Sabtu, 23 April 2011

dan,,,

kalau dirimu bertanya
tentang sebuah potret yang makin buram
jawabnya waktu
tidak semua kesedihan membuatnya begitu
karena dua musim telah terlewati
cukup lama untuk merenda takdir
saat daun gugur pertanda kemarau hadir
teramat menawan dengan senyum kering itu
saat mendung di langit menyapa
ada dahaga menanti tetesan hujan kapan tiba
bukankah itu stimulasi bahagia

coba pandangi potret yang makin buram itu
beribu makna ada didalamnya
mewakili beribu kata tanpa bicara
banyak sekali memori mengendap disana
masih bisa rasakan kehangatannya bukan,,,
jadi kalau waktu membuatnya buram
ada yang tak bisa hilang
yaitu
cinta

depth

sunyi memang datang tanpa bertanya
apakah membawa keheningan
atau kehampaan yang sia-sia
bukan ia yang berhak menjawabnya
sebab dalam putaran waktu
yang selalu berhitung salah siapa, mengapa?
sesal tetap saja hadir meski mengabaikannya
berharap saja ia menjadi simpul kenang
tak usah diratapi dengan tangisan
biar berjalan semestinya
nikmati saja,,,
bukankah itu yang selalu kau bilang?

jadi kalau hari ini aku tiba
dititik dimana nadir hanya semacam penggoda
berharap menemani dengan sebuah ucapan
kelak, saat dirimu hanya elemen cahaya
apapun kesedihan, kehilangan
menjadi semacam jalan untuk mendekati-KU
hmm....
semoga

Rabu, 20 April 2011

So,,,you will come

Saya pernah menonton tayangan di televisi sebuah acara dimana beberapa pasangan diuji untuk tahu seberapa kenal kekurangan dan kelebihan pasangannya. Yang saya ingat ada empat pasangan 2 sepasang suami istri dan lainnya sepasang kekasih atau pacar.

Kepada empat pasangan tersebut ditanyakan apa kekurangan dan kelebihan pasangannya, jawaban ditulis pada sebuah kertas untuk ditunjukkan nanti. Acara ini menjadi lebih ramai karena tidak semua jawaban antara pasangan itu cocok dan betul, seperti kebiasaan pasangannya, apa yang disukai dan tidak disukai.

Sampai akhirnya pada jawaban pasangan terakhir sepasang suami istri yang telah mengarungi hidup bersama selama lebih dari 10 tahun, ketika dilihatkan apa kekurangan masing-masing, jawabannya hanya sebuah kertas kosong tanpa ada tulisan apa-apa.
Saat ditanyakan kenapa tidak ada jawaban pada kertas kosong itu, sang suami menjawab:
"Saya berjanji untuk hidup bersamanya dalam cinta,dan makin lama perasaan itu makin merindang, saya sadar ada banyak kekurangan dari pasangan saya, namun kekurangan itu menjadi kabur karena luapan rasa cinta saya terhadapnya"

Saya yakin itu bukan diucapkan dari kata retorika, namun dari hati terdalam setelah lewati begitu banyak guncangan dan badai. Cinta memang harus diuji untuk tahu kemurniannya. Bukankah itu yang dikatakan Tuhan sang maha pemilik cinta. Bagaimana mungkin Aku tahu cintamu yang sesungguhnya sebelum Aku mengujinya.

Jadi ngomong-ngomong soal cinta, ada harga yang harus dibayar untuk itu, ada banyak yang harus dimengerti hingga sampai pada tempat bahwa semua itu hanyalah bagian perjalanan kembali padaNya.
"One day you will come to realise that you are simply an aternal essence in need of nothing except love"
begitu sebuah tulisan di buku Gede Prama

ciuman itu,,

Bulan April ini terasa “istimewa” buat saya, karena mendapat kado kesedihan sekaligus kegembiraan. Sedih karena banyak kerinduan di bulan ini buat orang yang saya sayangi. Gembira karena kenangan itu membawa banyak cinta dan membuat hidup ini teramat berharga.

Saya menganggap April selalu bernuansa wanita , karena di bulan April putri saya kembali ke haribaanNya . Saya tidak mengenang setiap perpisahan orang yang saya sayangi dengan kesedihan, tapi dengan megingat hal kecil yang dulu luput dari ingatan, dan sekarang menjadikan cinta terasa bermakna.

Satu hal yang selalu saya ingat saat Adinda berusia 2 tahun, ketika belum mengerti makna kata, saat asik bermain saya panggil namanya, ketika menoleh dengan tatapan hangat saya bilang : I Love You,,,saya pikir untuk anak seusianya apapun kata itu tak akan dimengertinya, namun saya terkejut saat dia dengan mata berbinar kemudian tersenyum dan,,,mencium saya.

Yang membuat saya lebih terkejut adalah cara mencium untuk anak sekecil itu,,,bibir mungil dan lembab itu menyentuh pipi, dengan mata terpejam. Ciuman itu pula yang membuat saya meneteskan air mata disaat sakitnya dengan lemah mencoba mencium mamanya dengan bibir kering dan mata terpejam, cukup lama seolah pertanda perpisahan segera tiba.

Entah kebetulan, saya menemukan tulisan Gede Prama berbunyi begini:

” Wanita memejamkan mata ketika berciuman, karena sadar sedalam-dalamnya kalau keindahan di dalam lebih meneduhkan dibandingkan keindahan di luar”

Setelah sekian lama, hal kecil ini selalu membangkitkan kenangan, bukan kesedihan tapi kebahagiaan karena ciuman itu,,,akhirnya membuat saya paham cinta (menurut saya) tak bisa dipisahkan oleh jarak dan masa, bahkan dengan kematian sekalipun :-)

Hmmm,,,

Sabtu, 16 April 2011

Suatu hari,,,,

Telah lama saya sadar, ada kemungkinan otak yang saya miliki satu-satunya telah kemasukan virus yang berakibat tidak bisa membedakan realita dan mimpi. Virus itu telah menghilangkan sekat-sekat frame persepsi tentang banyak hal, namun anehnya saya seperti dibawa ke sebuah perjalanan yang menghentak seperti naik roller coaster, perjalanan mengarungi samudera kalbu, sebuah perjalanan ke dalam. Virus ini telah merubah cara pandang saya tentang hidup, kematian dan berketuhanan. Yang saya ingat ada beberapa "virus" yang telah merubah semuanya diantaranya sbb:

1. Kematian
Kematian orang yang saya sayangi telah membuat peta hidup saya mengabur, butuh waktu lama untuk merunut kembali jejak cinta yang tiba-tiba terenggut. Saya buta untuk mulai dari mana saat itu hingga sampai pada pemahaman bahwa kematian adalah salah satu cara yang indah untuk mendalami hidup. Dari sana saya percaya yang namanya cinta tidak akan bisa dikalahkan oleh jarak dan waktu, sebab sampai hari inipun jejak cinta Adinda masih saja ada, masih terikat kuat meskipun waktu dan jarak telah memisahkannya dengan putri saya.

2. Fisika Kuantum, tentang materi dan gelombang, kembali keterkejutan otak saya telah membuka bahwa panca indera bukanlah wakil kesadaran diri. Disebutkan dalam fisika kuantum, bahwa zat bisa terlihat materi juga sekaligus gelombang tergantung dari yang melihat. Kalau kita berfikiran itu materi, zat itu berupa materi, kalau pikiran kita mengatakan gelombang maka zat itu berupa gelombang. Semua benda yang menurut indera kita adalah benda padat sebenarnya sebentuk energi gelombang yang mampat.

3. Relatifitas Enstein , tentang waktu, Enstein bilang waktu bersifat relatif dan bisa di bengkokkan, tergantung dari massa. Semakin besar massanya makin kuat untuk bengkokkan waktu. Artinya waktu menjadi sangat realtif bagi tiap individu.


Virus itu telah menghancurkan benteng kuat pemahaman diri, tujuan hidup yang saya pahami sebelumnya. Ia seperti membuka jendela cakrawala yang baru. Lantas apa hubungannya dengan ketidak mampuan saya membedakan realita dan mimpi?

Apa yang sebenarnya disebut mimpi,angan atau dream dan realita, semua bersumber di tempat yang sama yaitu alam pikiran. Yang membedakan hanyalah waktu relatif kita, realita adalah persepsi pikiran yang ditangkap oleh indera yang hari ini kita rasakan, sedangkan angan, mimpi atau impian ia masih berada dalam pikiran. . Jadi kehidupan, realita dan mimpi harus diciptakan, ia tidak datang dengan sendirinya. Apa yang disebut realita "hari ini" sebenarnya mimpi di masa lalu, apa yang disebut mimpi hari ini adalah realita di masa depan.

Itulah sebabnya, bagi saya realita atau mimpi sama saja, hanya waktu yang membedakan.
Jadi inti dari kehidupan sebenarnya berkutat tentang apa yang ada dalam diri, bukan yang ada di luar, apapun realita hari ini yang saya lihat, bagi saya adalah sebentuk mimpi yang menjelma. Seperti mekarnya bunga setelah semalam berbentuk kuncup dan tak terlihat.
Entahlah apakah hal ini benar, saya sendiri tidak mengerti, hanya yang saya pahami, kehidupan telah membawa saya pada sebuah pemahaman bahwa hidup berjalan bukan keluar tapi kedalam.

Gede Prama dalam bukunya berjudul Kaya raya Selamanya menulis begini : Suatu hari anda akan sampai pada kesadaran bahwa anda hanyalah sebuah esensi yang tidak membutuhkan hal lain kecuali cinta,,,

Apa hubungannya dengan mimpi dan realita? Bukankah di dua tempat ini cinta berada….:-)

Senin, 11 April 2011

musim hujan segera meninggalkan kita

pernah terbayang olehmu
ketika burung-burung pergi di pagi hari
sesaat lantas tak kau lihat lagi
untuk beberapa saat jadi pertanda
kemarau segera tiba

bukankah itu yang sering engkau ceritakan
dan selalu cerita itu kau ulang-ulang
pernah terbayang betapa wajah-wajah itu menjadi bosan
karena dirimu selalu berkata:
hujan akan meninggalkan kita
apapun nantinya, ia hanya siklus sementara
kelak akan kembali
dengan mimpi dan tawa yang beda

tetap saja wajah lugu tak mengerti
kemana alurnya ini menanti
tak ingatkah saat aku bertanya?
kalau itu hanya meretas
dan tak kembali
kemana hujan itu kutemui lagi
dengan tergelak dirimu bilang
biar saja,,,
karena saat itu
kau sudah tak disana,,,

begitukah,,,?
yaaa,,,jawabmu sambil menahan tawa
ughh,,,(aku jadi lupa tanya sebenarnya siapa dia)



saya (bolehkah) menangis,,, :-)



Saya tidak mengerti, kalau lelaki suka menangis karena hal tertentu apa boleh disebut dengan cengeng, sebab definisi cengeng selalu merujuk pada hal yang bersifat manja, kolokan dan ketidak mampuan diri menghadapi problem.
Entah kenapa itu malah kebalikan dengan yang saya alami, saya malah sering menangis karena hal sepele seperti lihat daun jatuh di musim gugur, lihat sunset dengan ufuk berwarna jingga. Bagi saya itu justru terasa eksotika dan begitu cantik. Saya juga menangis saat menghadapi perpisahan dengan orang-orang terdekat, seperti saat Adinda, putri saya berpamitan bepergian untuk di asuh olehNya. Bukan kehilangan yang saya tangisi, tapi momen perpisahan yang begitu dramatis gampang membuat kelopak mata basah.

Namun anehnya saya tidak bisa menangis saat melihat kematian,terlalu sering melihat badan meregang nyawa di jalan raya, di rumah sakit, di tempat lain, saat tubuh memisahkan diri dengan ruh. Saya juga tidak menangis saat batin tercabik oleh luka hati, goresan hidup yang membuat limbung. Ketidak adilan yang saya lihat di jalanan dan kehidupan sehingga banyak orang mati secara artifisial, tidak membuat saya menangis.

Jadi,,,dalam hal tertentu memang saya cengeng, gampang sekali terluka oleh hal yang eksotika, kalau hal itu memang memalukan buat lelaki seperti saya,,,apa boleh buat, mungkin tabung air mata saya ditakdirkan berlebih oleh Tuhan sehingga saya agak boros untuk mengeluarkan air mata.
Saya jadi teringat dengan budaya orang Amerika latin, mereka menangis saat melihat kelahiran, namun tertawa saat mengiringi kematian, justru mereka memainkan musik dengan gempita (yang saya tahu seperti musik RNB), seperti ingin berkata, kematian yang mengantar kita menghadap Tuhan layak kita rayakan dengan gembira, kelahiran adalah awal derita di dunia, kita harus menangisinya.

Jadi kalau dalam budaya kita lelaki tidak boleh menangis saya jadi masygul,,,karena saya sering menangis mungkin perlu dipertanyakan level ke-lelakian saya,,,hmmm,,,

Jumat, 08 April 2011

episode doea kata

djika tempo tak bisa djua dengar kita
ija akan beri pesan pada takdir :
bitjara tjoekoep dengan doea kata
akoe-kamoe

Kamis, 07 April 2011

Kami bertiga

Kami bertiga

dalam kamar ini kami bertiga:
aku, pisau dan kata
kalian tahu, pisau barulah pisau kalau ada darah di matanya
tak peduli darahku atau darah kata

Sajak: Sapardi Djoko Damono

Rabu, 06 April 2011

Ijinkan cinta menjelma

Beberapa hari ini, energi saya terkuras luar biasa baik fisik maupun emosi,,,bahkan boleh dibilang secara emosi memungkinkan untuk masuk dalam kondisi labil. Ada banyak tekanan internal dan eksternal yang membuat saya men-cap begitu. Ada banyak kejutan dan hentakan yang memanjakan fikiran untuk mengalihkan semua itu ke hati. Saat hati juga tak bisa menampungnya, saya hanya berharap biar ia menyublim saja menjadi cahaya.

Kalau dipetakan menurut gradasi warna,,,beberapa hari ini warna aura saya mungkin cenderung menghitam,,atau abu-abu dan bisa juga ungu. Bukan apa sebenarnya dan warna itu juga bukan menunjukkan suasana hati, hanya seperti sebuah lubang hitam (black hole) ia terlalu deras menyerap energi dalam jumlah besar sehingga saya terkaget-kaget menerimanya. Bukan ingin meniru teori Big Bang dari sebuah lubang hitam, tetapi mengasumsikan ada kemiripan kesana dan ini yang saya takutkan, karena bisa saja secara emosi tiba-tiba masuk perangkap apa yang dinamakan kehilangan orientasi, meledak dan memancar kemana-mana.

Ini dimulai dengan seorang teman tiba-tiba menjatuhkan "talak" untuk tidak mau berteman lagi dan pergi menjauh dengan alasan yang hingga hari inipun saya tetap tak mengerti. Yang kedua tiba-tiba "my boss" memanggil untuk diajak bertukar fikiran tentang beban kerjaan yang harus dipikul dengan menjadikan saya "kaki pijakan" sebab kaki yang lain telah patah. Yang ketiga, saya mengalami keletihan dan kejenuhan luar biasa tanpa tahu apa sebabnya. Ini semua menguras tabungan energi emosi yang memang telah habis sebelumnya.

Namun dari semua itu, ada sedikit yang membuat saya merasa mendapat suntikan energi baru walau mungkin hanya sementara. Tadi pagi di meja kerja ada sebuah undangan pernikahan berwarna coklat muda. Namun tidak seperti undangan pada umumnya, di satu sisi undangan yang biasa tertulis doa, hadir sebuah puisi yang menyentuh,,,begini bunyinya

Ijinkan cinta menjelma

Tuhan,,,
Yang Maha memiliki semua cinta
Kami hanya memohon padaMu
dalam setiap doa yang terucap
ijinkan cinta ini menjelma
karena kami telah berjanji
menyatu dalam tautan cinta
untuk menjadi sepasang kekasih Adam-Hawa

Selamat yaaaa,,,,



























































Sabtu, 02 April 2011

semoga ini kali yang terakhir (selembar potret yang tak bisa lagi ditemui)

semoga ini kali yang terakhir
saat bait yang dibuat
saat kalimat yang tercatat
tak mampu meyakinkan hati
buat memetakan dimana sepotong r(asa)
terurai dalam gambar membentuk cerita
tentang kisah masa lalu, senyum kini
tak mampu lagi menyemangati
karena sulit tertembus
bukan oleh mata atau apapun jua
namun oleh banyak tanya
oleh ego yang mungkin terlalu sayang
buat dilupakan dengan gebokan kenang
mungkin karena aku tak bisa membawa kehadapanmu
mimpi yang membuat pesona menjadi nyata
tanpa bicarapun hanya ada pengakuan:
aku kalah

ya,,ya,,ya,,
kadang kita tak bisa merubah warna
dari mimpi masa lalu yang datang tanpa terduga
sebab bisa jadi yang terlihat indah
tiba-tiba menjelma menjadi luka
sebab kita tak akan pernah bisa
membuat semuanya menjadi sempurna
jadi,,,
untuk hal satu ini
semoga ini kali yang terakhir
setelahnya jangan ada lagi

karena,,,
apapun catatan kecil yang hadir dihadapanmu
tentang harapan, mimpi, atau r(asa)
tentang ketakutan akan kehilangan
mungkin tak mampu merubah warnanya
biarkan ia tumbuh bersama
hitam, putih, merah, biru,,,rona apapun jua
tanpa harus saling menyakiti
namun aku tak bisa berkata lagi
ini realita yang tak aku pahami
ini tentang tanya yang belum tahu
jawabnya seperti apa

mungkin engkau benar dan aku salah
toh setelah catatan kecil ini menghilang
dirimu masih saja tetap berjalan
tak perlu merasa kehilangan
ini tentang putus asa tapi salah jalan
untuk sementara ini
hanya akan diam
dan berharap,,,kelak
tanya yang ada bisa terjawab
dari kebenaran yang belum terungkap
semoga ini kali yang terakhir

*kisah seorang teman yang ketakutan dengan makna kehilangan

untuk sebuah momen

untuk sebuah momen,,,
beda rasa perih dan bahagia
beda masa lalu dan sekarang
beda tawa dan tangisan
hanya ada pada cawan mana kau tempatkan
kalau kau tempatkan di cawan rasa
kau hanya temui banyak air mata
kalau kau tempatkan di cawan penyesalan
kau akan temui kehilangan
kalau kau tempatkan di cawan cinta
kau akan temui kasih sayang

untuk sebuah momen,,,
sungguh rasa bahagia, cinta, kasih sayang
menjadi lebih sejati
kala kepedihan, pengorbanan
selaksa sesal
bentang jarak dan waktu
tempat kita menabung rindu sepanjang waktu
kita peluk dengan ketulusan
membiarkan masa lalu mengalirkan semua itu
menuju laut yang akan mencucinya menjadi cahaya
tempat segala hal bermuara dalam satu kata :
indah

*untuk sebuah momen,,, menjadi teramat berarti, tatkala keping memori dibingkai dengan hari ini menjadi ketulusan yang membahagiakan

hari ini,,,

hari ini,,,
ketika cinta ditasbihkan dengan senyuman
akan kemana kepedihan pergi
kalau bukan memberi senyum pada bahagia
"hari ini cinta memberi nyawa untuk hidup kita"
yaaa,,,cinta, sayang, menampakkan wajahnya
ketika raga memilih berpisah
dari tanah kembali ke tanah
dan ruh suci kembali ke tempatnya
"bukankah itu esensi cinta sebenarnya"
itu pula yang engkau katakan bukan
saat jarak, waktu yang terasa menjauh
ia bukan halangan untuk merasakan sayang
ia hanya akan menjadi perekat dan makin erat
dan hari ini,,,
terasa makin dekat

hari ini,,,
ketika cinta ditasbihkan menjadi sempurna
ketika kesulitan menguras banyak air mata
masa lalu mencuri sebagian bahagia kita
menjadi begitu indah walau rindu tetap ada
"tak menjadi masalah dimana rindu ada"
ini tentang cinta sejati yang kita miliki
yang kelak akan menyatu kembali
ingatkah waktu pernah bilang?
akan memberi bahagia di tempat kita bertemu
"sekarang bahagia akan jadi milikmu, jaga sebaik-baiknya"
hmmm,,,ini tentang perjalanan, bukan kehilangan
ini sebuah janji, janji yang akan selalu ada disini
didalam sini
dan hari ini,,,

* Untuk sebuah momen,,,Adinda,,,love you so much, i promise to keep our love all time