Jumat, 12 November 2010

,,,cinta pada sepenggal doa

"mendalami cinta, mirip menggali sumur, ditempat yang dangkal kita menemukan lumpur akan tetapi ditempat yang dalam, itulah tempat kejernihan dan kesejukan bersembunyi" (Gede Prama)

perjalanan saya yang makin jauh seharusnya makin memahami makna cinta seperti apa
namun entah kenapa kadang saya terpukau dengan hal yang aneh seperti
andai di dunia ini kepedihan hilang, apakah kebahagiaan cinta masih ada
atau lain kali berharap kalau semua doa manusia dikabulkan
apa penderitaan makin menyesakkan,
kadang saya sering merasa takjub ketika sebuah daun kering terjatuh dari pohon
lantas melayang begitu eksotikanya sebelum menyentuh bumi
seperti kematian yang di slow motion
apakah itu sebentuk cinta dariNya
ada banyak hal sepele membuat saya takjub luar biasa
misalnya,,saya pernah takjub ketika seorang wanita meneteskan air mata, begitu lembut
dan saya menangkap keanggunan Tuhan disana, begitu indah ketika kebahagiaan, kepedihan
diungkapkan Tuhan lewat wanita dan air mata, apa itu bukti cinta Beliau pada manusia ?
hal ini menyadarkan saya ketika kehidupan yang saya jalani membarut luka, pedih
seolah Tuhan seperti berbicara ketika kesakitan menyentuh kalbu terdalam,
disana esensi cintaKu ada,,,

Sesadar-sadarnya akhirnya saya mengerti kalau setiap ucapan, tindakan, langkah
entah apa tendensinya, ia merupakan sebentuk doa padaNya
dan doa itu akan terkabulkan ,,,seyakinnya akan terkabulkan
sebab Tuhan terlalu menyayangi kita,,,berlebih kasih sayangNya
jadi penderitaan yang tak ada habisnya yang mungkin sekarang kita lakoni, jangan-jangan karena ucapan, tindakan kita adalah sebentuk doa yang kita minta sama Tuhan, tanpa kita menyadarinya

Ada perbedaan memang, wajah cinta dengan kasih sayang, cinta mensyaratkan untuk dimiliki, untuk diakui, sehingga saat itu hilang, ia malah melukai, menjadi wajah yang menyakitkan dan penuh kebencian, kasih sayang adalah sebentuk cinta yang tak mensyaratkan apa-apa kecuali ketulusan

saya jadi memahami bahwa kasih sayang sebenarnya esensi dari jati diri manusia, bukan cinta yang menyakiti, tapi yang menyejukkan, sebab Tuhan telah menunjukkan betapa Beliau telah mensyaratkan cintaNya dengan begitu Tulus, sedangkan kita masih tergagap dengan pengertian dangkal dan berputar disana, yang kita temukan adalah "lumpur" yang menghalangi kebeningan
bukankah luka adalah bentuk cinta terdalam dariNya
bahkan kematian adalah sebentuk kasih sayang yang paling menakjubkan dariNya

matahari hangat di pagi hari, wangi aroma bunga, kesejukan embun, adalah sebentuk cinta tanpa mensyaratkan apa-apa kecuali ketulusan belaka, ia hadir agar kita tidak terjebak dengan pemahaman cinta yang dangkal, namun berujung di kepedihan

hari ini saya teramat sadar, memahami Dia, berarti memahami jati diri cinta yang membebaskan cinta tanpa syarat apapun,seperti ditunjukkan olehNya, cinta yang masih terbelenggu dengan kecenderungan hanya akan membawa hati kita makin jauh dari kebahagiaan
seorang teman menulis seperti sebuah doa, begini:
,,,cintaku adalah sebuah ketulusan, pejamkan matamu dan katakan kau melihatnya,,,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar