Senin, 27 Juni 2011

rapuh


aku hanya sepotong angan
ketika rindu padaMu teruntai satu demi satu
yang terasa hanya perih berkelebat
menyisakan air mata kemarin
mengering dan menjadi batu

beribu ucap doa menuju langit
bergaung seperti ribuan lebah
kata demi kata turun menjadi tetesan hujan
tetap saja hati kering kerontang
merinduiMu hanya ucapan lelah
ketika hati tertambat sesal
mengapa,,? hanya itu yang bisa

entahlah berharap pada waktu
kelak bisa menemukan kelembutanMu
seperti pernah dijanjikan
akhir yang bahagia
semoga

bermimpi tanpa batas


Saya tidak menyangka sesiang tadi hingga sore harus bergumul dengan hipotesa tentang sukses dalam hidup dengan seseorang yang berangkat dari jauh berkecukupan, di usia 40-an jatuh tanpa sisa sehingga harus menggelandang kesana kemari, kemudian bangkit sampai kini saat memasuki usia paruh abad . Anggap saja orang tersebut adalah sahabat dalam memecah mind frame kolot saya yang semula betah ngendon dalam benak dengan mengatakan hal yang menurut saya ekstrim.

Berawal dari anak jalanan di Surabaya, diprediksi tidak akan mampu jadi "orang" kecuali hidup dari "mo limo" (istilah bahasa jawa untuk menggambarkan seorang pecandu drug, main judi, wanita, minuman keras), bangkit karena diejek tidak akan mampu ngasih makan calon istri, dan tidak salah orang tua gadis itu berkata demikian karena yang ditaksir anak milyader pengusaha perkapalan, secara kasta ekonomi seperti bumi-langit. Setelah jatuh bangun untuk bertahan hidup mulai dari jadi gelandangan, sopir truk jurusan Surabaya-Jakarta, hari ini sahabat saya adalah orang yang pas-pasan, artinya pas ingin ini itu bisa, pas ingin keliling Eropa mampu atau mau kemana hati membawa pas-ti bisa. Hidup pas-pasan yang memang sudah dicita-citakan.

Bagi dia, kehidupan apapun amat tergantung dengan seberapa tinggi mimpi kita, seberapa kuat konsistensinya. Apa beda mimpi dengan berkhayal, tanya saya. Menurutnya berkhayal, lamunan adalah awal mimpi, yang membedakan adalah konsistensi lamunan dan khayalan, itu yang akan menjadikan kita punya impian, entah mimpi kita itu bagus atau jorok.

Apa yang ingin saya gambarkan dari sahabat yang punya warna kehidupan beragam adalah kekuatan mental untuk bangkit dengan mengesampingkan yang bernama sebab-akibat. Sahabat saya yang agak ekstrim pemikirannya bilang bahwa hidup kita, mau sukses atau gagal, sangat tergantung dengan kekuatan mimpi. Bermimpilah tanpa batas mumpung gratis guraunya, bermimpilah untuk jadi apapun setinggi-tingginya. Yang harus menjadi serius bukan bagaimana mencapainya, namun apakah kita konsisten dengan mimpi kita.

Saat saya tanya bagaimana pengalaman hidupnya sampai bisa merealisasikan mimpi itu menjadi nyata, dia bilang tidak tahu karena mengalir saja dan jalan menuju kesana selalu ada tanpa kita duga. Yang susah memang men-set otak dan mind frame kita untuk konsisten terhadap mimpi. Dia bilang hidup ini seperti sebuah film dimana skenario, sutradara, pemainnya adalah kita sendiri. Mau sukses atau gagal sangat tergantung dengan skenario (mimpi) yang kita buat di awal dan itu nasib bukan takdir (wahh,,,saya agak kuatir dengan pemikiran yang beginian). Kalau pengen nasib hidup kita baik yaaa skenario awalnya kita buat happy ending dalam script hidup kita.
Saya agak pusing juga menerima paparan tentang hidup versi sahabat saya tadi, belum sepenuhnya bisa saya terima memang, tapi sudah tahu arahnya kemana. Mungkin benar juga dengan ocehan seorang teman kalau pemimpin apapun dalam kehidupan selalu berangkat dari hal yang sama, yaitu : pemimpi + n = pemimpin, n bisa jadi dari kata nasib,,,hmm

Jumat, 24 Juni 2011

ketika engkau bersujud


ketika engkau bersujud
dirimu merebah menyentuh tanah
tempat kemuliaanmu berada
berawal dari tanah kembali ke tanah
bukankah Tuhan memuliakan dirimu begitu sempurna
wajah bukan menghadapNya
namun mencium sang keabadian
mengingatkan rumah sejatimu kelak

ketika engkau bersujud
dirimu menjadi nol dihadapanNya
dari fana dan men-tiada
dari nutfah menjadi darah
yang menyempurna karenaNya

ketika engkau bersujud
kepala lebih rendah dari hati
menjadi tanda
logika tak bicara saat dihadapanNya
kalbu terdalam hanya bahasa yang dimengerti Ia
menghadapNya tak perlu gumam doa dan pinta
hanya diam, sebab selama hatimu melembut
engkau telah masuk ke rumahNya

Rabu, 22 Juni 2011

siapa saya,,,siapa saja,,,apa saja


Sahabat saya seorang wanita karir komplain, dia mengeluh kalau sebenarnya dunia ini milik pria, saya cukup kaget dengan pernyataan itu. Setahu saya di usia muda dia sudah mencapai tingkatan manajerial, dengan usaha yang cukup berat. Cukup sukses dengan urusan karir tapi tidak dengan urusan cinta.

Kamu tahu wing,,,di jaman yang serba modern ini tetap saja dalam urusan cinta wanita harus menunggu, kalau wanita yang ngomong dulu akan di cap agresif, kegenitan, ganjen (hahaha,,saya ketawa dengar itu), kalau menolak di bilang sok jual mahal, sok pemilihlah, repot,,, kan. Saya bisa paham dengan jabatannya sekarang sebagai corporate secretary, cukup susah menemukan pria pendamping buat hidupnya. Padahal kriteria yang aku inginkan simple aja,,,apa? kataku. Dari keluarga baik-baik, pekerja keras dan penyayang,,,saya terpingkal-pingkal mendengarnya. Kenapa?dia tanya. Kriteria kamu masih traditional taste hehehe,,,terlalu klise. Lantas,,,harus gimana dong? Aku juga ga tahu,,,kataku. Aku hanya ingin pria lihat aku sebagai wanita, bukan dari sisi yang lain,,,Itu masalahnya,,,pemikiran pria beda dengan kamu,,

Wing,,,aku jadi inget lelucon wanita sepertiku, wanita yang susah banget dapat pria idamannya. Apa?,,,Begini,,,saat masih kuliah hingga lulus , aku pasang target tinggi sama pria dengan cap : "Siapa Saya". Setelah kerja dan merintis karir, target itu aku turunkan sedikit dengan :"siapa anda". Setelah mencapai karir yang tinggi dan pria juga gak ada yang nyantol, grade-nya aku turunkan menjadi :"siapa saja" hahaha,,,aku mulai mulas dengan joke yang satire itu. Yang parah wing,,,dengan dijual "murah" juga gak laku-laku, terpaksa berharap dalam mimpi : "siapa tahu", hahaha,,,Yang terakhir,jangan sampai aku seperti ini,,,apa? tanyaku. Ini yang terjelek: "apa saja" hehehe....uhhhhh meledak tawa saya,,, cerdas untuk menertawai diri sendiri.

Saya jadi trenyuh, dibalik lelucon yang satire ada semacam perbedaan gender yang kentara buat wanita karir seperti dia. Saya tidak tahu apa ada banyak wanita seperti dia, tapi ada satu hal yang bisa saya pelajari, setinggi-tinggi karir wanita tetap saja kembali menjadi kodrat adalah harapannya. Pertanyaannya, apa benar dunia ini milik pria,,,entahlah saya sebagai pria saja sulit buat menjawabnya.




Jumat, 17 Juni 2011

cuore mormorio


Dio,,,
quando il dolore è
ampliato più-così nel fegato
mi permetto di dio
Lasciami sciogliere
in luce
che tutti i dolori
scomparso in assenza

Dio,,,
sto solo chiedendo
solo per questa volta
ho volato nella quiete
bellissimo luogo segreto a casa dio
con un accompagnamento notte nella propria
spero con questo
il dolore è solo un sogno che non è mai successo

Gumam hati

Tuhan,,,
ketika kesakitan ini
makin manjadi-jadi di hati
aku mohon padaMu
biarkan aku melarut saja
menjadi cahaya
agar semua kepedihan
sirna dalam ketiadaan

Tuhan,,,
hamba hanya meminta
kali ini saja
terbangkan hamba menuju sunyi
tempat rahasia indah di rumahMu
bersama malam yang menemani dalam sendiri
semoga dengan ini
kesakitan hanya mimpi yang tak pernah terjadi

malaikat tak bersayap yang sedang menyamar


Saya tidak tahu apa ada malaikat bersayap yang selalu melindungi kita dari setiap kepedihan dengan mengabarkan setiap kebahagiaan. Saya juga tidak tahu apa malaikat juga punya rasa cinta sehingga mampu mengasihi orang yang sedang memerlukannya. Karena kita selalu menggambarkan setiap kebaikan selalu berujung dengan kata hati malaikat, sedang setiap keburukan identik dengan sumpah serapah setan.

Jangan-jangan sebenarnya malaikat ada di sekitar kita dan sedang menyamar bukan dengan kebaikan tapi ditampakkan keburukan untuk melihat apa reaksi kita. Mungkin ini yang saya percaya, malaikat kadang menyamar dengan hal yang buruk seperti menyamar jadi gelandangan, pengemis, orang papa, mungkin juga jadi koruptor.Bahkan saya yakin malaikat yang menyamar tempatnya juga tidak jauh-jauh amat dari tempat kotor. Saya malah tidak yakin ada malaikat menyamar jadi orang ganteng, dengan menenteng HP atau gadget terbaru, bicara lemah lembut, seolah jadi pecinta sejati. jangan-jangan bukan malaikat, malah bisa jadi devil hehehe...

Susahnya,,setiap ketemu orang yang menawarkan kebaikan dan bicaranya lemah lembut, saya malah takut,,sebaliknya saat saya ketemu orang dengan sumpah serapah malah senang karena ada semacam kejujuran batin disana. Saya juga tidak marah saat mengemudi di jalan bertemu dengan makian seluruh kebun binatang untuk orang yang ugal-ugalan. Siapa tahu dia sebenarnya malaikat yang menyamar untuk menguji kesabaran. Saya juga tersenyum kalau diperempatan jalan lihat pengemis dengan luka yang hari ini dibuat di kanan padahal kemarin ada di kiri, siapa tahu dia sebenarnya malaikat yang menguji kita untuk iba.

Jadi,,,sebenarnya di dunia ini penuh dengan malaikat yang menyamar,,, kalau dipikir-pikir, apapun kesedihan kita, penyesalan masa lalu, air mata yang kering karena sering ditumpahkan, kesakitan karena cinta sehingga berubah jadi kebencian, sebenarnya adalah kualitas yang sedang diuji oleh malaikat. Seperti sahabat wanita saya yang baru saja ditinggal kekasihnya alih-alih menangis malah tertawa-tawa dan bilang kalau kekasihnya sebenarnya adalah malaikat tak bersayap yang menyamar. Lebih ekstrim lagi sahabat saya juga bilang, malaikat tidak memberi cinta pada kita, tapi memberi pedih dan perih agar kita menjadi kuat dalam kehidupan, Dia juga bilang cinta sejati ditemukan bukan dalam tumpukan kebahagiaan namun dalam keping-keping kesedihan. Semula saya tidak percaya apa yang dia bilang, namun setelah berjalan jauh dalam kehidupan, apa yang dia bilang ternyata benar.

Namun saya jadi masygul sekaligus senang, bukan karena apa,,,jangan-jangan dia sebenarnya malaikat cantik yang sedang menyamar :-)

Kamis, 16 Juni 2011

when,,,


"when you totally flow, the agony disappear, pain becomes pleasure-tatkala manusia sepenuhnya mengalir, seluruh luka mendalam menghilang, kesedihan menjadi kesenangan" Gede Prama; Rumah Kehidupan Penuh Keberuntungan

Tuhan,,,
Engkau Maha pemberi maaf
aku panjatkan pinta ini padaMu
untuk orang yang aku sayangi
yang telah memberi warna dalam kehidupanku ini
ampuni semua khilaf dan salah
hilangkan semua perih dan luka
yang selalu terus dibawa
biarkan sesal itu lenyap
berganti harapan akan kebaikanMu

Tuhan,,,
untuk orang yang aku sayangi
apapun kesulitan yang menghimpit
kesumpekan hidup yang makin sempit
beri pundak yang kuat
agar kuat menahan beban kehidupan
pantaskan untuk menerima kebaikanMu
cantikkan jiwa agar senantiasa
tidak melakukan hal yang sia-sia
di kehidupan yang teramat singkat
pegang jemari lemah kami erat-erat
agar selalu berada dalam dekapanMu
semoga dengan doa ini
bahagia selalu mengiringi
hari demi hari

Kamis, 09 Juni 2011

sunyi, pintu masuk ke rumahNya


semula,,,
saya paling membenci sepi
ada rasa hampa, kosong, ketidak teraturan,
waktu seperti menghimpit dada ini
dan anehnya waktu menjadi tidak bergerak
perasaan yang tidak nyaman ini
membuat saya teramat membenci sepi

perasaan ini berubah
ketika beberapa waktu lalu
saya sempat melihat kematian
yaa,,,saya bilang kematian
ketika melihat daun yang menguning terlepas dari tangkainya
begitu indah melayang di udara perlahan sebelum menyentuh bumi
saya menangkap ada keheningan, ada sunyi sesaat

begitu membekas momen itu,,,
akhirnya dengan pemahaman yang subyektif berkesimpulan
sepi, sunyi, hening adalah bahasa terindah Tuhan
tempat paling mesra untuk menjumpaiNya
tidak dengan gegap gempita

sepi, hening, sunyi
kata yang dulu sempat dihindari
dan selalu saja mengikuti kemana pergi
membuat saya tersadar sekaligus beruntung
disana saya menemukan pintu masuk rumahNya
semacam koridor
buat mengendapkan luka, sedih, gembira atau apa saja
tempat kita melepas kata doa, harapan dan pinta
berdiri menghadapNya dengan membawa tubuh kotor
dan tak malu telanjang dihadapanNya

Rabu, 08 Juni 2011

Spirit


Kami telah terlalu payah dicekoki dengan jargon yang ujungnya adalah menelan ludah
kami terlanjur tidak percaya janji yang hanya berujung dusta
betul,,,kami hanyalah sekumpulan nyamuk kecil yang tak memberi arti menurut kalian
kami bekerja bukan dengan loyalitas tapi profesionalitas
dada ini telah sempit karena spirit yang menghuni dalam hati kini menjadi lelah
jadi jangan salahkan kalau hari ini menuntut keberadaan
bukan untuk diakui tapi,,,
dimana hak yang telah dijanjikan setelah kewajiban ditunaikan

Haii,,,kalian yang merasa berjasa untuk membangun sebuah "rumah"
tempat kita bersama berteduh
dengan hak apa merasa kalian lebih berjasa,,,
bukankah rumah ini dindingnya bercampur keringat kami
ada darah yang mengucur di lantai
ketika kami merasa rumah adalah harapan mewujudkan mimpi

Jadi,,,kalau hari ini kami hanya diam
ketika perlahan rumah yang telah lama kita tempati meluruh
tak bisa berbuat apa-apa kalian semua
karena rumah ini dibangun dengan pondasi spirit yang ada dalam hati ini
kalian harus tahu spirit ini telah hilang
ketika mata menyaksikan kesewenang-wenangan
ketidak adilan yang memaksa kami terbungkam
hak yang dilecehkan dengan beribu alasan
mengkebiri akal sehat kami dengan segepok aturan
tunggu,,,tunggu saja sampai rumah ini runtuh
saat penyesalan hanya ucapan sia-sia
air mata,,,sudah tak ada
ia mengering ketika perih mengiring
saat dengan tulusnya
kalian mengiris rasa keadilan
untuk ditukar dengan kepentingan

Ketika spirit ini hilang
biarkan kami pergi
karena rumah ini sudah bukan tempat kami lagi

*catatan orang pinggiran

Jumat, 03 Juni 2011

suatu malam di ujung waktu



Kau tahu,,,
terkadang bulan pun merasa sendiri
mengapa mengira bulan selalu tersenyum
ia bahkan pernah menangis semalaman
hanya untuk memastikan
kalau kita setia memandangnya dari kejauhan
bukan melihatnya lewat bayangan di kejernihan telaga
baginya ini terasa menyakitkan

terkadang bulan pun merasa iri
mengapa sekalian tak menjadi matahari

entah berapa kali mengutuki diri sendiri
disalah pahami dengan kelembutan
betapa berat menanggung sesal
hanya untuk menyembunyikan bopeng
mewakili perjalanan hidup kelam

menyesal,,,?
entahlah,,kadang rasa bersalah
menelikung kejujuran dan ketulusan
bosan dengan janji
kalau kelak
berujung bahagia

katanya,,,

Kamis, 02 Juni 2011

wayaaouw,,,(a serenade for Pinkan)

mungkin banyak hal yang aku lewatkan darimu
senyum kamu yang mengindahkan hari
kadang aku sendiri menjadi tak mengerti
makin hari aku tak ingin menjauh darimu

rahasia apa di balik senyum kamu
saat bibir lembut itu mendarat di pipiku
persis ketika lampu merah menyala
saat ku tanya kenapa?
dirimu hanya tersenyum sembari memalingkan muka

kamu harus tahu
lampu traffic light menjadi saksi
bersama orang yang memandang kita
di kanan dan kiri seolah iri

aku juga tahu
ciuman kamu hanya sebuah pengakuan
kamu-aku saling menyayangi
untuk saling mengisi hari esok
dengan keindahan kasih sayang

hmmm,,,
besok akan aku cari lampu merah terlama
agar kamu bisa cium pipiku sepuasnya
hanya satu kata yang terucap
wayaaouw,,,
betapa indahnya

wang wing wung


Aku sedang berteduh di depan emperan toko ketika petir tiba-tiba saja menyambar di dekat aku duduk, setengah terjingkat terkaget-kaget karena ada dua orang tiba-tiba berdiri di dekatku dengan senyum ramah. Maaf saya ingin berteduh juga seperti anda,,katanya. Apa yang bisa ku jawab selain berkata: silahkan,,negri ini bebas untuk berteduh dimana jua.

Sebenarnya aku tidak suka memperhatikan orang tidak dikenal, entah kenapa karena hati mengatakan mereka orang baik, sekedar basa-basi kuajak bicara, ngobrol tanpa arah. Makin lama makin hangat mulai obrolan politik, infotainment, kerjaan, sampai aku tersadar karena dua orang itu wajahnya begitu mirip. Yang membuat terkejut mereka berdua mirip aku.

"sedari tadi kita bicara, belum tahu siapa anda, namaku wing" aku mengenalkan diri
"namaku wang dan ini temanku wung" salah seorang mereka berkata
"kenapa kalian begitu mirip, maksudku mirip aku, keajaiban apa lagi yang aku alami?"
"tuan jangan takut, sebenarnya kami hanya pengawal tuan yang selama ini menemani"
"hah,,,aku punya pengawal?" selidik aku sedikit bangga. "dari mana kalian berasal?"
" hamba wang, berasal dari negeri awang-awang"
" hamba wung, berasal dari negeri uwung-uwung"
"kenapa kalian harus ada, siapa yang menugaskan ?"
"hamba menerima perintah ini dari Tuan Kebenaran, tugas hamba wang, mengawal tuan di sebelah kanan, sedangkan wung, mengawal tuan di sebelah kiri"
"jadi kalian mengikutiku kemana saja?",,,,"benar tuan, hanya sampai batas tertentu hamba tidak bisa menemani "hmmm aku mafhum, mana mungkin saat aku buang hajat mereka ada.
"jadi sejak kapan kalian menemaniku?"
"sejak tuan lahir sampai tuan kelak dipanggil Tuhan"
"hamba menemani tuan agar tuan tidak jauh dari Tuan Kebenaran, wang menggamit tangan kanan tuan, wung menggamit tangan kiri, agar tuan tidak terjebak dengan jalan yang menyesatkan"
"apakah semua manusia punya teman seperti aku?" yaaa setiap manusia ada tuan
"Kalau mereka menjaga, kenapa masih saja ada yang tersesatkan?"
"karena tuan bisa mengusirnya?" haah,,,bagaimana bisa?
"tuan,,,kami tidak saja menjaga tuan dari kiri-kanan, juga depan belakang, kadang wung yang tinggi besar menjaga tuan di luar, sedang hamba wang menjaga di dalam, wung menjaga badan tuan agar tak terluka, hamba wang menjaga hati tuan agar senantiasa lembut dan bercahaya"
"saat tuan merusakkan badan tuan dengan kehidupan yang fana, saat hati tuan selalu terisi dengan kesombongan,,,tugas hamba berhenti dan tuan berjalan sendiri, ini menyedihkan buat kami, tapi ini perumpamaan buat orang lain, hamba berterima kasih karena tuan telah membuat kami kerasan, meskipun terkadang hamba tak mengerti apa yang tuan lakukan"
(sialan,,,jangan-jangan mereka berdua tahu semuanya)

"apakah kalian semacam malaikat?"
"apapun keberadaan kami, hanya Tuan Kebenaran yang mengerti, tugas hamba berdua hanya menjaga sampai tuan bertemu keabadian, tugas hamba hanya memastikan kalau tuan terhibur saat ditempa kesedihan"
"ahh,,,masa? kalian menghibur hatiku yang sering merenungi kehidupan karena mataku banyak melihat kesedihan, dimana kalian saat aku bersedih?"
"hamba ada disamping tuan meskipun tuan tidak melihat, hamba yang menyanyikan kidung kelembutan saat tuan terlelap, hamba yang membesarkan semangat dan hati saat tuan menangisi kepedihan"
"lantas kenapa kalian baru sekali ini menampakkan diri?"
"kami menerima perintah dari Tuan kebenaran untuk menemui tuan, dan memberi pesan dari Beliau, agar tuan bersabar, apapun luka yang tuan sandang sekarang, hanya sementara, Beliau bilang ini hanya wujud kecintaanNya , hanya orang yang Beliau cintai selalu diberi canda dan gurauan, hamba yang mengawal tuan, teramat bangga bisa mendampingi tuan" hahaha,,,jadi ge-er. Tuhan sayang sama saya (yaaa,,,Tuhan kenapa candaMu menjadi air mata buatku)
"benar tuan, yang perlu tuan lakukan hanya bersabar, ini yang Beliau pesankan"

"apakah kalian juga bisa melihat masa depan?"
"kalau masa depan menurut persepsi tuan adalah waktu yang akan datang, hal mudah bagi kami, karena waktu tidak mengikat kami"
"boleh tahu sesuatu hal kalau ini tidak melanggar tugas yang Tuan Kebenaran berikan"
"apa yang ingin tuan tanyakan?" mereka mendekat
"aku ingin tahu,,kelak,,bla,,bla,,bla"aku bisikkan pada mereka
"hal yang mudah menjawab itu tuan, bahkan anda sendiripun sudah bisa menjawabnya"
"aku terikat waktu, kalau tahu ga mungkin tanya kalian"
"tuan,,,ketika keyakinan telah mengakar sedemikian kuat di dalam hati tuan, apapun yang tuan pikirkan, yang tuan bayangkan sekarang, selama itu menjadi kebaikan dan kebenaran, kelak akan menjadi kenyataan"
"loh,, itu kan teori relatifitas waktu-nya Einstein?"
"apapun yang tuan katakan, tuan adalah manusia mahluk kesayanganNya, kehidupan dunia seisinya hanya milik tuan semata, termasuk waktu, masa depan, masa lalu, tuan yang membuatnya, sedangkan Beliau hanya menyediakan mekanismenya, tuan yang akan menjalankannya, asal ini demi kebaikan dan kebenaran"
"ahhhh betapa senangnya jawabanmu itu"
"terima kasih tuan"

"ada satu hal lagi yang ingin aku tanyakan"
"hamba siap menjawabnya tuan"
"apa hakikat cinta?"
"cinta adalah wujud dari kasih sayangNya"
"terlalu klise jawaban itu" aku menyela
"tuan,,,hamba, tuan sendiri, semua mahluk yang ada di dunia ini, memiliki hakikat yang sama, berasal dari wujud yang sama, yaitu cinta, cinta yang berasal dari cahayaNya, cinta yang berisi kelembutan sekaligus kasih sayang, dari sana kita semua berasal, hanya dalam tataran di dunia kita memiliki tugas yang tak sama, dan tuan sebagai manusia memiliki tugas terberat yaitu membimbing kami semua sebelum menemuiNya"
aku melongo dengan jawaban yang begitu tak ku mengerti
"lantas kenapa harus ada kesakitan yang disebabkan cinta"
"cinta tidak mungkin menyakitkan, kalau manusia menerima kesakitan akibat cinta, tuan harus tahu ada ketidak jujuran, ada kebohongan, ketulusan yang dimanipulasi, ada tendensi disana dan itu bukan cinta, hanya mengatas namakan cinta"
"tuan harus tahu, saat itu terjadi, hanya perlu menunggu waktu untuk merasakan kesakitan yang panjang, cinta adalah energi paling murni, jangan disalah gunakan untuk bermain-main dengan kehidupan"
"hmmm,,," aku eja satu satu kata yang baru saja diucapkan
"maaf waktu kami sempit kami harus pergi tuan"
"mau kemana, kan kamu akan selalu ada disini"
"maksudnya kami akan kembali ke wujud kami, kami akan tetap menjaga tuan" kata mereka sambil tersenyum

"boleh aku bertanya satu hal sebelum kalian kembali?"
"silahkan tuan"
"bagaimana aku tahu kalau langkahku ini berada di jalan kebenaran?"
"apapun langkah tuan, selama ini untuk kebaikan dan keindahan, jangan takut untuk tersesat, apa yang tuan lakukan sudah benar, walau dalam bentang waktu masih ada belepotan disana sini, kami tahu bagaimanapun manusia perlu berproses untuk kembali"
"aku senang punya teman kalian, bisa diajak berdiskusi, bagaimana kalau aku ingin bertemu kalian lagi?"
"tuan bisa menemui kami kapan pun saja, blog ini juga rumah kami"jawab mereka tersenyum, ganti aku yang melongo
"maaf kami harus pergi tuan, jangan bersedih, hanya dengan bersabar, kelak tuan akan tahu kebenarannya"
Tiba-tiba petir kembali menggelegar, bersamaan dengan itu mereka menghilang, hanya ada kata: kami pamit tuan
Aku tersadar hujan telah reda, apapun yang baru saja aku temui, menjadi semacam penanda, kalau kehidupan selalu saja berujung pada kebenaran, meskipun kita melewatinya dengan kesakitan.

Rabu, 01 Juni 2011

ajari hamba

Tuhan,,,
ajari hamba
untuk melihat cahayaMu
tidak dengan keperihan
sebab mata ini terlalu lama
dimanja dengan hal maya
hingga melihat pendar cahayaMu
hamba hanya menangis perih
tak sanggup rasakan
betapa kesakitan telah menembus nadi
kelembutan yang hamba kira kesejukan
menjadi pisau tajam merobek hati

Tuhan,,,
ajari hamba
untuk melihat cahayaMu
bukan dengan tangisan
namun dengan keikhlasan
telah lama hamba terlena
melihat sesuatu dengan sahaja
tetap saja hamba tak sanggup
saat kepedihan dengan naif
menari-nari diatas kepala

Tuhan,,,
ajari hamba
melihat pendar cahayaMu
dengan ketulusan
karena hamba percaya
kelak akan Engkau tunjukkan
beda tawa dan tangisan
beda kebenaran dan kepalsuan
beda kesejatian dan kesemuan