menurut kang Saridin, kaya atau miskin tergantung dari pemahaman  terhadap hidup itu sendiri. Bukan anti kekayaan, Kang saridin malah mendorong orang untuk kaya karena menurutnya dengan memiliki harta, orang punya kesempatan berbuat baik yang sebanyak-banyaknya sebagai bekal untuk ketemu Allah nanti. Ibarat kalau hidup adalah sebuah perjalanan, harta adalah kendaraan untuk mencapai tempat tujuan, kalau hartanya banyak menurut kang Saridin, ibarat orang naik mobil pribadi, lebih nyaman, adem dan jelas sampainya. Ada juga yang naik bus umum ,sehingga  harus lama karena nunggu penumpang penuh baru jalan, dan kecepatan sampai tempat tujuan juga akan tergantung dari banyak hal. Masih mending daripada naik sepeda. atau ada yang hanya jalan kaki, sampainya pasti lama dan melelahkan. Jadi kalau ada orang banyak harta tapi malah bangga dengan kekayaannya, kata kang Saridin ibarat naik mobil pribadi tapi jalannya muter-muter gak sampai tujuan karena ingin dilihat kalau punya mobil bagus, kelak akan kalah sampai sama orang yang naik sepeda atau jalan kaki.

Itulah sebabnya, kata kang Saridin, apapun kendaraannya akan diterima dengan senang hati oleh Tuhan begitu sampai dirumahNya. Apapun kendarannya, begitu sampai semua itu tidak akan berguna lagi. Awalnya saya tidak mengerti maksudnya, tapi Kang saridin bilang :"mekaten mas, umpami mas wing sampun dugi giryo Malang, nopo montore nggeh dilebetaken, mboten to,,montore sampun mboten kangge"(gini mas, seumpama sampai Malang mobilnya kan diluar gak dipakai, masa mau dimasukkan rumah). Saya kaget dengan uraian kang Saridin tentang hidup, harta menurut dia adalah kendaraan untuk mendekat padaNya, sehingga orang didorong untuk memiliki sebesar-besarnya. Namun kalau melihat kehidupan Kang Saridin yang sederhana, saya jadi merasa hiperbolik dengan apa yang dia bilang. Namun sesaat saya terkejut dan sadar, kang Saridin tak memerlukannya lagi, dia telah sampai dirumahNya. Jujur saya iri dengan dia, buat saya kehidupannya malah lebih kaya. Kembali ke masalah nama saya sadar kenapa orang tuanya kasih nama Saridin, artinya sarinya agama, pantas pemahamannya tentang hidup begitu dalam, beruntung saya sempat berguru padanya.

Selasa, 23 Juli 2013

labirin



tak mungkin berlari sampai esok,, kalimat itu mengiang sepanjang hari
kalau tumpukan asa hanya sebingkai warna  teronggok di sudut
seolah menyingkirkannya adalah hal terbaik
bukan,,bukankah itu yang pernah kau bilang
tatkala remang malam hampir tiba
dan engkau menyebutnya senja
disana berucap cerita panjang
tentang cerita wayang
perjalanan pendawa tak ada habisnya menemui lara

hmmm,,selalu saja berulang
bercerita sepanjang malam tentang jiwa manusia tersasar di labirin makna,,
separuh usia, umur dan tak terasa beranjak renta,,
tiba-tiba merasa ingin kembali namun entah akan kemana
engkau selalu menyebutnya dengan tergelak seraya berkata
"dia hanya berlari dan berputar-putar disana, aku kehilangan arah"
tak kuasa dirimu terpingkal lantas bergumam : kalau ada yang salah
bagaimana mungkin menyebut bahagia, berjalan pulang saja tak bisa
kemudian cerita berhenti ketika engkau menyeka air mata, bukan sedih
hanya tak bisa menahan lelucon hidup,,lantas dirimu bilang : tadi sampai dimana?
ahhh,,selalu saja begitu, pendawa berakhir bahagia, lanjutmu
ketika hidup enggan tampakkan wajah aslinya, dan kalian menyebut itu bahagia
lantas perjalanan lara-nya mana,,,dan engkau terguncang lagi menahan tawa

sudah,,,sudah,,
malam terlalu larut untuk membuai, katamu
biarkan cerita ini aku tutup saja dengan kidung sunyi
biar esok kalian tahu, sejauh-jauh berjalan
engkau hanya memutar diri sendiri
(sambil mendesah, engkau merasa semua menjadi nisbi, karena itu ceritanya sendiri,,uughhh)


Rabu, 17 Juli 2013

Kerudung



Entah pasal apa tiba-tiba sahabat saya Brodien muncul sambil cengengesan. Saya lupa berapa lama dia
menghilang, katanya lagi ada bisnis, jualan kerudung. "Dien,,,ente dapt ilham dari mana tiba-tiba sekarang jualan kerudung", tanya saya ketika dia muncul dengan membawa koran dan ada foto wanita pesohor pakai kerudung, padahal biasanya topless. Gini mas,,ane baca koran ko kelihatannya yang namanya kerudung sekarang jadi trend setter cara berpakaian wanita indonesia. jadi ane coba peruntungan dengan jualan kerudung." Lah kalo nurut ente,,,sampe kapan bisnis itu bisa tahan, yang namanya mode pasti akan berubah". Selama korupsi masih jalan, bisnis ane pasti tahan banting hehehe,,,. "Hah apa hubungannya dengan korupsi dien,,,ada-ada saja".

"Ane kan hanya ngamatin dari berita aja mas, bayangkan kalo liat berita di TV kasus apapun yang melibatkan terdakwa wanita, pasti yang dulunya buka-bukaan, sekarang pake kerudung. Buat mereka kerudung telah menjadi pencitraan psikologis yang ampuh agar kelihatan innosen di depan hakim". "Ahhh Dien itu kan kata ente, buat saya itu hanya tipuan belaka'. "betul mas, justru disana kerudung saya laku keras hehehe,,,". Kerudung yang mereka pakai buat ane sebenarnya mencerminkan jiwa mereka mas. Sejahat-jahat mereka, ingin menemukan kembali kedamaian dihadapan Tuhannya. Dan itu dicerminkan dengan memakai kerudung. Celakanya, sekarang yang namanya penutup kepala telah dieksploitasi sedemikian eksotisnya menjadi bisnis yang menggiurkan." Maksudnya Dien?"saya bingung. Mas,,ada wanita yang memakai kerudung karena panggilan jiwa setelah mengalami berbagai peristiwa yang mengombang ambingkan dirinya, kayak yang ditangkap sama KPK di TV itu. Ada juga yang pakai karena diperintahkan agama, dan   ada yang pakai supaya kelihatan lebih cantik dan alim, apalagi lelaki sekarang banyak yang suka sama hijaber mas hehehe.
"Ohhh,,,gitu ya" saya manggut-manggut meng-amini .

"Mas,,, kerudung, apapun namanya, modelnya, tendensinya, ia adalah perwujudan perjalanan ke luar dari hati terdalam, berwujud pada keseharian, suka atau tidak, ngerti apa kaga, baik yang lihat atau yang pakai". 'maksud ente gimana Dien?'. "Dalam memahami hidup , mestinya berjalan dari luar ke dalam, move outside to inside, nahh,,dalam keseharian hidup, harus dari dalam ke luar, inside to outside". Ya ya ya,,saya mengangguk seolah mengerti biar ga kalah sama Brodien mantan tukang parkir itu.
"Kerudung adalah perwujudan keseharian hidup, sebuah bentuk kepasrahan yang mendalam pada Yang Esa, sehingga damai dan bahagia selalu terpancar dari wajah yang memakainya, makanya mereka kelihatan cantik mas". "Hanya sayang, ketika di eksploitasi untuk kecantikan raga semata, saya malah melihat kerudung jadi aksesoris belaka, esensinya hilang mas". Saya melongo mendengar penuturan si Brodien; 'lah napa kaga kasih tau wanita yang beli kerudung ente Dien'. Gimana mau kasih tau, kerudung ane spesial mas, hanya orang tertentu yang sanggup memakainya. "wahh yang bener Dien, ente tau segmentasi pasar juga ya,," saya kagum ternyata dia tahu marketing juga. "Iya mas, kerudung saya banyak dipakai para wanita yang lagi ngadepin pak hakim sama KPK itu hehehehe". Hebat bener ente cari pasar,,ngomong-ngomong nama produk ente apa, siapa tau ane juga minat buat reselling. "Anu mas,,kerta namanya, singkatan dari  kerudung dusta". Hah yang bener Dien,,,,hahahaha (kami pun berdua tertawa).

Rabu, 10 Juli 2013

Sugeng Rawuh Ramadhan


Mungkin telah  puluhan kali puasa Ramadhan, baru kali ini saya memiliki persepsi yang berbeda. itupun setelah dikasih tahu seseorang, siapa lagi kalau bukan Gurpan. Saya menemuinya saat akan berangkat taraweh, tiba-tiba dijalan dicegat orang nyentrik yang satu ini. Bukan diajak taraweh malah ngajak ngopi di sebuah warung. Dengan cengegesan dia bilang masih ada hari taraweh yang lain, kalau ngopi "gereng" alias angger ireng (asal hitam) alias kopi tanpa gula yang telah lama jadi kesukaannya, jarang-jarang. Dengan berlagak sok tahu Gurpan memulai percakapan:"broken wing, memang kamu tahu makna puasa yang telah kamu lakukan puluhan kali?". Saya mengangguk sambil berkata :"bukankah Gurpan yang ajarin makna puasa". ohh,,ya ya aku lupa, tiba-tiba dia nanya hal lain : "broken wing, aku dengar budidaya udang, hari ini selangkah maju dengan sistem floc, apa betul?". Haah,, Gurpan kok tahu?. "hehehe,,,memang hanya kamu yang berhak tahu, aku hanya nanya apa betul?". Betul Gurpan,,,cuman aneh aja Gurpan nanya hal beginian, tumben?. "Aku hanya pengen nanya, seperti apa sistem itu?".

Saya tahu, kalau Gurpan nanyakan itu pasti ada sesuatu, makanya saya akan berhati-hati: "Gini Gur,,,sistem ini mengadopsi dari perusahaan tambang dimana limbah yang dihasilkan akan dikelola secara biologis dengan pemakaian probiotik secara intens, nah dalam budidaya udang, telah lama dipikirkan bagaimana mengelola limbahnya dengan lebih murah dan efisien, satu-satunya cara yaa pakai sistem floc, limbah organik akan diurai oleh bakteri hingga menjadi bahan yang menguntungkan untuk ekosistem". Gurpan mengangguk-angguk, tapi hati saya jadi ciut karena Gurpan paham apa yang saya terangkan. " broken wing, apa sasaran terakhir dari sistem ini?". Mengurangi limbah sampai yang terkecil Gur sehingga perairan relatif bersih, dan daya dukung ekosistem meningkat, perairan menjadi lebih bersahabat buat biota. "Kamu bilang, hasil akhir penguraian itu adalah materi yang menguntungkan, seperti apa itu?". Yang saya tahu Gur, akhir proses penguraian akan menjadi bahan yang akan dipakai lagi oleh biota itu sendiri, recycling Gur".Detail penguraiannya wing,,,gimana?". Bakteri akan memproses limbah organik dengan fermentasi baik aerob maupun anaerob." Darimana bakteri itu didapat?". Dari alam dan kita beri Gur, banyak produk beginian.(saya jadi curiga, kemana alur pembicaraan ini karena Gurpan orang teramat pintar untuk hal beginian).

"Apakah puasa bisa disamakan dengan proses ini wiingg ?". Haahh,,,Gurpan ini mengada-ada, apa hubungannya puasa sama penguraian bakteri?. "hmm broken wing, apa tujuan akhir dari puasa?". Menjadi fitri Gur, itulah sebabnya ada istilah Idul Fitri, suci. "suci dari hal apa wiiing?". Dari segala kotoran, utamanya kotoran batin. "bagaimana mekanismenya sehingga kotoran itu menjadi hilang sehingga kita berhak menyandang fitri wiing?". Puasa Gur, puasa secara harfiah belajar berjarak dari makan, minum dan hal yang membatalkannya pada siang hari. Awalnya menahan haus dan lapar memang berat Gur, sebab yang namanya amarah, emosi, dan keinginan untuk menolak amat besar, ditambah dengan cuaca yang panas bisa membuat semuanya menjadi labil Gur, bawaannya marah lemes dan yang namanya mata menjadi lebih clear Gur hehehe. "Clear gimana wiiing ?". Yang namanya makanan, apapun yang dilihat jadi lebih enak, minuman jadi terasa lebih segar, padahal kalau hari biasa melihat aja kaga. "hmmm,,ibarat kaca, dengan puasa, kelihatan lebih terang wiing". Betul Gur,,,lantas apa hubungannya dengan diatas?. "Broken wing, proses puasa mirip sistem floc, semua kotoran batin, limbah batin yang kamu kumpulkan setahun, telah membuat penglihatan kamu buram, sehingga perlu dihilangkan dengan cara difermentasi, dan proses fermentasi limbah batinmu itu disebut puasa. Sebulan semua kotoran batinmu diurai dan mata batinmu menjadi lebih bercahaya. Apapaun yang lebih bercahaya, atau clear istilahmu, gampang sekali menerima kebaikan dari alam semesta". "Sehingga setelah sebulan, kamu dianugerahi Tuhan menjadi lebih fitri, walaupun kebanyakan orang berpuasa, proses fermentasinya gagal sehingga tak ada beda sebelum dan sesudah puasa". Saya hanya melongo,,,apa yang barusan dibilang Gurpan dengan analogi itu buat saya masuk akal, pertanyaannya, darimana Gurpan tahu semua itu."Kamu pasti nanya darimana aku tahu semua itu?" Gurpan membuyarkan lamunan. Yaa,,Gur  "Jelek-jelek gini dulu pernah makan bangku sekolah broken wiiing,,,hehehhe". Pantess,,,,,saya mengangguk-angguk. "Pantes apaan wiiing?". Ompong kebanyakan makan bangku sekolah,,,hahaha,,,,Kami berdua tergelak, dalam hati saya kagum Gurpan bisa menganalogikan makna puasa sesuai dengan apa yang saya geluti sehari-hari, dan itu membuat batin saya tersentuh,,,sesuatu yang susah diterangkan kata-kata.

Kamis, 04 Juli 2013

when i miss you



selamat menyongsong Ramadhan sayang
bulan yang membuat kita selalu bergairah dengan sejumlah rencana
ketika semua sibuk persiapan ini itu,
kita sibuk melihat semua dengan diam
merasakan ungkapan cinta dan sayang
saat jarak yang ada begitu lekat
seperti memeluk dirimu terlalu erat

selamat menyongsong Ramadhan sayang
bulan yang membuat engkau begitu dekat
saat jarak raga dan ruh hanya sepenggalan
belajar berjarak dan meniada memang berat
namun itu sebanding ketika senyummu terbayang
seolah berucap salam kalau Tuhan menjagamu dengan kasih sayang

entahlah,,,apa di surga ada puasa
sebuah ketakziman untuk mendekat padaNya
ayah hanya berharap, dirimu bahagia selalu bersamaNya
karena itu satu-satunya cara melengkapi
ketika ketidak berdayaan ayah menjadi-jadi
hanya meminta padaNya agar dirimu selalu dijaga
dari buaian hingga kelak bertemu dewasa

dikotomi



There is no way to happiness, happiness is the way
Tidak ada jalan menuju kebahagiaan, kebahagiaan itulah jalannya( Compassion;Gede Prama)

Saya yakin kalau setiap manusia di dunia ini selalu menginginkan kebahagiaan dalam hidupnya, dan saya teramat yakin kalau semua mendambakan cinta di setiap nafas hidup kita. Banyak cara mencapainya, semua tergantung apa makna kebahagiaan bagi tiap orang. Apapun cara itu, bahagia telah menjadi tujuan hidup, walau seiring waktu, malah terasing dengan makna kebahagiaan itu sendiri. Ada yang mengira kebahagiaan akan didapat kalau memiliki banyak materi (tidak aada yang salah memiliki banyak materi), namun saat  tercapai malah timbul ketakutan, takut kehilangan. Ada yang mengira cinta dan bahagia bila memiliki jabatan plus istri cantik, tapi tak sedikit  kemarahan dan kebencian yang didapat.

Ada yang bilang, marah dan benci adalah bahagia dan cinta yang tidak mendapat tempat, mirip seperti dikotomi susah-senang, sedih-gembira, marah-bahagia, cinta-benci, memiliki energi yang sama, yang satu untuk kebaikan, satunya menggerus kebaikan . Mirip api dan air, demikian Gede Prama bilang, mereka sama-sama terdiri dari unsur Hidrogen dan Oksigen, api bersifat panas dan membakar (mewakili kemarahan dan benci), hanya dengan takaran tertentu, unsur api berubah menjadi air (H2O) yang menyejukkan dan lentur. Artinya dengan kondisi tertentu kemarahan dan kebencian bisa ditransformasi menjadi kebahagiaan dan cinta.

Tidak banyak orang memang bisa merubah api menjadi air selama makna kebahagiaan selalu berujung pada pemuasan diri (ego). Tidak banyak yang tahu kalau kebahagiaan bukanlah sebuah tujuan, ia adalah jalan yang dilewati sehari-hari, dan bisa diperoleh semudah bernafas. Seperti orang yang mendambakan cinta namun kepedihan yang didapat, karena berawal dari fall in love, jatuh cinta bukan give in love. Kebahagiaan dan cinta yang dicari  susah payah dengan berjalan keluar ternyata  menyita umur dan lelah. Ujung-ujungnya bertemu kemarahan dan kebencian, Semua butuh proses memang,  belajar membuang kepentingan diri sendiri(ego) berdamai dengan diri adalah hal yang bisa dilakukan. Bila itu berjalan terus menerus , pelan unsur kemarahan dan benci akan berubah jadi kebahagiaan dan cinta, mirip hidrogen dan oksigen bersintesa menjadi H2O.