Sabtu, 09 Juni 2012

Belajar dari laut


Baru mengerti kenapa laut  posisinya paling rendah di muka bumi, karena dengan begitu semua air akan mengalir kesana, dan akan didistribusikan lagi dengan cara yang indah. Juga jadi tahu mengapa air laut menjadi jernih setelah menerima air sekotor apapun. Ibaratnya laut menjadi "keranjang sampah" dari segala hal yang kotor dan bersih Hanya dengan difermentasi  "sampah-sampah" itu menjadi "mutiara".

Buat saya laut adalah lambang kearifan. Diatas memang bergelombang, tapi dikedalaman, laut begitu tenang sehingga menjadi tempat berpulang semua hal. Apapun kondisinya, bersih atau kotor selalu diterima dengan anggukan dan diam. Hanya dengan kearifan segala hal yang kotor menjadi jernih kembali. Hanya dengan keikhlasan merendah, laut menjadi kunci penting dalam kehidupan.

Bukankah kehidupan demikian? kita selalu merindukan "rumah tenang" tempat dimana diterima apa adanya bahkan tidak malu saat kita "kotor dan telanjang" dihadapannya. Apapun posisi kita hari ini, keleluasaan yang diberikan Tuhan, selalu akan kembali menuju tempat sejati, seperti sungai yang mengalir kembali ke laut, seperti hujan yang selalu merindukan untuk kembali ke laut. Setinggi tinggi kita hari ini akan berfitrah merindukan rumah sejati kita dengan cara merendah dihadapanNya.Hanya dengan merendah, kotoran diri ini akan difermentasi menjadi mutiara kehidupan.Hanya dengan keikhlasan merendah, kita difungsikan Tuhan untuk menebar kebaikan.Bukankah sebaik-baik manusia adalah orang yang berguna bagi orang lain, memberi kontribusi pada kebaikan. Dan itu bisa dilakukan saat diri ini merendah, seperti yang dilakukan oleh laut Indah bukan





Tidak ada komentar:

Posting Komentar